Ilmuwan Temukan Bakteri Terbesar di Dunia, Dapat Dilihat Tanpa Mikroskop
Sabtu, 26 Februari 2022 - 17:15 WIB
JAKARTA - Para ilmuwan menemukan bakteri yang sangat besar yang dapat dilihat tanpa bantuan mikroskop. Bakteri ini ditemukan tersembunyi di antara tanaman bakau di Grande-Terre Karibia.
Majalah Science melaporkan, organisme bersel tunggal ini dapat tumbuh hingga panjang 2 sentimeter dan bentuknya menyerupai tali tipis. Uniknya, bakteri ini membawa semua DNA-nya di dalam kantong membrannya.
"Ini tidak seperti kebanyakan bakteri, yang materi genetiknya mengapung, tidak terikat, di dalam sel mereka," tulis database pracetak bioRxiv yang dilansir Live Science, Sabtu (26/2/2022).
Keunikan itu tidak hanya membedakan mikroba yang baru ditemukan dari bakteri lain, tetapi juga membedakannya dari prokariota lain. Kelompok ini mencakup organisme yang ditemukan di domain Bakteri dan Archaea.
Berbeda dengan prokariota, eukariota, seperti hewan, tumbuhan dan jamur, bakteri memiliki sel yang lebih kompleks yang mengandung nukleus dan organel terikat membran lainnya.
"Terlalu sering, bakteri dianggap sebagai bentuk kehidupan kecil, sederhana, dan tidak berevolusi. Tapi bakteri ini berbeda dari anggapan itu semua," kata Chris Greening, ahli mikrobiologi di Monash University yang tidak terlibat dalam penelitian ini.
Mikroba besar yang baru ditemukan ini mengikuti garis antara prokariota dan eukariota karena membawa DNA-nya dalam kantong yang terikat membran. Dia juga membawa kantong besar kedua yang berisi air, yang menghabiskan lebih dari 70% dari total volume sel.
Bakteri besar pemakan belerang dalam genus Thiomargarita membawa jenis kantong berisi air yang sama. Berdasarkan kesamaan ini, mereka mengusulkan agar mikroba raksasa ini diberi nama T. magnifica.
Majalah Science melaporkan, organisme bersel tunggal ini dapat tumbuh hingga panjang 2 sentimeter dan bentuknya menyerupai tali tipis. Uniknya, bakteri ini membawa semua DNA-nya di dalam kantong membrannya.
"Ini tidak seperti kebanyakan bakteri, yang materi genetiknya mengapung, tidak terikat, di dalam sel mereka," tulis database pracetak bioRxiv yang dilansir Live Science, Sabtu (26/2/2022).
Keunikan itu tidak hanya membedakan mikroba yang baru ditemukan dari bakteri lain, tetapi juga membedakannya dari prokariota lain. Kelompok ini mencakup organisme yang ditemukan di domain Bakteri dan Archaea.
Berbeda dengan prokariota, eukariota, seperti hewan, tumbuhan dan jamur, bakteri memiliki sel yang lebih kompleks yang mengandung nukleus dan organel terikat membran lainnya.
"Terlalu sering, bakteri dianggap sebagai bentuk kehidupan kecil, sederhana, dan tidak berevolusi. Tapi bakteri ini berbeda dari anggapan itu semua," kata Chris Greening, ahli mikrobiologi di Monash University yang tidak terlibat dalam penelitian ini.
Mikroba besar yang baru ditemukan ini mengikuti garis antara prokariota dan eukariota karena membawa DNA-nya dalam kantong yang terikat membran. Dia juga membawa kantong besar kedua yang berisi air, yang menghabiskan lebih dari 70% dari total volume sel.
Bakteri besar pemakan belerang dalam genus Thiomargarita membawa jenis kantong berisi air yang sama. Berdasarkan kesamaan ini, mereka mengusulkan agar mikroba raksasa ini diberi nama T. magnifica.
(ysw)
tulis komentar anda