China Kembangkan Roket Jielong-3, Mampu Luncurkan 1.500 Kg Muatan ke Orbit Setinggi 500 Km
Selasa, 22 Maret 2022 - 21:14 WIB
BEIJING - Akademi Teknologi Kendaraan Peluncuran China atau China Academy of Launch Vehicle Technology (CALT) mengembangkan roket berbahan bakar padat Jielong-3. Roket ini dirancang mampu membawa muatan seberat 1.500 kilogram ke orbit setinggi 500 kilometer.
Jielong-3, yang berarti Smart Dragon-3, menurut laporan media pemerintah China, diperkirakan akan melakukan penerbangan perdana pada September 2022. Roket ini dapat diluncurkan dari darat atau laut, sehingga memberikan fleksibilitas lebih besar dan mengurangi lalu lintas peluncuran pada pelabuhan antariksa utama China.
“Ini sangat sesuai dengan doktrin jangka panjang China untuk menjadi kekuatan luar angkasa yang lengkap, yang sangat penting untuk menguasai beragam kemampuan,” kata Tomas Hrozensky, seorang peneliti di European Space Policy Institute (ESPI), kepada SpaceNews, Selasa (22/3/2022).
Roket pengangkat ringan ini memberikan peluang peluncuran yang responsif dan fleksibel, termasuk peluncuran berbasis laut. Sementara, roket angkat berat akan memberikan pilihan yang sesuai untuk penyebaran infrastruktur non-awak massal di orbit masa depan, seperti stasiun ruang angkasa.
Jielong-3 diklaim mampu mengirimkan 1.500 kilogram muatan ke orbit Sun-synchronous (SSO) sepanjang 500 kilometer. Roket seri Smart Dragon dioperasikan oleh CALT spin-off China Rocket. Smart Dragon-1 yang lebih kecil diluncurkan untuk pertama kalinya pada Agustus 2019.
“Secara keseluruhan, dari sudut pandang strategis, menguasai kemampuan baru seperti itu memberi China fleksibilitas dan redundansi. Sekaligus menunjukkan kehebatan teknologi ke dunia luar dan menciptakan sinergi penting untuk tujuan non-ruang angkasa lainnya,” kata Hrozensky.
Jielong-3, yang berarti Smart Dragon-3, menurut laporan media pemerintah China, diperkirakan akan melakukan penerbangan perdana pada September 2022. Roket ini dapat diluncurkan dari darat atau laut, sehingga memberikan fleksibilitas lebih besar dan mengurangi lalu lintas peluncuran pada pelabuhan antariksa utama China.
“Ini sangat sesuai dengan doktrin jangka panjang China untuk menjadi kekuatan luar angkasa yang lengkap, yang sangat penting untuk menguasai beragam kemampuan,” kata Tomas Hrozensky, seorang peneliti di European Space Policy Institute (ESPI), kepada SpaceNews, Selasa (22/3/2022).
Roket pengangkat ringan ini memberikan peluang peluncuran yang responsif dan fleksibel, termasuk peluncuran berbasis laut. Sementara, roket angkat berat akan memberikan pilihan yang sesuai untuk penyebaran infrastruktur non-awak massal di orbit masa depan, seperti stasiun ruang angkasa.
Jielong-3 diklaim mampu mengirimkan 1.500 kilogram muatan ke orbit Sun-synchronous (SSO) sepanjang 500 kilometer. Roket seri Smart Dragon dioperasikan oleh CALT spin-off China Rocket. Smart Dragon-1 yang lebih kecil diluncurkan untuk pertama kalinya pada Agustus 2019.
“Secara keseluruhan, dari sudut pandang strategis, menguasai kemampuan baru seperti itu memberi China fleksibilitas dan redundansi. Sekaligus menunjukkan kehebatan teknologi ke dunia luar dan menciptakan sinergi penting untuk tujuan non-ruang angkasa lainnya,” kata Hrozensky.
Baca Juga
(wib)
tulis komentar anda