Reruntuhan Struktur Kota Romawi Kuno Ditemukan di Inggris
Minggu, 23 Januari 2022 - 07:25 WIB
LONDON - Reruntuhan struktur bangunan Kota Romawi kuno ditemukan di distrik South Northamptonshire, Inggris di Britania Raya. Para arkeolog juga menemukan artefak dari Zaman Besi yang masih terpelihara dengan sangat baik, seperti 300 koin Romawi , bejana kaca, dan sumur air.
Lokasi penemuan kota kuno - yang dikenal sebagai Blackgrounds karena tanah hitamnya - memiliki banyak artefak dan struktur bangunan kuno yang mencakup periode waktu yang berbeda, termasuk penggambaran dewa dan permainan Romawi. Para arkeolog telah mengetahui tentang sejarah Blackgrounds sejak abad ke-18, tetapi baru melakukan survei dan penggalian ketika akan dilakukan pembangunan proyek kereta cepat HS2 di sekitar lokasi.
Menurut sekitar 80 arkeolog dari Museum of London Archaeology (MOLA) Headland Infrastructure , yang menghabiskan sejak tahun lalu menggali situs Blackgrounds menemukan situs yang luar biasa dan perlu dilestarikan. Apalagi situs ini diperkirakan merupakan kota niaga atau perdagangan pada zaman Romawi kuno.
"Apa yang akan Anda lihat dari artefak dalam situs kota kuno Romawi ini adalah kumpulan berbagai aktivitas. Ada artefak yang digunakan untuk bekeja dan melakukan perdagangan," kata James West, Manajer Situs MOLA dikutip SINDOnews dari laman Live science, Minggu (23/1/2022). (Baca juga; Sarkofagus Era Romawi Ditemukan di Wilayah Laut Hitam Turki )
Para arkeolog mengetahui bahwa selama Zaman Besi, di situs tersebut memiliki lebih dari 30 rumah bundar yang terletak di dekat jalan. Seiring waktu, pemukiman menjadi lebih makmur dan berkembang. Selama periode Romawi, misalnya, orang-orang Blackgrounds membangun gedung dan jalan batu baru.
Transisi dari desa Zaman Besi ke kota Romawi terjadi begitu cepat, kemungkinan penduduk Blackgrounds tetap sama, beradaptasi dengan cara Kekaisaran Romawi, proses transisi ini dikenal sebagai Romanisasi. Ini termasuk menggunakan kebiasaan Romawi, produk dan teknik bangunan.
Salah satu teknik pembangunan ini adalah jalan Romawi selebar 10 meter (33 kaki), yang dinilai sebagai standar ukuran lur biasa saat itu. Sebab, sebagian besar jalan Romawi tidak lebih dari 4 meter. Jalan yang begitu luas akan dipenuhi berbagai aktivitas orang berniaga dan bekerja, seperti lalu lalang gerobak dan orang menurunkan memuat.
Jalan yang besar ini, serta Sungai Cherwell di dekatnya, kemungkinan membantu menjadikan Blackgrounds sebagai pusat perdagangan yang berkembang pesat. Penggalian juga mengungkapkan bahwa pemukiman itu dibagi menjadi beberapa bagian, termasuk sektor domestik yang dipenuhi dengan fondasi bangunan, dan kawasan industri yang memiliki bengkel, tempat pembakaran, dan sumur yang diawetkan.
Lokasi penemuan kota kuno - yang dikenal sebagai Blackgrounds karena tanah hitamnya - memiliki banyak artefak dan struktur bangunan kuno yang mencakup periode waktu yang berbeda, termasuk penggambaran dewa dan permainan Romawi. Para arkeolog telah mengetahui tentang sejarah Blackgrounds sejak abad ke-18, tetapi baru melakukan survei dan penggalian ketika akan dilakukan pembangunan proyek kereta cepat HS2 di sekitar lokasi.
Menurut sekitar 80 arkeolog dari Museum of London Archaeology (MOLA) Headland Infrastructure , yang menghabiskan sejak tahun lalu menggali situs Blackgrounds menemukan situs yang luar biasa dan perlu dilestarikan. Apalagi situs ini diperkirakan merupakan kota niaga atau perdagangan pada zaman Romawi kuno.
"Apa yang akan Anda lihat dari artefak dalam situs kota kuno Romawi ini adalah kumpulan berbagai aktivitas. Ada artefak yang digunakan untuk bekeja dan melakukan perdagangan," kata James West, Manajer Situs MOLA dikutip SINDOnews dari laman Live science, Minggu (23/1/2022). (Baca juga; Sarkofagus Era Romawi Ditemukan di Wilayah Laut Hitam Turki )
Para arkeolog mengetahui bahwa selama Zaman Besi, di situs tersebut memiliki lebih dari 30 rumah bundar yang terletak di dekat jalan. Seiring waktu, pemukiman menjadi lebih makmur dan berkembang. Selama periode Romawi, misalnya, orang-orang Blackgrounds membangun gedung dan jalan batu baru.
Transisi dari desa Zaman Besi ke kota Romawi terjadi begitu cepat, kemungkinan penduduk Blackgrounds tetap sama, beradaptasi dengan cara Kekaisaran Romawi, proses transisi ini dikenal sebagai Romanisasi. Ini termasuk menggunakan kebiasaan Romawi, produk dan teknik bangunan.
Salah satu teknik pembangunan ini adalah jalan Romawi selebar 10 meter (33 kaki), yang dinilai sebagai standar ukuran lur biasa saat itu. Sebab, sebagian besar jalan Romawi tidak lebih dari 4 meter. Jalan yang begitu luas akan dipenuhi berbagai aktivitas orang berniaga dan bekerja, seperti lalu lalang gerobak dan orang menurunkan memuat.
Jalan yang besar ini, serta Sungai Cherwell di dekatnya, kemungkinan membantu menjadikan Blackgrounds sebagai pusat perdagangan yang berkembang pesat. Penggalian juga mengungkapkan bahwa pemukiman itu dibagi menjadi beberapa bagian, termasuk sektor domestik yang dipenuhi dengan fondasi bangunan, dan kawasan industri yang memiliki bengkel, tempat pembakaran, dan sumur yang diawetkan.
tulis komentar anda