Inilah Kisah 2 Dokter Corona di Wuhan yang Mengalami Perubahan Warna Kulit
Kamis, 23 April 2020 - 13:59 WIB
Dokter Yi Fan dan dr. Hu Weifeng divonis terpapar virus corona pada 18 Januari 2020. Keduanya pertama kali dibawa ke Rumah Sakit Paru, Wuhan. Setelah itu, mereka dipindahkan sebanyak dua kali.
Dokter Yi Fan yang seorang ahli jantung berhasil melawan virus corona, setelah dokter membantunya dengan mesin ESMO, yaitu prosedur pendukungan kehudupan drastis untuk menggantikan fungsi jantung dan paru-paru, dengan memompa oksigen ke dalam darah di luar tubuh.
Dokter Yi Fan berbicara lewat CCTV dari tempat tidurnya di rumah sakit dan mengatakan bahwa ia telah sembuh dari virus corona. Ia menjelaskan bahwa saat ini, ia sudah bisa bergerak secara normal. Hanya saja, butuh perjuangan baginya untuk bisa berjalan sendiri.
Ia mengungkapkan, paparan virus corona yang merasuk ke dalam tubuhnya membuatnya sangat trauma. Ia harus berusaha keras untuk memerangi virus tersebut.
"Ketika saa pertama kali menjadi sadar, terutama setelah saya mengetahui tentang kondisi saya, saya merasa takut. Saya sering mengalami mimpi buruk," ujar dr. Yi Fan kepada wartawan.
Ia menjelaskan, kondisinya berangsur membaik saat dokter menghibur dan mengatur jadwal konseling untuknya. Kini, dr. Yi Fan tengah menjalani perawatan di bangsal biasa di Rumah Sakit Persahabatan Tiongkok-Jepang, Wuhan.
Berbeda dengan dr. Yi Fan, kondisi dr. Hu Weifeng diketahui lebih serius. Dr. Li Shusheng, yang merawat dr. Hu Weifeng mengatakan, bahwa dirinya khawatir dengan kondisi dr. Hu Weifeng.
Dr. Li menjelaskan bahwa dr. Hu Weifeng yang merupakan ahli urologi telah diikat di tempat tidur selama 99 hari. Namun, kesehatan dr. Hu Weifeng masih lemah.
"Dia tidak bisa berhenti berbicara dengan dokter yang datang untuk memeriksanya," cerita dr. Li.
Dokter Yi Fan yang seorang ahli jantung berhasil melawan virus corona, setelah dokter membantunya dengan mesin ESMO, yaitu prosedur pendukungan kehudupan drastis untuk menggantikan fungsi jantung dan paru-paru, dengan memompa oksigen ke dalam darah di luar tubuh.
Dokter Yi Fan berbicara lewat CCTV dari tempat tidurnya di rumah sakit dan mengatakan bahwa ia telah sembuh dari virus corona. Ia menjelaskan bahwa saat ini, ia sudah bisa bergerak secara normal. Hanya saja, butuh perjuangan baginya untuk bisa berjalan sendiri.
Ia mengungkapkan, paparan virus corona yang merasuk ke dalam tubuhnya membuatnya sangat trauma. Ia harus berusaha keras untuk memerangi virus tersebut.
"Ketika saa pertama kali menjadi sadar, terutama setelah saya mengetahui tentang kondisi saya, saya merasa takut. Saya sering mengalami mimpi buruk," ujar dr. Yi Fan kepada wartawan.
Ia menjelaskan, kondisinya berangsur membaik saat dokter menghibur dan mengatur jadwal konseling untuknya. Kini, dr. Yi Fan tengah menjalani perawatan di bangsal biasa di Rumah Sakit Persahabatan Tiongkok-Jepang, Wuhan.
Berbeda dengan dr. Yi Fan, kondisi dr. Hu Weifeng diketahui lebih serius. Dr. Li Shusheng, yang merawat dr. Hu Weifeng mengatakan, bahwa dirinya khawatir dengan kondisi dr. Hu Weifeng.
Dr. Li menjelaskan bahwa dr. Hu Weifeng yang merupakan ahli urologi telah diikat di tempat tidur selama 99 hari. Namun, kesehatan dr. Hu Weifeng masih lemah.
"Dia tidak bisa berhenti berbicara dengan dokter yang datang untuk memeriksanya," cerita dr. Li.
(wbs)
tulis komentar anda