Kecepatan Cahaya 300.000 Km per Detik, Begini Cara Ilmuwan Mengukurnya

Sabtu, 25 Juni 2022 - 12:00 WIB
Kecepatan cahaya disimbolkan dengan c adalah sebuah konstanta fisika universal yang penting dengan nilai presisinya adalah 299.792.458 Meter per Detik. Foto/Science Howstuffworks
JAKARTA - Laju cahaya atau kecepatan cahaya disimbolkan dengan c adalah sebuah konstanta fisika universal yang penting dalam banyak bidang fisika . Nilai presisinya adalah 299.792.458 Meter per Detik, namun sering dibulatkan menjadi 300.000 Kilometer per Detik.

Pengukuran kecepatan cahaya pertama yang berhasil, dikutip dari laman math.ucr.edu, dilakukan oleh seorang astronom asal Denmark Olaus Roemer pada tahun 1676. Dia memperhatikan bahwa, geometri Bumi-Matahari-Jupiter, mungkin ada perbedaan hingga 1.000 detik antara perkiraan waktu gerhana bulan-bulan Yupiter, dan waktu sebenarnya ketika gerhana diamati.

Dia dengan tepat menduga bahwa ini disebabkan oleh lamanya waktu yang dibutuhkan cahaya untuk melakukan perjalanan dari Jupiter ke Bumi karena jarak antara kedua planet ini bervariasi. Dia memperoleh nilai c (kecepatan cahaya) setara dengan 214.000 Kilometer per Detik, yang saat itu sangat mendekati karena jarak planet pada waktu itu belum diketahui secara akurat.





Pada tahun 1728 astronom Inggris James Bradley membuat perkiraan lain dengan mengamati aberasi bintang, yaitu perpindahan bintang yang tampak karena gerakan Bumi mengelilingi Matahari. Dia mengamati sebuah bintang di Draco dan menemukan bahwa posisinya berubah sepanjang tahun. Bradley mengukur sudut ini untuk cahaya bintang, dan mengetahui kecepatan Bumi mengelilingi Matahari, dan menemukan nilai kecepatan cahaya adalah 301.000 Kilometer per Detik.

Pengukuran kcepatan cahaya pertama yang tidak menggunakan benda langit dilakukan oleh fisikawan Prancis Armand Fizeau pada tahun 1849. Dia menggunakan seberkas cahaya yang dipantulkan dari cermin yang berjarak 8 Kilometer. Sinar itu ditujukan pada gigi roda yang berputar cepat.

Kecepatan roda ditingkatkan hingga gerakannya sedemikian rupa sehingga lintasan dua arah cahaya bertepatan dengan pergerakan keliling roda satu gigi. Dengan cara ini memberikan nilai untuk kecepatan cahaya 315.000 Kilometer per Detik.



Setahun kemudian, fisikawan Prancis lainnya, Leon Foucault meningkatkan hasil ini menggunakan cermin berputar, yang memberikan nilai lebih akurat yaitu 298.000 Kilometer per Detik. Tekniknya cukup baik untuk memastikan bahwa cahaya merambat lebih lambat di dalam air daripada di udara.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More