Penemuan Formasi Batu Bata Kuning di Dasar Laut Hawaii, Disebut Mirip Jalan Menuju Atlantis

Selasa, 10 Mei 2022 - 22:28 WIB
Formasi batuan aneh terlihat selama Ekspedisi NA138 dari Ocean Exploration Trust saat menjelajahi Monumen Nasional Laut Papahanaumokuakea atau PMNM, bermitra dengan Eksplorasi Laut NOAA dan Kantor Suaka Laut Nasional. Foto/ExplorationTrush/NOAA/DailyMail
HONOLULU - Para peneliti dari awak Kapal Eksplorasi Nautilus menemukan melihat formasi batuan yang teratur di Punggungan Liliuokalani, Monumen Nasional Laut Papahanaumokuakea, dasar laut Samudra Pasifik, dekat Hawaii . Susunan batuan ini mirip dengan jalan bata kuning di The Wizard of Oz atau jalan tersembunyi menuju Kota Atlantis yang hilang.

Fitur yang tampak tersusun rapi ini, menyerupai jalan beraspal di batu-batuan. Tapi peneliti laut dalam yang melihat formasi batuan luar biasa ini mengatakan sebenarnya adalah contoh geologi vulkanik aktif kuno di dasar laut dekat Hawaii.

“Apakah ini jalan bata kuning ke Atlantis? Apa yang mungkin terlihat seperti jalan menuju Atlantis, sebenarnya adalah contoh geologi vulkanik aktif kuno,” kata awak Kapal Eksplorasi Nautilus yang menggambarkannya sebagai 'jalan bata kuning' dikutip SINDOnews dari laman dailymail, Selasa (10/5/2022).







Monumen Nasional Laut Papahanaumokuakea atau PMNM adalah salah satu kawasan konservasi laut terbesar di dunia, lebih besar dari gabungan semua taman nasional di AS. Para peneliti baru menjelajahi sekitar tiga persen dari dasar lautnya.

Awak kapal penelitian Exploration Vessel Nautilus melihat formasi dan menggambarkannya sebagai 'jalan bata kuning' dan 'jalan menuju Atlantis' dalam video. “Korps Eksplorasi kami telah menyaksikan formasi geologi yang sangat unik dan mempesona saat menyelam di Punggungan Lili’uokalani di dalam Monumen Nasional Laut Papahanaumokuakea,” keterangan para ilmuwan Nautilus.

Seorang juru bicara E/V Nautilus mengatakan, Studi-studi ini akan membantu memberikan informasi dasar tentang komunitas yang hidup di gunung bawah laut yang dapat menginformasikan langkah-langkah pengelolaan dan konservasi. “Eksplorasi kami di area yang belum pernah disurvei ini membantu para peneliti melihat lebih dalam kehidupan di dan dalam lereng berbatu dari gunung bawah laut kuno yang dalam ini,” sebutnya.

(wib)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More