Angka Kecanduan Seks di Israel Meningkat Drastis 34 Persen, Bikin Rugi Pemerintah Rp31,1 Triliun
Kamis, 28 Juli 2022 - 06:30 WIB
JAKARTA - Angka kecanduan seks di Israel meningkat drastis sebesar 34 persen dibanding lima tahun sebelumnya. Angka tersebut merupakan hasil survei yang dilakukan Israel Center on Addiction (ICA) yang melibatkan 3.300 responden yang berusia di antara 18 tahun hingga 70 tahun.
Dari data itu juga diketahui sebanyak 27 persen anak-anak sekolah menengah atas di usia 18 tahun rutin menonton film porno. Selain itu sebanyak 15 persen orang dewasa Israel mengaku kecanduan seks dengan alasan yang berbeda satu sama lain.
Disebutkan Israel Hayom, ICA sebelumnya pernah melakukan survei yang sama pada 2018. Angka peningkatan 34 persen itu merupakan perbandingan dari survei yang dilakukan di 2018.
Pendiri dan Direktur Akademik ICA Profesor Shaul Lev-Ron mengatakan laporan tersebut memperlihatkan kelemahan masyarakat Israel dan menunjukkan perlunya perubahan segera dalam semua faktor yang berkaitan dengan fenomena kecanduan. "Perlu ada rencana yang dapat diimplementasikan dengan cepat untuk memberikan jawaban bagi mereka yang membutuhkannya," ujarnya.
Sementara Direktur Jenderal ICA Inbal Dor-Karbel mengatakan sebenarnya hampir semua negara maju mengalami peningkatan kecanduan seks setelah dua tahun pandemi Covid-19. "Tetapi kami tetap terkejut dari data yang menunjukkan bahwa kecanduan adalah masalah yang lebih besar daripada kami duga," jelasnya.
Dia mengatakan saat ini populasi yang paling rentan dari kecanduan seks itu sebenarnya adalah mereka yang berkontribusi paling besar terhadap ekonomi. Mereka adalah kaum muda usia 18-35 tahun.
Dari analisa konsultan Deloitte yang ikut ambil bagian dalam survei itu disebutkan terdapat potensi kerugian pemerintah akibat peningkatan kecanduan itu. Diperkirakan beban biaya ekonomi akan mencapai USD2,08 miliar atau setara Rp31,1 triliun per tahun untuk biaya pemulihan kecanduan seks dan ekses yang ditimbulkan.
Dari data itu juga diketahui sebanyak 27 persen anak-anak sekolah menengah atas di usia 18 tahun rutin menonton film porno. Selain itu sebanyak 15 persen orang dewasa Israel mengaku kecanduan seks dengan alasan yang berbeda satu sama lain.
Disebutkan Israel Hayom, ICA sebelumnya pernah melakukan survei yang sama pada 2018. Angka peningkatan 34 persen itu merupakan perbandingan dari survei yang dilakukan di 2018.
Pendiri dan Direktur Akademik ICA Profesor Shaul Lev-Ron mengatakan laporan tersebut memperlihatkan kelemahan masyarakat Israel dan menunjukkan perlunya perubahan segera dalam semua faktor yang berkaitan dengan fenomena kecanduan. "Perlu ada rencana yang dapat diimplementasikan dengan cepat untuk memberikan jawaban bagi mereka yang membutuhkannya," ujarnya.
Sementara Direktur Jenderal ICA Inbal Dor-Karbel mengatakan sebenarnya hampir semua negara maju mengalami peningkatan kecanduan seks setelah dua tahun pandemi Covid-19. "Tetapi kami tetap terkejut dari data yang menunjukkan bahwa kecanduan adalah masalah yang lebih besar daripada kami duga," jelasnya.
Dia mengatakan saat ini populasi yang paling rentan dari kecanduan seks itu sebenarnya adalah mereka yang berkontribusi paling besar terhadap ekonomi. Mereka adalah kaum muda usia 18-35 tahun.
Dari analisa konsultan Deloitte yang ikut ambil bagian dalam survei itu disebutkan terdapat potensi kerugian pemerintah akibat peningkatan kecanduan itu. Diperkirakan beban biaya ekonomi akan mencapai USD2,08 miliar atau setara Rp31,1 triliun per tahun untuk biaya pemulihan kecanduan seks dan ekses yang ditimbulkan.
(wsb)
tulis komentar anda