Letusan Gunung Berapi Bawah Laut Tonga Picu Gelombang Aneh di Lautan
Kamis, 20 Januari 2022 - 08:07 WIB
JULICH - Meletusnya gunung berapi bawah laut Tonga yang menyebabkan tsunami di beberapa negara Pasifik menjadi perhatian khusus para ilmuwan .
Data satelit menunjukkan peristiwa itu yang ditakutkan sebagian orang mungkin menghancurkan negara kepulauan Pasifik itu membuat pola gelombang gravitasi atmosfer yang tidak biasa.
Letusan-letusan gunung berapi sebelumnya belum pernah menghasilkan sinyal seperti itu, membuat para ahli bingung.
“Ini benar-benar unik. Kami belum pernah melihat data seperti ini sebelumnya,” kata Lars Hoffmann, ilmuwan atmosfer di Jülich Supercomputing Center di Jerman, seperti dilansir dari Nature, Rabu (20/1/2022).
Penemuan itu dibuat dalam gambar yang dikumpulkan Atmospheric Infrared Sounder (AIRS), yang dipasang di satelit Aqua NASA, beberapa jam setelah letusan gunung berapi Hunga Tonga–Hunga Haʻapai pada 14 Januari.
Mereka menunjukkan lusinan lingkaran konsentris, masing-masing mewakili gelombang yang bergerak cepat di gas atmosfer, membentang lebih dari 16.000 kilometer.
Gelombang mencapai dari permukaan laut ke ionosfer, dan para peneliti berpikir bahwa mereka mungkin melewati dunia beberapa kali.
Salah satu aspek yang paling menakjubkan dari pemantauan satelit cuaca adalah gelombang kejut yang bergerak cepat ke segala arah.
Data satelit menunjukkan peristiwa itu yang ditakutkan sebagian orang mungkin menghancurkan negara kepulauan Pasifik itu membuat pola gelombang gravitasi atmosfer yang tidak biasa.
Letusan-letusan gunung berapi sebelumnya belum pernah menghasilkan sinyal seperti itu, membuat para ahli bingung.
“Ini benar-benar unik. Kami belum pernah melihat data seperti ini sebelumnya,” kata Lars Hoffmann, ilmuwan atmosfer di Jülich Supercomputing Center di Jerman, seperti dilansir dari Nature, Rabu (20/1/2022).
Penemuan itu dibuat dalam gambar yang dikumpulkan Atmospheric Infrared Sounder (AIRS), yang dipasang di satelit Aqua NASA, beberapa jam setelah letusan gunung berapi Hunga Tonga–Hunga Haʻapai pada 14 Januari.
Mereka menunjukkan lusinan lingkaran konsentris, masing-masing mewakili gelombang yang bergerak cepat di gas atmosfer, membentang lebih dari 16.000 kilometer.
Gelombang mencapai dari permukaan laut ke ionosfer, dan para peneliti berpikir bahwa mereka mungkin melewati dunia beberapa kali.
Salah satu aspek yang paling menakjubkan dari pemantauan satelit cuaca adalah gelombang kejut yang bergerak cepat ke segala arah.
tulis komentar anda