Penemuan 2 Mineral Baru di Meteorit El Ali Bikin Ilmuwan Penasaran
Selasa, 29 November 2022 - 15:19 WIB
MOGADISHU - Para ilmuwan penasaran dengan penemuan dua mineral baru di dalam meteorit besar El Ali di Somalia karena belum pernah ditemukan di Bumi. Kedua mineral baru ini diperkirakan menjadi petunjuk penting tentang bagaimana asteroid terbentuk.
Kedua mineral baru itu ditemukan di dalam satu irisan seberat 70 gram yang diambil dari meteorit El Ali seberat 16,5 ton yang jatuh ke Bumi pada tahun 2020. Para ilmuwan menamai mineral baru dengan elaliite dan elkinstantonite, mirip dengan nama meteorit El Ali dan nama direktur pelaksana Arizona State University Interplanetary Initiative Lindy Elkins-Tanton.
"Setiap kali Anda menemukan mineral baru, itu berarti menggambarkan kondisi geologis yang sebenarnya tentang kimia batuan,” kata Chris Herd, seorang profesor di Departemen Ilmu Bumi dan Atmosfer di University of Alberta dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Selasa (29/11/2022).
Para peneliti mengklasifikasikan El Ali sebagai meteorit kompleks IAB Besi, jenis yang terbuat dari besi meteorik yang berbintik-bintik dengan bongkahan kecil silikat. Saat menyelidiki irisan meteorit, detail mineral baru menarik perhatian para ilmuwan.
“Itulah yang membuat penemuan ini menarik. Dalam meteorit khusus ini Anda memiliki dua mineral yang dijelaskan secara resmi yang baru bagi sains,” ujar Herd.
Para peneliti berencana untuk menyelidiki meteorit lebih lanjut untuk memahami kondisi di mana asteroid induknya terbentuk. “Terutama proses geologis dan sejarah geologis asteroid yang pernah menjadi bagian dari batu ini,” kata Herd.
Tim peneliti juga mencari aplikasi ilmu material dari mineral. Namun, wawasan ilmiah masa depan dari meteorit El Ali bisa terancam. Meteorit tersebut kini telah dipindahkan ke China untuk mencari pembeli potensial, yang dapat membatasi akses peneliti ke batuan luar angkasa untuk penyelidikan.
Kedua mineral baru itu ditemukan di dalam satu irisan seberat 70 gram yang diambil dari meteorit El Ali seberat 16,5 ton yang jatuh ke Bumi pada tahun 2020. Para ilmuwan menamai mineral baru dengan elaliite dan elkinstantonite, mirip dengan nama meteorit El Ali dan nama direktur pelaksana Arizona State University Interplanetary Initiative Lindy Elkins-Tanton.
"Setiap kali Anda menemukan mineral baru, itu berarti menggambarkan kondisi geologis yang sebenarnya tentang kimia batuan,” kata Chris Herd, seorang profesor di Departemen Ilmu Bumi dan Atmosfer di University of Alberta dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Selasa (29/11/2022).
Para peneliti mengklasifikasikan El Ali sebagai meteorit kompleks IAB Besi, jenis yang terbuat dari besi meteorik yang berbintik-bintik dengan bongkahan kecil silikat. Saat menyelidiki irisan meteorit, detail mineral baru menarik perhatian para ilmuwan.
“Itulah yang membuat penemuan ini menarik. Dalam meteorit khusus ini Anda memiliki dua mineral yang dijelaskan secara resmi yang baru bagi sains,” ujar Herd.
Para peneliti berencana untuk menyelidiki meteorit lebih lanjut untuk memahami kondisi di mana asteroid induknya terbentuk. “Terutama proses geologis dan sejarah geologis asteroid yang pernah menjadi bagian dari batu ini,” kata Herd.
Tim peneliti juga mencari aplikasi ilmu material dari mineral. Namun, wawasan ilmiah masa depan dari meteorit El Ali bisa terancam. Meteorit tersebut kini telah dipindahkan ke China untuk mencari pembeli potensial, yang dapat membatasi akses peneliti ke batuan luar angkasa untuk penyelidikan.
(wib)
tulis komentar anda