Ruwet, Begini Tampilan 2.200 Satelit Starlink di Orbit Bumi
Rabu, 29 Juni 2022 - 22:33 WIB
JAKARTA - Elon Musk punya ambisi besar. Yakni, bisa menghubungkan seluruh penjuru bumi ke jaringan internet lewat satelit Starlink . Saat ini, ada 2.200 satelit yang sudah diluncurkan SpaceX dan mengorbit bumi. Targetnya jangka pendeknya adalah 4.408 satelit, sementara target total Elon Musk mencapai 42.000 satelit.
Satellitemap.space memberikan tampilan secara langsung (real time) dari konstelasi satelit Starlink. Hasilnya terlihat bahwa satelit Starlink sudah hampir menyelimputi permukaan bumi. Terlihat dari titik-titik yang ada.
Posisi satelit pada orbitnya sendiri ada tiga macam. Yaitu Low Earth Orbit (LEO): 500-2.000 km di atas permukaan bumi, Medium Earth Orbit (MEO): 8.000-20.000 km di atas permukaan bumi, dan Geostationary Orbit (GSO): 35.786 km di atas permukaan bumi. Starlink termasuk dalam LEO.
Starlink saat ini melayani mayoritas konsumen di Amerika Utara dan memiliki sekitar 500.000 pelanggan.
Roket Falcon 9 yang membawa satelit Starlink. Foto: ist
Hampir 80% pengguna Starlink saat ini ada di Amerika Utara, dengan 18% lainnya di Australia, Selandia Baru, dan Eropa. Hanya 2% pengguna Starlink yang tinggal di wilayah dunia lainnya.
Ini karena Starlink hanya diizinkan beroperasi di sekitar 25 negara (termasuk Indonesia). Sebab, ada birokrasi dan aturan untuk mendapatkan izin menjual dan menyediakan layanan internet di berbagai negara.
Proses perizinan Starlink di India, misalnya, saat ini mengalami jalan buntu. Seandainya diperbolehkan, ditargetkan ada 200.000 pengguna baru Starlink di India. Di Amerika, seiring dengan semakin meluasnya layanan 5G oleh operator seluler, maka market share Starlink pun terus berkurang.
Meski demikian, tetap ada banyak ruang bagi Starlink untuk mendapatkan pengguna. Misalnya saja perusahaan penerbangan, bahkan kapal pesiar. Pada 2016, misalnya ada 10.000 kapal pesiar mewah di dunia. Sementara jumlah jet pribadi yang aktif beroperasi mencapai 22.000.
Di Amerika, Starlink juga menargetkan RV (recreational vehicles) atau campervan yang jumlahnya sangat besar. Yakni, mencapai 11,2 juta di 2021. Bahkan, ada 400 ribu-500 ribu mobil RV yang terjual setiap tahunnya.
Satellitemap.space memberikan tampilan secara langsung (real time) dari konstelasi satelit Starlink. Hasilnya terlihat bahwa satelit Starlink sudah hampir menyelimputi permukaan bumi. Terlihat dari titik-titik yang ada.
Posisi satelit pada orbitnya sendiri ada tiga macam. Yaitu Low Earth Orbit (LEO): 500-2.000 km di atas permukaan bumi, Medium Earth Orbit (MEO): 8.000-20.000 km di atas permukaan bumi, dan Geostationary Orbit (GSO): 35.786 km di atas permukaan bumi. Starlink termasuk dalam LEO.
Starlink saat ini melayani mayoritas konsumen di Amerika Utara dan memiliki sekitar 500.000 pelanggan.
Roket Falcon 9 yang membawa satelit Starlink. Foto: ist
Hampir 80% pengguna Starlink saat ini ada di Amerika Utara, dengan 18% lainnya di Australia, Selandia Baru, dan Eropa. Hanya 2% pengguna Starlink yang tinggal di wilayah dunia lainnya.
Ini karena Starlink hanya diizinkan beroperasi di sekitar 25 negara (termasuk Indonesia). Sebab, ada birokrasi dan aturan untuk mendapatkan izin menjual dan menyediakan layanan internet di berbagai negara.
Proses perizinan Starlink di India, misalnya, saat ini mengalami jalan buntu. Seandainya diperbolehkan, ditargetkan ada 200.000 pengguna baru Starlink di India. Di Amerika, seiring dengan semakin meluasnya layanan 5G oleh operator seluler, maka market share Starlink pun terus berkurang.
Meski demikian, tetap ada banyak ruang bagi Starlink untuk mendapatkan pengguna. Misalnya saja perusahaan penerbangan, bahkan kapal pesiar. Pada 2016, misalnya ada 10.000 kapal pesiar mewah di dunia. Sementara jumlah jet pribadi yang aktif beroperasi mencapai 22.000.
Di Amerika, Starlink juga menargetkan RV (recreational vehicles) atau campervan yang jumlahnya sangat besar. Yakni, mencapai 11,2 juta di 2021. Bahkan, ada 400 ribu-500 ribu mobil RV yang terjual setiap tahunnya.
(dan)
tulis komentar anda