Hubungan Rusia dan AS Memburuk, China Buka Kemitraan di Stasiun Luar Angkasa Tiangong

Jum'at, 18 Maret 2022 - 18:29 WIB
loading...
Hubungan Rusia dan AS...
China berencana untuk membuka stasiun luar angkasa Tiangong untuk misi dan aktivitas komersial. Foto/Spacenews/CMSA
A A A
HELSINKI - China berencana untuk membuka stasiun luar angkasa Tiangong untuk misi dan aktivitas komersial. Langkah ini mirip dengan inisiatif kargo komersial yang dilakukan NASA pada Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

“Ketika stasiun luar angkasa kami selesai dan berjalan, kami akan secara aktif mendorong sektor swasta untuk terlibat di luar angkasa melalui berbagai cara,” kata Zhou Jianping, Kepala Perancang Program Luar Angkasa Manusia China (CMSA), kepada China Central Television 9 Maret 2022 dikutip SINDOnews dari laman Spacenews, Jumat (18/3/2022).

Pengumuman itu merupakan indikasi pertama bahwa proyek stasiun luar angkasa China akan dibuka untuk melibatkan perusahaan komersial. Startup peluncuran China tahun lalu mulai melirik stasiun luar angkasa Tiangong sebagai peluang untuk mendapatkan kontrak.



Ini tampaknya muncul sebagai tanggapan atas panggilan Januari 2021 untuk proposal yang dikeluarkan oleh Badan Luar Angkasa China, yang meminta solusi transportasi kargo murah untuk stasiun luar angkasa Tiangong.

“Ada banyak kemungkinan. Kami berharap akan ada pemain ruang komersial yang kompetitif dan hemat biaya untuk berpartisipasi di berbagai bidang termasuk aplikasi ruang angkasa dan pengembangan sumber daya ruang angkasa. Prospeknya bagus,” kata Zhou.

China berencana untuk menyelesaikan pembangunan stasiun luar angkasa Tiangong tahun ini. Enam peluncuran dijadwalkan untuk menambahkan dua modul sains ke modul inti Tianhe di orbit. Termasuk, mengirim dua pesawat ruang angkasa kargo dan dua misi berawak, Shenzhou 14 dan 15.


Hubungan Rusia dan AS Memburuk, China Buka Kemitraan di Stasiun Luar Angkasa Tiangong


Kebutuhan operasi penerbangan luar angkasa manusia China sudah berubah untuk memenuhi sains dan tujuan lainnya. CMSA, yang beroperasi di bawah Tentara Pembebasan Rakyat (PLA), memilih 7 pilot, 7 insinyur luar angkasa, dan 4 spesialis muatan, dalam pemilihan astronot ketiga pada akhir 2020.

Stasiun Tiangong direncanakan beroperasi di orbit rendah Bumi setidaknya selama 10 tahun. Astronot dari negara lain juga diharapkan dapat berpartisipasi di stasiun luar angkasa Tiangong yang berbentuk T tiga modul.

NASA dalam beberapa tahun terakhir telah mencari cara untuk mengkomersialkan penggunaan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). AS dan sejumlah mitra baru-baru ini mulai mempertimbangkan untuk memperluas penggunaan ISS hingga 2030.

Namun, kepala Roscosmos mengancam untuk menghentikan partisipasi Rusia dalam proyek tersebut. Sikap itu sebagai respons atas sikap AS dan sekutunya yang menjatuhkan sanksi kepada Rusia akibat perang Ukraina.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3557 seconds (0.1#10.140)