Penemuan Tablet Kuno Berbahasa Ibrani, Berisi Kutukan Berusia 3.200 Tahun
Rabu, 30 Maret 2022 - 18:56 WIB
NABLUS - Para arkeolog yang bekerja di Tepi Barat menemukan lembaran timah berbahasa Ibrani yang berusia 3.200 tahun. Lembaran timah yang seukuran perangko yang disebut para arkeolog sebagai tablet kuno ini ternyata berisi kutukan.
Tablet kutukan kecil ini bertuliskan huruf-huruf kuno dalam bentuk awal bahasa Ibrani yang menyerukan Tuhan untuk mengutuk seseorang yang melanggar kata-kata mereka. Belum diketahui pasti penanggalan lembaran timah kuno ini dan belum diterbitkan dalam jurnal peer-review, namun diperkirakan berusia 3.200 tahun.
Jika ini benar, maka ini adalah penemuan prasasti dengan teks Ibrani paling awal dan yang pertama mengandung nama Tuhan dalam bahasa Ibrani. Namun, beberapa arkeolog yang tidak terlibat dalam penemuan tersebut mengatakan tidak dapat menilai penemuan tersebut sampai rinciannya dipublikasikan dalam jurnal ilmiah.
Pemimpin proyek Scott Stripling, seorang arkeolog dan direktur penggalian untuk Associates for Biblical Research (ABR) yang berbasis di AS, mengatakan timnya menemukan tablet kutukan itu tinggi di Gunung Ebal, tepat di utara kota Nablus, pada bulan Desember. 2019. Stripling dan rekan-rekannya mengumumkan penemuan itu pada konferensi pers di Houston, Texas, pada 24 Maret.
Dikutip dari Live Science, rincian tablet kuno ini berupa lembaran timah yang dilipat setinggi dan lebar 2,5 x 2,5 sentimeter. Ada 40 huruf proto-abjad, tertulis dalam bentuk awal bahasa Ibrani atau Kanaan pada permukaan luar dan dalam dari lembaran timah yang dilipat.
Isi tulisan itu memperingatkan apa yang akan terjadi jika seseorang di bawah suatu perjanjian, yang mengikat secara hukum, tidak memenuhi kewajiban mereka. "Terkutuk, terkutuk, terkutuk - dikutuk oleh Tuhan Yahweh," demikian isi tulisan itu menggunakan bentuk tiga huruf dari nama Ibrani Tuhan yang sesuai dengan huruf Inggris YHW.
Stripling dan timnya menemukan tablet kutukan melalui proses penyaringan basah, yaitu mencuci sedimen dengan air yang telah dibuang selama penggalian arkeologi di Gunung Ebal pada 1980-an. Tumpukan sedimen khusus ini kemungkinan merupakan bahan buangan dari penggalian struktur batu kuno yang disebut "Altar Yosua," di punggung gunung.
Tablet kutukan kecil ini bertuliskan huruf-huruf kuno dalam bentuk awal bahasa Ibrani yang menyerukan Tuhan untuk mengutuk seseorang yang melanggar kata-kata mereka. Belum diketahui pasti penanggalan lembaran timah kuno ini dan belum diterbitkan dalam jurnal peer-review, namun diperkirakan berusia 3.200 tahun.
Jika ini benar, maka ini adalah penemuan prasasti dengan teks Ibrani paling awal dan yang pertama mengandung nama Tuhan dalam bahasa Ibrani. Namun, beberapa arkeolog yang tidak terlibat dalam penemuan tersebut mengatakan tidak dapat menilai penemuan tersebut sampai rinciannya dipublikasikan dalam jurnal ilmiah.
Pemimpin proyek Scott Stripling, seorang arkeolog dan direktur penggalian untuk Associates for Biblical Research (ABR) yang berbasis di AS, mengatakan timnya menemukan tablet kutukan itu tinggi di Gunung Ebal, tepat di utara kota Nablus, pada bulan Desember. 2019. Stripling dan rekan-rekannya mengumumkan penemuan itu pada konferensi pers di Houston, Texas, pada 24 Maret.
Baca Juga
Dikutip dari Live Science, rincian tablet kuno ini berupa lembaran timah yang dilipat setinggi dan lebar 2,5 x 2,5 sentimeter. Ada 40 huruf proto-abjad, tertulis dalam bentuk awal bahasa Ibrani atau Kanaan pada permukaan luar dan dalam dari lembaran timah yang dilipat.
Isi tulisan itu memperingatkan apa yang akan terjadi jika seseorang di bawah suatu perjanjian, yang mengikat secara hukum, tidak memenuhi kewajiban mereka. "Terkutuk, terkutuk, terkutuk - dikutuk oleh Tuhan Yahweh," demikian isi tulisan itu menggunakan bentuk tiga huruf dari nama Ibrani Tuhan yang sesuai dengan huruf Inggris YHW.
Stripling dan timnya menemukan tablet kutukan melalui proses penyaringan basah, yaitu mencuci sedimen dengan air yang telah dibuang selama penggalian arkeologi di Gunung Ebal pada 1980-an. Tumpukan sedimen khusus ini kemungkinan merupakan bahan buangan dari penggalian struktur batu kuno yang disebut "Altar Yosua," di punggung gunung.
tulis komentar anda