NASA Sebut China Ingin Kuasai Bulan
Senin, 04 Juli 2022 - 10:43 WIB
NEW YORK - Administrator National Aeronautics and Space Administration (NASA) Bill Nelson baru-baru ini menyatakan China ingin mengklaim bulan sebagai haknya.
Nelson, yang juga mantan senator Amerika Serikat (AS), membuat pernyataan itu dalam wawancara dengan surat kabar Bild di Jerman.
Seperti dilansir dari Daily Mail, Senin (4/7/2022), dia mengatakan, eksplorasi luar angkasa China harus menjadi perhatian semua pihak.
Ini karena suatu hari, Beijing diduga telah mendarat di bulan dan menyatakannya sebagai miliknya.
Dia juga mengklaim China akan menggunakan pangkalan di bulannya untuk mempelajari kemungkinan menembak jatuh satelit negara lain.
Namun, Nelson tidak menunjukkan bukti apa pun untuk mendukung klaimnya.
China sebelumnya telah menyatakan bahwa pihaknya berencana untuk mengirim astronot ke bulan pada tahun 2025 dan menginjakkan kaki di sana pada tahun 2035 melalui kerjasama dengan Rusia.NASA
Apalagi tersiar kabar bahwa China Aerospace Science and Technology Corporation (CASC) yang merupakan kontraktor utama China sedang mengembangkan mesin roket hidrogen cair-oksigen cair.
Untuk diketahui, uji coba yang dilakukan China ini merupakan uji coba pertama. Selanjutnya China akan menguji yang mampu mengirim pesawat ruang angkasa terbaru ke stasiun ruang angkasa Tiangong.
Baru setelahnya China akan melakukan pengujian yang lebih besar, yang juga mencakup mesin roket baru, yang dapat mengirim roket ke bulan dalam ukuran lebih besar dari sebelumnya.
Sayangnya tahapan uji coba roket di masa mendatang masih belum dipaparkan secara terperinci oleh China . Tapi kemungkinan ini akan dilangsungkan akhir dekade ini.
Nelson, yang juga mantan senator Amerika Serikat (AS), membuat pernyataan itu dalam wawancara dengan surat kabar Bild di Jerman.
Seperti dilansir dari Daily Mail, Senin (4/7/2022), dia mengatakan, eksplorasi luar angkasa China harus menjadi perhatian semua pihak.
Ini karena suatu hari, Beijing diduga telah mendarat di bulan dan menyatakannya sebagai miliknya.
Dia juga mengklaim China akan menggunakan pangkalan di bulannya untuk mempelajari kemungkinan menembak jatuh satelit negara lain.
Namun, Nelson tidak menunjukkan bukti apa pun untuk mendukung klaimnya.
China sebelumnya telah menyatakan bahwa pihaknya berencana untuk mengirim astronot ke bulan pada tahun 2025 dan menginjakkan kaki di sana pada tahun 2035 melalui kerjasama dengan Rusia.NASA
Apalagi tersiar kabar bahwa China Aerospace Science and Technology Corporation (CASC) yang merupakan kontraktor utama China sedang mengembangkan mesin roket hidrogen cair-oksigen cair.
Untuk diketahui, uji coba yang dilakukan China ini merupakan uji coba pertama. Selanjutnya China akan menguji yang mampu mengirim pesawat ruang angkasa terbaru ke stasiun ruang angkasa Tiangong.
Baru setelahnya China akan melakukan pengujian yang lebih besar, yang juga mencakup mesin roket baru, yang dapat mengirim roket ke bulan dalam ukuran lebih besar dari sebelumnya.
Sayangnya tahapan uji coba roket di masa mendatang masih belum dipaparkan secara terperinci oleh China . Tapi kemungkinan ini akan dilangsungkan akhir dekade ini.
(wbs)
tulis komentar anda