Rudal Balistik Sarmat Rusia Berkekuatan 50 Megaton TNT, Ini Alasan AS Tidak Terkejut
Jum'at, 22 April 2022 - 23:40 WIB
WASHINGTON - Rudal balistik antarbenua (ICBM) generasi terbaru milik Rusia yaitu RS-28 Sarmat diperkirakan muatan maksimum hulu ledaknya sekitar 50 megaton TNT. Namun, Amerika Serikat mengaku tidak terkejut dengan kesuksesan Rusia melakukan uji tembak rudal balistik Sarmat yang dijuluki Si Anak Setan (Satan-2).
“Rusia dengan benar memberi tahu Amerika Serikat (AS) berdasarkan kewajiban perjanjian START Baru bahwa mereka berencana untuk menguji ICBM ini. Pengujian seperti itu rutin dan tidak mengejutkan,” Sekretaris Pers Pentagon John Kirby dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Jumat (22/4/2022).
Menurut Pusat Studi Strategis dan Internasional AS atau US Center for Strategic and International studies (CSIS), rudal ICBM terbaru milik Rusia, rudal Sarmat, terlihat tangguh karena dapat meluncurkan muatan maksimum dengan hasil sekitar 50 megaton TNT.
Kemudian CSIS membandingkan dengan rudal balistik antarbenua berbasis silo (diluncurkan dari darat) milik AS yaitu Minuteman III. Rudal balistik Minuteman III mampu menembakkan muatan maksimum 1,425 megaton TNT.
Namun, perhatian AS lebih ditujukan pada kapasitas hipersonik rudal Sarmat yang diklaim Rusia, berarti mampu melaju lebih dari Mach 5 (3.836 mil per jam). Saat ini, baik Rusia dan China mengklaim memiliki rudal dengan kapasitas hipersonik dalam layanan militernya.
Sebab, sejak 2010, AS telah melakukan 17 tes rudal hipersonik yang berbeda, 10 di antaranya gagal. Yang terakhir, uji coba Lockheed Martin mengembangkan Hypersonic Air-breathing Weapon Concept (HAWC), terbang sekitar pertengahan Maret 2022 dan sukses.
Rudal Sarmat memiliki keunggulan kecepatan yang dapat mengejutkan dalam serangan pertama dengan daya ledak yang besar. Namun, AS masih punya rudal balistik antarbenua lain yang bisa mengimbangi, yaitu UGM-133 Trident II D5.
“Rusia dengan benar memberi tahu Amerika Serikat (AS) berdasarkan kewajiban perjanjian START Baru bahwa mereka berencana untuk menguji ICBM ini. Pengujian seperti itu rutin dan tidak mengejutkan,” Sekretaris Pers Pentagon John Kirby dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Jumat (22/4/2022).
Menurut Pusat Studi Strategis dan Internasional AS atau US Center for Strategic and International studies (CSIS), rudal ICBM terbaru milik Rusia, rudal Sarmat, terlihat tangguh karena dapat meluncurkan muatan maksimum dengan hasil sekitar 50 megaton TNT.
Kemudian CSIS membandingkan dengan rudal balistik antarbenua berbasis silo (diluncurkan dari darat) milik AS yaitu Minuteman III. Rudal balistik Minuteman III mampu menembakkan muatan maksimum 1,425 megaton TNT.
Baca Juga
Namun, perhatian AS lebih ditujukan pada kapasitas hipersonik rudal Sarmat yang diklaim Rusia, berarti mampu melaju lebih dari Mach 5 (3.836 mil per jam). Saat ini, baik Rusia dan China mengklaim memiliki rudal dengan kapasitas hipersonik dalam layanan militernya.
Sebab, sejak 2010, AS telah melakukan 17 tes rudal hipersonik yang berbeda, 10 di antaranya gagal. Yang terakhir, uji coba Lockheed Martin mengembangkan Hypersonic Air-breathing Weapon Concept (HAWC), terbang sekitar pertengahan Maret 2022 dan sukses.
Rudal Sarmat memiliki keunggulan kecepatan yang dapat mengejutkan dalam serangan pertama dengan daya ledak yang besar. Namun, AS masih punya rudal balistik antarbenua lain yang bisa mengimbangi, yaitu UGM-133 Trident II D5.
tulis komentar anda