Mengenal Zaporizhzhya, Pembangkit Nuklir Terbesar di Eropa yang Terbakar Digempur Rusia

Jum'at, 04 Maret 2022 - 11:52 WIB
loading...
Mengenal Zaporizhzhya, Pembangkit Nuklir Terbesar di Eropa yang Terbakar Digempur Rusia
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhya terletak di Kota Enerhodar dekat Sungai Dnieper di Ukraina selatan. Foto/FoxNews
A A A
KIEV - Nama Zaporizhzhya langsung membahana setelah terbakar hebat pada 3 Maret 2022 akibat digempur pasukan Rusia yang berperang dengan tentara Ukraina. Kebakaran hebat ini sangat mengkhawatirkan, karena Zaporizhzhya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir terbesar di Eropa.

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhya terletak di Kota Enerhodar dekat Sungai Dnieper di Ukraina selatan. Zaporizhzhya memiliki enam reaktor nuklir dan memasok 25 persen listrik untuk Ukraina.

Baku hantam antara pasukan Rusia dan Ukraina di wilayah itu menyebabkan kebakaran hebat Zaporizhzhya. Pengeboman itu memicu kebakaran, tetapi pihak berwenang mengatakan tingkat radiasi tampak normal, peralatan penting tidak terpengaruh dan kru sedang menangani kerusakan.



Dikutip dari laman foxnews, Jumat (4/3/2022), pihak berwenang Ukraina mengatakan, jika Zaporizhzhya benar-benar meledak, maka kekuatannya 10 kali lebih besar daripada yang terjadi di Chernobyl pada 1986. Bisa dibayangkan bagaimana bahaya radiasi yang disebarkan.

Reaktor Zaporizhzhya beroperasi antara tahun 1984 dan 1995 oleh NNEGC Energoatom Ukraina. Konstruksi reaktor pertama dimulai pada 1 April 1980. Reaktor kelima selesai pada 1989.

Ini adalah salah satu dari 4 fasilitas nuklir aktif dari total 15 reaktor nuklir di Ukraina. Pembangkit ini memiliki sistem pemantauan radiasi otomatis yang memposting hasilnya secara real time.


Mengenal Zaporizhzhya, Pembangkit Nuklir Terbesar di Eropa yang Terbakar Digempur Rusia


Menurut Power-Technology, sebuah publikasi perdagangan energi, reaktor Zaporizhzhya dibangun di Enerhodar karena tanah di sekitarnya tidak cocok untuk pertanian. Lokasi di situs ini juga memiliki fasilitas penyimpanan bahan bakar bekas di bawah tanah.

Menurut Reuters, pada tahun 2014, terjadi korsleting di fasilitas tersebut yang menyebabkan beberapa masalah keamanan. Namun, pejabat lokal dan pengawas keselamatan nuklir Prancis IRSN mengatakan tidak menemukan aktivias radioaktif.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1527 seconds (0.1#10.140)