Hasil Studi : Wanita Kesepian Paling Rentan Kecanduan TikTok
Rabu, 11 Mei 2022 - 08:00 WIB
JAKARTA - Hasil studi yang dilakukan oleh peneliti dari University of Trinidad and Tobago menyebutkan fakta yang menarik mengenai penggunaan sosial media TikTok . Dalam penelitian yang mereka rilis baru-baru ini menyebutkan banyak pengguna TikTok yang sudah ada dalam tahap kecanduan parah.
Uniknya lagi tingkat kecanduan parah itu paling banyak ditemukan oleh pengguna wanita yang memang belum memiliki hubungan asmara atau rumah tangga.
Disebutkan Daily Mail penelitian melibatkan 354 mahasiswa dari berbagai universitas, 173 pengguna TikTok dan 313 orang yang memiliki akun Facebook . Para peserta kemudian diharuskan mengisi kuesioner tentang Facebook dan TikTok berdasarkan enam kriteria.
Keenamnya mengeksplorasi pengguna mengenai pikiran obsesif tentang aplikasi, merasakan apakah ada dorongan untuk menggunakan aplikasi, dan apakah penggunaan aplikasi dilakukan untuk melupakan masalah pribadi. Selain itu dalam kuesioner objek survei juga ditanya apakah telah mencoba mengurangi penggunaan aplikasi, apakah pernah gelisah atau kesal saat dilarang menggunakan aplikasi, hingga apakah aplikasi justru berdampak negatif pada aktivitas mereka yang lain seperti sekolah atau pekerjaan.
Hasilnya mengungkapkan bahwa 6,4 persen pengguna TikTok berisiko kecanduan aplikasi buatan China itu. Tingkat kecanduan bahkan sangat tinggi pada pribadi yang kesepian dan ekstrovert. Bahkan dibanding pria, pengguna perempuan yang kesepian dan ekstrovert lebih beresiko.
"Walau pun banyak orang yang menggunakan TikTok dengan wajar, studi yang dihasilkan menunjukkan adanya potensi penggunaan berlebihan dan risiko kecanduan yang berpotensi berdampak negatif pada kehidupan sehari-hari penggunanya," jelas Troy Smith, peneliti dari University of Trinidad and Tobago.
Troy Smith mengatakan ada kesamaan proses kecanduan antara TikTok dan Facebook. Hanya saja berbeda dengan kecanduan TikTok, pengguna yang berlebihan menggunakan Facebook justru menunjukkan penilaian yang mengkhawatirkan pada harga diri yang rendah.
Uniknya lagi tingkat kecanduan parah itu paling banyak ditemukan oleh pengguna wanita yang memang belum memiliki hubungan asmara atau rumah tangga.
Disebutkan Daily Mail penelitian melibatkan 354 mahasiswa dari berbagai universitas, 173 pengguna TikTok dan 313 orang yang memiliki akun Facebook . Para peserta kemudian diharuskan mengisi kuesioner tentang Facebook dan TikTok berdasarkan enam kriteria.
Keenamnya mengeksplorasi pengguna mengenai pikiran obsesif tentang aplikasi, merasakan apakah ada dorongan untuk menggunakan aplikasi, dan apakah penggunaan aplikasi dilakukan untuk melupakan masalah pribadi. Selain itu dalam kuesioner objek survei juga ditanya apakah telah mencoba mengurangi penggunaan aplikasi, apakah pernah gelisah atau kesal saat dilarang menggunakan aplikasi, hingga apakah aplikasi justru berdampak negatif pada aktivitas mereka yang lain seperti sekolah atau pekerjaan.
Hasilnya mengungkapkan bahwa 6,4 persen pengguna TikTok berisiko kecanduan aplikasi buatan China itu. Tingkat kecanduan bahkan sangat tinggi pada pribadi yang kesepian dan ekstrovert. Bahkan dibanding pria, pengguna perempuan yang kesepian dan ekstrovert lebih beresiko.
"Walau pun banyak orang yang menggunakan TikTok dengan wajar, studi yang dihasilkan menunjukkan adanya potensi penggunaan berlebihan dan risiko kecanduan yang berpotensi berdampak negatif pada kehidupan sehari-hari penggunanya," jelas Troy Smith, peneliti dari University of Trinidad and Tobago.
Troy Smith mengatakan ada kesamaan proses kecanduan antara TikTok dan Facebook. Hanya saja berbeda dengan kecanduan TikTok, pengguna yang berlebihan menggunakan Facebook justru menunjukkan penilaian yang mengkhawatirkan pada harga diri yang rendah.
tulis komentar anda