LIGO Ciptakan Laser yang Diklaim Bisa Deteksi UFO dan Alien
Minggu, 25 Desember 2022 - 13:14 WIB
LONDON - Mencari keberadaan alien, ilmuwan menciptakan Laser Interferometer Gravitational-Wave Observatory (LIGO) yang berbasis di Amerika Serikat.
Detektor LIGO disebut bisa melihat gelombang gravitasi dari distorsi kecil yang mereka buat dalam ruang-waktu saat mereka melewatinya.
Terdiri dari dua detektor berbentuk L yang berpotongan, masing-masing dengan dua lengan sepanjang 4 kilometer, laser memiliki sensitivitas yang tinggi.
Untuk melihat seberapa jauh sensitivitas ini dapat diregangkan, para ilmuwan membuat perhitungan objek terkecil yang akan menghasilkan gelombang gravitasi yang dapat dideteksi dengan jelas di Bumi.
Ternyata, itu masih cukup besar untuk bisa dideteksi oleh laser LIGO.
Dan agar alien dapat dideteksi oleh LIGO, mereka harus membawa pesawat yang memiliki berat kira-kira sama dengan Jupiter, bergerak dengan kecepatan sepersepuluh cahaya, dan berada dalam jarak 326.000 tahun cahaya dari Bumi, dihimpun dari Space pada Minggu (24/12/2022).
Apakah pesawat ruang angkasa dengan skala dan kecepatan ini mungkin, para peneliti tidak tahu, tetapi mereka berharap untuk mengecilkan ukuran kapal ke proporsi yang lebih masuk akal.
Karena detektor gelombang gravitasi (GW) yang semakin sensitif, seperti Antena Antariksa Interferometer Laser 2037 Badan Antariksa Eropa.
Detektor LIGO disebut bisa melihat gelombang gravitasi dari distorsi kecil yang mereka buat dalam ruang-waktu saat mereka melewatinya.
Terdiri dari dua detektor berbentuk L yang berpotongan, masing-masing dengan dua lengan sepanjang 4 kilometer, laser memiliki sensitivitas yang tinggi.
Untuk melihat seberapa jauh sensitivitas ini dapat diregangkan, para ilmuwan membuat perhitungan objek terkecil yang akan menghasilkan gelombang gravitasi yang dapat dideteksi dengan jelas di Bumi.
Ternyata, itu masih cukup besar untuk bisa dideteksi oleh laser LIGO.
Dan agar alien dapat dideteksi oleh LIGO, mereka harus membawa pesawat yang memiliki berat kira-kira sama dengan Jupiter, bergerak dengan kecepatan sepersepuluh cahaya, dan berada dalam jarak 326.000 tahun cahaya dari Bumi, dihimpun dari Space pada Minggu (24/12/2022).
Apakah pesawat ruang angkasa dengan skala dan kecepatan ini mungkin, para peneliti tidak tahu, tetapi mereka berharap untuk mengecilkan ukuran kapal ke proporsi yang lebih masuk akal.
Karena detektor gelombang gravitasi (GW) yang semakin sensitif, seperti Antena Antariksa Interferometer Laser 2037 Badan Antariksa Eropa.
tulis komentar anda