Badan Antariksa Rusia Berencana Meninggalkan Stasiun Luar Angkasa Internasional
Senin, 02 Mei 2022 - 08:45 WIB
MOSKOW - Rusia mengungkapkan rencana meninggalkan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) sebagai balasan atas sanksi ekonomi yang dilakukan negara barat terkait konflik dengan Ukraina. Padahal selama bertahun-tahun stasiun luar angkasa internasional (ISS) telah menjadi titik perekat hubungan AS-Rusia.
Dua kantor berita Rusia, Tass dan RIA Novosti, pada Sabtu 30 April 2022 melaporkan bahwa keputusan tersebut disampaikan Direktur Jenderal Roscosmos Dmitry Rogozin dalam sebuah wawancara. “Keputusan sudah diambil, kami tidak berkewajiban untuk membicarakannya secara terbuka,” katanya dilansir SINDOnews dari laman sciencealert, Senin (2/5/2022).
"Saya hanya bisa mengatakan ini, sesuai dengan kewajiban kami, kami akan memberi tahu mitra kami tentang akhir pekerjaan kami di ISS dengan pemberitahuan satu tahun," lanjut Rogozin.
Rogozin awal April mengecam serangkaian sanksi ekonomi Barat yang dikenakan pada Rusia. Dia menyatakan bahwa Roscosmos akan menghentikan kerja sama di Stasiun Luar Angkasa Internasional dengan NASA dan Badan Antariksa Eropa.
“Saya percaya bahwa pemulihan hubungan normal antara mitra di Stasiun Luar Angkasa Internasional dan proyek-proyek bersama lainnya hanya mungkin dengan pencabutan sanksi ilegal yang lengkap dan tanpa syarat,” tweetnya saat itu.
Sejak Rusia menginvasi Ukraina pada akhir Februari, Amerika Serikat – bersama dengan Uni Eropa dan Inggris – telah memberlakukan serangkaian sanksi ekonomi terhadap Moskow, Presiden Vladimir Putin, dan banyak individu dari lingkaran dalam pemimpin Rusia tersebut.
Saat ini di stasiun luar angkasa internasional (ISS) ada tiga astronot Amerika Serikat dan seorang astronot Italia yang baru tiba awal pekan ini. Selain itu, sebelumnya sudah ada tiga astronot AS, tiga kosmonot Rusia, dan seorang astronot Jerman di ISS.
Dua kantor berita Rusia, Tass dan RIA Novosti, pada Sabtu 30 April 2022 melaporkan bahwa keputusan tersebut disampaikan Direktur Jenderal Roscosmos Dmitry Rogozin dalam sebuah wawancara. “Keputusan sudah diambil, kami tidak berkewajiban untuk membicarakannya secara terbuka,” katanya dilansir SINDOnews dari laman sciencealert, Senin (2/5/2022).
"Saya hanya bisa mengatakan ini, sesuai dengan kewajiban kami, kami akan memberi tahu mitra kami tentang akhir pekerjaan kami di ISS dengan pemberitahuan satu tahun," lanjut Rogozin.
Rogozin awal April mengecam serangkaian sanksi ekonomi Barat yang dikenakan pada Rusia. Dia menyatakan bahwa Roscosmos akan menghentikan kerja sama di Stasiun Luar Angkasa Internasional dengan NASA dan Badan Antariksa Eropa.
“Saya percaya bahwa pemulihan hubungan normal antara mitra di Stasiun Luar Angkasa Internasional dan proyek-proyek bersama lainnya hanya mungkin dengan pencabutan sanksi ilegal yang lengkap dan tanpa syarat,” tweetnya saat itu.
Sejak Rusia menginvasi Ukraina pada akhir Februari, Amerika Serikat – bersama dengan Uni Eropa dan Inggris – telah memberlakukan serangkaian sanksi ekonomi terhadap Moskow, Presiden Vladimir Putin, dan banyak individu dari lingkaran dalam pemimpin Rusia tersebut.
Baca Juga
Saat ini di stasiun luar angkasa internasional (ISS) ada tiga astronot Amerika Serikat dan seorang astronot Italia yang baru tiba awal pekan ini. Selain itu, sebelumnya sudah ada tiga astronot AS, tiga kosmonot Rusia, dan seorang astronot Jerman di ISS.
(wib)
tulis komentar anda