Bakal seperti Covid-19, Ilmuwan Kembangkan Vaksin Virus Nipah
Rabu, 16 Maret 2022 - 16:31 WIB
LONDON - Sekelompok ilmuwan dari Oxford University dan University of Texas mengembangkan virus vaksin yang dapat melindungi sistem kekebalan tubuh dari virus Nipah hanya dalam waktu tiga hari.
Berdasarkan studi klinis pada enam monyet, semua hewan diberi suntikan vaksin percobaan tujuh hari sebelum terpapar virus Nipah.
Seperti dilansir dari Daily Mail Rabu (16/3/2022, hasilnya ditemukan bahwa semua hewan selamat, sementara empat di antaranya yang menerima suntikan tiga hari sebelumnya mampu bertahan hidup seperti biasa.
Sama seperti virus Covid-19, Nipah dapat menyebar melalui droplet pernapasan, namun jauh lebih berbahaya dengan kemampuan membunuh hingga tiga perempat individu yang terinfeksi.
Itu juga telah terdaftar sebagai salah satu virus yang paling mungkin menyebabkan epidemi global berikutnya oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Saat ini, tidak ada vaksin yang disetujui untuk manusia, namun setidaknya delapan sedang diuji pada hewan termasuk satu yang dilakukan oleh Universitas Oxford.
Namun, sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa kekebalan membutuhkan waktu sekitar satu bulan hingga lima minggu untuk berlaku.
Injeksi vaksin Nipah bekerja seperti vaksin AstraZeneca untuk Covid-19, yang menggunakan virus lemah untuk mengirim gumpalan protein Nipah ke sel-sel tubuh, di mana ia tidak dapat bereplikasi dan menyebar.
Kondisi tersebut memberikan kesempatan bagi tubuh untuk mengidentifikasi sumber virus asing dan melawan infeksi dengan lebih mudah.
Vaksin ini juga menggunakan virus dari golongan yang sama dengan penyakit anjing gila yang telah dimodifikasi sehingga tidak menimbulkan gejala.
Berdasarkan studi klinis pada enam monyet, semua hewan diberi suntikan vaksin percobaan tujuh hari sebelum terpapar virus Nipah.
Seperti dilansir dari Daily Mail Rabu (16/3/2022, hasilnya ditemukan bahwa semua hewan selamat, sementara empat di antaranya yang menerima suntikan tiga hari sebelumnya mampu bertahan hidup seperti biasa.
Sama seperti virus Covid-19, Nipah dapat menyebar melalui droplet pernapasan, namun jauh lebih berbahaya dengan kemampuan membunuh hingga tiga perempat individu yang terinfeksi.
Itu juga telah terdaftar sebagai salah satu virus yang paling mungkin menyebabkan epidemi global berikutnya oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Saat ini, tidak ada vaksin yang disetujui untuk manusia, namun setidaknya delapan sedang diuji pada hewan termasuk satu yang dilakukan oleh Universitas Oxford.
Namun, sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa kekebalan membutuhkan waktu sekitar satu bulan hingga lima minggu untuk berlaku.
Injeksi vaksin Nipah bekerja seperti vaksin AstraZeneca untuk Covid-19, yang menggunakan virus lemah untuk mengirim gumpalan protein Nipah ke sel-sel tubuh, di mana ia tidak dapat bereplikasi dan menyebar.
Kondisi tersebut memberikan kesempatan bagi tubuh untuk mengidentifikasi sumber virus asing dan melawan infeksi dengan lebih mudah.
Vaksin ini juga menggunakan virus dari golongan yang sama dengan penyakit anjing gila yang telah dimodifikasi sehingga tidak menimbulkan gejala.
(wbs)
tulis komentar anda