Arkeolog Temukan Arca dan Lingga di Situs Srigading Malang

Rabu, 23 Februari 2022 - 23:02 WIB
Setelah melakukan eskavasi lanjutan, arkeolog dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur menemukan arca dan lingga di situs Srigading. Foto/SINDOnews/Avirista Midaada
MALANG - Setelah melakukan eskavasi lanjutan, arkeolog dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur menemukan arca dan lingga di situs Srigading. Dalam eskavasi lanjutan ini BPCB fokus membuka gundukan tanah di sisi selatan dan timur.

Arkeolog BPCB Wicaksono Dwi Nugroho menyebut, ekskavasi tahap kedua ini dilangsungkan sejak Senin, yang rencananya bakal berlangsung hingga Sabtu 26 Februari 2022 mendatang.

Wicaksono menambahkan, dari pembukaan yang dilakukan sejak Senin 21 Februari 2022 lalu, pihaknya menemukan adanya arca di sisi selatan. Arca ini menempel pada dinding bawah struktur bangunan candi yang runtuh tersebut.





Sayang arca itu patah di beberapa bagian mulai kepala tangan kanan, dan kendi di bagian kirinya juga dinyatakan hilang. Namun apakah hilang diambil oleh orang dikenal atau terjatuh dan terkubur di dalam tanah, pihak BPCB belum dapat memastikan.

Selain menemukan arca , pihak BPCB Jatim juga menemukan adanya lingga yang juga ditemukan di sisi tengah bangunan candi. Penemuan lingga dan arca Agastya ini kian menguatkan bahwa candi itu merupakan candi bernuansa Hindu Siwa, hal ini berdasarkan pengakuan masyarakat.



Arkeolog juga memiliki gambaran candi yang ditemukan di Dusun Manggis, Desa Srigading, Kecamatan Singasari, Kabupaten Malang ini identik dengan konsep pembagian candi Hindu beraliran Siwa, seperti yang ada di Candi Prambanan.

Wicaksono mengatakan, penemuan benda-benda bersejarah ini kian menguatkan candi yang ditemukan ini merupakan bangunan suci peninggalan masa Mpu Sindok yang terdapat di Prasasti Linggasutan berangka tahun 929 Masehi.



Bangunan serupa juga ditemukan di Situs Pendem Kota Batu, namun berdasarkan Prasasti Sangguran yang berangka tahun 928 Masehi.

"Ini semakin memperkuat hipotesis awal kita bahwa candi ini berkaitan dengan prasasti Linggasutan dari abad ke-10 Masehi. Karena, dari segi bahan dia sama dengan situs Pendem, yang kita kaitkan dengan prasasti Sangguran dari tahun 928 Masehi," terangnya.
(ysw)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More