Ditinggalkan Rusia, Roscosmos Tunjukkan Peta Kemungkinan ISS Jatuh
Senin, 14 Maret 2022 - 14:25 WIB
MOSKOW - Badan antariksa Rusia nampaknya serius terhadap ancaman mereka untuk membiarkan stasiun luar angkasa internasional (ISS) jatuh ke bumi. Selama ini, roket Soyuz Rusia yang menopang agar ISS berada tetap mengorbit di ketinggian 422 kilometer di atas bumi.
Dikutip dari Science Alert, Senin (14/3/2022), Kepala Roscosmos, Dmitry Rogozin mengatakan, sanksi barat terhadap Rusia telah mengganggu pengoperasian pesawat ruang angkasa Rusia yang melayani ISS.
Akibatnya, segmen stasiun Rusia yang membantu memperbaiki orbit ISS dapat terpengaruh. "Itu bisa menyebabkan struktur seberat 500 ton itu "jatuh ke laut atau ke darat", tulis kepala Roscosmos di akun Telegram.
"Selama ini segmen Rusia memastikan bahwa orbit stasiun diperbaiki, termasuk untuk menghindari puing-puing luar angkasa," kata Rogozin.
Pada saat yang sama, Rogozin menunjukkan peta lokasi di mana ISS mungkin bisa jatuh. "Mereka harus memikirkan harga yang harus dibayar karena sanksi terhadap Roscosmos," lanjutnya.
Pada 1 Maret, NASA mengatakan sedang berusaha mencari solusi untuk menjaga ISS di orbit tanpa bantuan Rusia. Karena selama ini astronot dan persediaan makanan diangkut ke segmen Rusia oleh pesawat ruang angkasa Soyuz.
Tetapi Rogozin mengatakan roket Soyuz yang digunakan untuk membawa awak dan persediaan ke ISS telah di bawah sanksi AS sejak 2021. Sanksi serupa juga dijatuhkan UE dan Kanada pada 2022.
Roscosmos mengatakan telah mengajukan banding ke NASA, Badan Antariksa Kanada, dan Badan Antariksa Eropa, menuntut pencabutan sanksi terhadap Roscosmos.
Dikutip dari Science Alert, Senin (14/3/2022), Kepala Roscosmos, Dmitry Rogozin mengatakan, sanksi barat terhadap Rusia telah mengganggu pengoperasian pesawat ruang angkasa Rusia yang melayani ISS.
Akibatnya, segmen stasiun Rusia yang membantu memperbaiki orbit ISS dapat terpengaruh. "Itu bisa menyebabkan struktur seberat 500 ton itu "jatuh ke laut atau ke darat", tulis kepala Roscosmos di akun Telegram.
"Selama ini segmen Rusia memastikan bahwa orbit stasiun diperbaiki, termasuk untuk menghindari puing-puing luar angkasa," kata Rogozin.
Pada saat yang sama, Rogozin menunjukkan peta lokasi di mana ISS mungkin bisa jatuh. "Mereka harus memikirkan harga yang harus dibayar karena sanksi terhadap Roscosmos," lanjutnya.
Pada 1 Maret, NASA mengatakan sedang berusaha mencari solusi untuk menjaga ISS di orbit tanpa bantuan Rusia. Karena selama ini astronot dan persediaan makanan diangkut ke segmen Rusia oleh pesawat ruang angkasa Soyuz.
Tetapi Rogozin mengatakan roket Soyuz yang digunakan untuk membawa awak dan persediaan ke ISS telah di bawah sanksi AS sejak 2021. Sanksi serupa juga dijatuhkan UE dan Kanada pada 2022.
Roscosmos mengatakan telah mengajukan banding ke NASA, Badan Antariksa Kanada, dan Badan Antariksa Eropa, menuntut pencabutan sanksi terhadap Roscosmos.
tulis komentar anda