Ini Senjata Biologis Buatan China yang Dicurigai Intelijen AS

Rabu, 16 Maret 2022 - 19:31 WIB
Senjata biologis buatan China ternyata sudah dikembangkan sejak lama melalui sejumah laboratorium rahasia di beberapa provinsi. Foto/dok
JAKARTA - Senjata biologis buatan China ternyata sudah dikembangkan sejak lama melalui sejumlah laboratorium rahasia di beberapa provinsi. Intelijen Amerika Serikat mencurigai China telah membuat senjata biologis untuk menghadapi Perang Dunia III.

China sengaja megembangkan senjata biologis karena negara tersebut punya catatan buruk di mana pada Perang Dunia II wilayahnya diserang dengan senjata biologis oleh Jepang.

Dikutip dari Orfonline.org, diperkirakan saat ini ada 17 negara yang mengembangkan senjata biologis, yakni Kanada, China, Kuba, Prancis, Jerman, Iran, Irak, Israel, Jepang, Libya, Korea Utara, Rusia, Afrika Selatan, Suriah, Taiwan, Inggris, dan Amerika Serikat.

Melihat buruknya dampak senjata biologi bagi kemanusiaan, China sebenarnya menyetujui Konvensi Senjata Biologis (BWC) yang secara efektif melarang pengembangan, produksi, akuisisi, transfer, penimbunan, dan penggunaan senjata biologis dan racun.





Namun pada tahun 1993, intelijen AS menilai dua pusat penelitian biologi yang dikelola sipil telah memproduksi dan menyimpan senjata biologis untuk dikendalikan oleh militer China. Saat itu, AS menyatakan secara terbuka bahwa China belum menghapus program senjata biologisnya.

Setahun berikutnya atau tahun 1994, China tak menyangkal program senjata biologisnya. Kepala Unit Peperangan Anti-Biologis Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) Fu Gemming mengakui laboratorium penelitian militernya. Namun senjata biologis yang dikembangkannya bersifat defensif.

Fu Gemming mengatakan, PLA tidak memiliki unit perang biologis atau unit perang bakteriologis yang ofensif. Secara resmi, unit ini hanya berupa Institut Kedokteran Militer dan bertugas mempelajari penyakit menular.

Namun bukti lain menyebutkan kalau China memang telah mengembangkan senjata biologis. Ken Alibek, mantan Wakil Direktur Pertama Biopreparat Soviet mengungkapkan 'kecelakaan' di laboratorium Xinjiang dekat lokasi pengujian nuklir China. Pada 1980-an, dimana dua edpidemi demam berdarah bocor dari laboratorium.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More