4 Instrumen Utama Siap Beroperasi, Teleskop James Webb Bakal Rilis Foto Perdana 12 Juli
Selasa, 28 Juni 2022 - 17:37 WIB
FLORIDA - Tim Teleskop Luar Angkasa James Webb sedang menyelesaikan commissioning dengan menguji empat instrumen mutakhir dan berbagai modenya. Sekarang salah satu instrumen tersebut siap dioperasikan untuk merilis gambar operasional pertama pada 12 Juli 2022.
Instrumen dan spektrograf Kanada siap melakukan deteksi cahaya pertama, untuk mencari dan menjelajahi planet ekstrasurya. Instrumen pada obervatorium luar angkasa James Webb senilai USD10 miliar siap melakukan penelitian di halaksi jauh dan Bima Sakti, tepat setelah 6 bulan lalu diluncurkan.
“Disebut instrumen Near-Infrared Imager and Slitless Spectrograph (NIRISS), perangkat, kontribusi Kanada, berkinerja jauh lebih baik dari yang kami prediksi," kata Rene Doyon, seorang peneliti planet ekstrasurya dan ahli instrumentasi astronomi di Université de Montreal, Kanada, dikutip SINDOnews dari laman Space.com, Selasa (28/6/2022).
Instrumen NIRISS akan bekerja sama dengan sensor panduan halus Kanada atau fine guidance sensor (FGS), yang memungkinkan teleskop untuk menunjuk secara tepat pada target dari lokasi luar angkasanya. Baik FGS dan NIRISS dibangun oleh Honeywell dan didanai oleh Badan Antariksa Kanada.
“NIRISS beberapa hari lagi akan memulai operasi sains, khususnya menyelidiki atmosfer planet ekstrasurya pertama,” kata Doyon, yang juga peneliti utama FGS dalam posting blog NASA Senin 27 Juni 2022.
Sebagai hasil dari kontribusi ini, para peneliti Kanada memiliki jaminan bagian ilmu pengetahuan di Teleskop Luar Angkasa James Webb, yang diperkirakan beroperai selama 20 tahun. Instrumen NIRISS yang sepenuhnya siap untuk sains adalah spektroskopi tanpa celah objek tunggal.
Mode ini memungkinkan instrumen untuk memisahkan cahaya yang masuk dari objek yang jauh, mengukur jumlah cahaya pada panjang gelombang tertentu. Mode pengamatan pada NIRISS ini akan memungkinkan peneliti untuk menyimpulkan elemen apa yang ada dalam komposisi planet ekstrasurya.
Di planet raksasa, misalnya, Teleskop James Webb mungkin dapat melihat elemen jejak oksigen atau elemen lain yang umum di tata surya. Pengamatan semacam itu bekerja dengan mengamati sebuah planet saat melintas di antara bintangnya dan teleskop, atau transit.
Dengan membandingkan pengamatan bintang selama dan tidak selama transit, para ilmuwan dapat menorehkan perbedaan zat kimia hingga atmosfer di planet ini. Diketahui Teleskop Luar Angkasa James Webb diluncurkan ke luar angkasa pada 25 Desember 2021.
Instrumen dan spektrograf Kanada siap melakukan deteksi cahaya pertama, untuk mencari dan menjelajahi planet ekstrasurya. Instrumen pada obervatorium luar angkasa James Webb senilai USD10 miliar siap melakukan penelitian di halaksi jauh dan Bima Sakti, tepat setelah 6 bulan lalu diluncurkan.
“Disebut instrumen Near-Infrared Imager and Slitless Spectrograph (NIRISS), perangkat, kontribusi Kanada, berkinerja jauh lebih baik dari yang kami prediksi," kata Rene Doyon, seorang peneliti planet ekstrasurya dan ahli instrumentasi astronomi di Université de Montreal, Kanada, dikutip SINDOnews dari laman Space.com, Selasa (28/6/2022).
Baca Juga
Instrumen NIRISS akan bekerja sama dengan sensor panduan halus Kanada atau fine guidance sensor (FGS), yang memungkinkan teleskop untuk menunjuk secara tepat pada target dari lokasi luar angkasanya. Baik FGS dan NIRISS dibangun oleh Honeywell dan didanai oleh Badan Antariksa Kanada.
“NIRISS beberapa hari lagi akan memulai operasi sains, khususnya menyelidiki atmosfer planet ekstrasurya pertama,” kata Doyon, yang juga peneliti utama FGS dalam posting blog NASA Senin 27 Juni 2022.
Sebagai hasil dari kontribusi ini, para peneliti Kanada memiliki jaminan bagian ilmu pengetahuan di Teleskop Luar Angkasa James Webb, yang diperkirakan beroperai selama 20 tahun. Instrumen NIRISS yang sepenuhnya siap untuk sains adalah spektroskopi tanpa celah objek tunggal.
Mode ini memungkinkan instrumen untuk memisahkan cahaya yang masuk dari objek yang jauh, mengukur jumlah cahaya pada panjang gelombang tertentu. Mode pengamatan pada NIRISS ini akan memungkinkan peneliti untuk menyimpulkan elemen apa yang ada dalam komposisi planet ekstrasurya.
Di planet raksasa, misalnya, Teleskop James Webb mungkin dapat melihat elemen jejak oksigen atau elemen lain yang umum di tata surya. Pengamatan semacam itu bekerja dengan mengamati sebuah planet saat melintas di antara bintangnya dan teleskop, atau transit.
Dengan membandingkan pengamatan bintang selama dan tidak selama transit, para ilmuwan dapat menorehkan perbedaan zat kimia hingga atmosfer di planet ini. Diketahui Teleskop Luar Angkasa James Webb diluncurkan ke luar angkasa pada 25 Desember 2021.
(wib)
tulis komentar anda