Dikuasai Rusia, PBB Tak Bisa Pantau Radiasi Nuklir di Zaporizhzhya dan Chernobyl

Kamis, 10 Maret 2022 - 23:05 WIB
Pengawas atom PBB kehilangan kontak dengan dua pembangkit nuklir di Ukraina, Zaporizhzhya dan Chernobyl. Foto/Live Science
KIEV - Pengawas atom PBB kehilangan kontak dengan dua pembangkit nuklir di Ukraina, Zaporizhzhya dan Chernobyl . Akibatnya, PBB sekarang tidak lagi data kondisi radiasi di dua pembangkit listrik nuklir milik Ukraina yang dikuasai Rusia.

Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengatakan, transmisi data telah hilang di pembangkit nuklir aktif di Zaporizhzhia, yang sudah dikuasai pasukan Rusia pada 4 Maret 2022 Tanpa langkah-langkah teknis untuk melacak bahan nuklir di sana, badan PBB tidak memiliki cara untuk mengetahui bagaimana penanganannya atau lokasinya saat ini.

"Transmisi data jarak jauh dari peralatan pengamanan IAEA yang terletak di lokasi nuklir di seluruh dunia merupakan komponen penting dari penerapan pengamanan kami, di Ukraina dan secara global. Sistem seperti itu memungkinkan kami untuk memantau bahan dan aktivitas nuklir di lokasi-lokasi ini ketika inspektur kami tidak ada," kata Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Kamis (10/3/2022).





Di samping pembangkit listrik Chernobyl yang sudah tidak berfungsi, pembangkit listrik Zaporizhzhia adalah situs nuklir kedua di Ukraina yang transmisi datanya ke dunia luar terputus. Pasukan Rusia menyerang dan merebut pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia pada hari kesembilan invasi mereka ke Ukraina.

Penyerbuan fasilitas menyebabkan peluru nyasar memicu kebakaran di gedung pelatihan tambahan hanya 150 meter dari salah satu unit reaktor pabrik. Api berkobar selama beberapa jam sebelum dipadamkan oleh petugas pemadam kebakaran.

Fasilitas nuklir Chernobyl diambil pada hari pertama invasi 24 Februari 2022. Setelah pertempuran sengit, pasukan Rusia merebut pabrik yang mati dan menyandera sekitar 210 stafnya.



Pada 9 Maret 2022 perusahaan energi negara Ukraina mengumumkan bahwa pembangkit tersebut telah terputus dari jaringan listrik. Jadi ada sekitar 20.000 unit bahan bakar nuklir bekas yang disimpan di tangki pendingin tanpa pendinginan aktif.



Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa bahan bakar bekas reaktor Chernobyl yang sudah tidak berfungsi akan menjadi terlalu panas dan bocor. Perusahaan energi Ukraina telah mengumumkan bahwa tidak ada kemungkinan untuk memulihkan jalur di Chernobyl dan sistem keamanan situs juga telah kehilangan daya.
(wib)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More