Krisis Perang Rusia Ukraina, Roscosmos Akan Biarkan ISS Jatuh ke Bumi
loading...
A
A
A
MOSKOW - Kepala badan antariksa Rusia Roscosmos, Dmitry Rogozin meradang dengan sanksi presiden AS Joe Biden yang bisa mengganggu hubungan kemitraan AS-Rusia di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) .
Melalui akun twitternya, Rogozin begitu marahnya menanggapi pidato Joe Biden soal sanksi atas krisis Ukraina. "Apakah Anda ingin menghancurkan kerja sama kita di ISS?" Rogozin bertanya dalam serangkaian tweet, yang dikutip Reuters, Minggu (27/2/2022).
Dia juga mencatat bahwa kontrol orbit stasiun ruang angkasa ISS untuk terus mempertahankan posisinya dilakukan menggunakan mesin kapal kargo Rusia yang merapat ke ISS.
"Jika Anda memblokir kerja sama dengan kami, lalu siapa yang akan menyelamatkan ISS dari penurunan tak terkendali dari orbit dan kemudian jatuh ke wilayah Amerika Serikat atau Eropa?" dia menulis.
"Ada juga skenario di mana struktur seberat 500 ton jatuh di India atau China. Apakah Anda ingin mengancam mereka dengan prospek ini? ISS tidak terbang di atas Rusia, jadi semua risiko ada di tangan Anda."
Rogozin mengakhiri kata-kata kasar Twitter-nya dengan mendesak pemerintah AS untuk "menolak" apa yang disebutnya "sanksi Alzheimer."
Saat diminta tanggapannya terhadap kemarahan Rogozin, NASA mengatakan akan terus bekerja sama dengan semua mitra internasionalnya, termasuk Roscosmos. "Untuk operasi aman yang sedang berlangsung dari Stasiun Luar Angkasa Internasional akan terus dilakukan," terang NASA.
"Langkah-langkah kontrol ekspor baru akan terus memungkinkan operasi ruang angkasa sipil AS-Rusia," tambah NASA. "Tidak ada perubahan yang direncanakan untuk dukungan agensi untuk operasi di orbit dan stasiun bumi yang sedang berlangsung."
Terlepas dari retorika Twitter Rogozin, kolaborasi lama AS-Rusia di atas platform penelitian yang mengorbit tampaknya tetap pada pijakan yang kokoh, bahkan ketika ketegangan antara kedua negara meningkat karena invasi Rusia ke Ukraina.
Saat ini ISS mengorbit sekitar 400 km di atas Bumi dan menampung empat awak Amerika, dua Rusia, dan seorang astronot Jerman.
Melalui akun twitternya, Rogozin begitu marahnya menanggapi pidato Joe Biden soal sanksi atas krisis Ukraina. "Apakah Anda ingin menghancurkan kerja sama kita di ISS?" Rogozin bertanya dalam serangkaian tweet, yang dikutip Reuters, Minggu (27/2/2022).
Dia juga mencatat bahwa kontrol orbit stasiun ruang angkasa ISS untuk terus mempertahankan posisinya dilakukan menggunakan mesin kapal kargo Rusia yang merapat ke ISS.
"Jika Anda memblokir kerja sama dengan kami, lalu siapa yang akan menyelamatkan ISS dari penurunan tak terkendali dari orbit dan kemudian jatuh ke wilayah Amerika Serikat atau Eropa?" dia menulis.
"Ada juga skenario di mana struktur seberat 500 ton jatuh di India atau China. Apakah Anda ingin mengancam mereka dengan prospek ini? ISS tidak terbang di atas Rusia, jadi semua risiko ada di tangan Anda."
Rogozin mengakhiri kata-kata kasar Twitter-nya dengan mendesak pemerintah AS untuk "menolak" apa yang disebutnya "sanksi Alzheimer."
Saat diminta tanggapannya terhadap kemarahan Rogozin, NASA mengatakan akan terus bekerja sama dengan semua mitra internasionalnya, termasuk Roscosmos. "Untuk operasi aman yang sedang berlangsung dari Stasiun Luar Angkasa Internasional akan terus dilakukan," terang NASA.
"Langkah-langkah kontrol ekspor baru akan terus memungkinkan operasi ruang angkasa sipil AS-Rusia," tambah NASA. "Tidak ada perubahan yang direncanakan untuk dukungan agensi untuk operasi di orbit dan stasiun bumi yang sedang berlangsung."
Terlepas dari retorika Twitter Rogozin, kolaborasi lama AS-Rusia di atas platform penelitian yang mengorbit tampaknya tetap pada pijakan yang kokoh, bahkan ketika ketegangan antara kedua negara meningkat karena invasi Rusia ke Ukraina.
Saat ini ISS mengorbit sekitar 400 km di atas Bumi dan menampung empat awak Amerika, dua Rusia, dan seorang astronot Jerman.
(ysw)