Jasad Manusia Dibawa Pulang Buaya Bukan Pertama Terjadi di Kalimantan Timur
loading...
A
A
A
KALIMANTAN TIMUR - Warganet dibuat gempar dengan kemunculan video seekor buaya yang membawa jasad balita di tepian Sungai Mahakam, di Kutai Timur, Kalimantan Timur. Video itu diunggah diunggah akun Facebook Herman Eman pada Jumat (21/1).
“Itu ada buaya. Bawa apa itu ya? Oh...itu manusia, kelihatan kepala dan tangannya. Itu anak-anak yang dibawa. Iya benar itu anak kecil,” suara dalam video yang diunggah akun Facebook Herman Eman.
Dalam video tersebut terlihat jasad balita berada di atas mulut buaya yang muncul di Sungai Mahakam, lantas bergerak ke tepian sungai.
Sebelumnya, balita tersebut dilaporkan hilang tercebur sungai di belakang rumahnya di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur.
“Buaya tersebut hanya membawa jasad balita itu semakin ke tepi daratan. Setelah berita ada seekor buaya membawa jenazah ini, keluarga datang menggunakan Klotok, dan satu speed boat milik perusahaan,” tulis akun Facebook Herman Eman.
Ternyata kejadian ini bukan kali pertama di Kalimantan Timur. Pada 2017, Warga Berau, Kalimantan Timur dibikin heboh saat tiga buaya mengantar jasad Syarifuddin, 40, ke tepi sungai. Peristiwa tersebut juga sempat direkam oleh warga. Kejadian tersebut juga kental dengan aroma mistis.
Sebab, sungai-sungai di pedalaman Kalimantan, termasuk di Kalimantan Timur dihuni oleh buaya muara yang terkenal ganas. Warga percaya buaya-buaya itu tidak sekadar hidup di alam liar, melainkan juga menjadi peliharaan warga.
Sebelumnya, Syarifuddin dilaporkan sedang mandi di sungai ketika buaya berukuran 2 meter menangkapnya dan membawanya ke dalam sungai.
Serangan buaya berakibat fatal bagi manusia. Foto: ShutterStock
Teman Syarifuddin sempat melaporkan kejadian tersebut ke kepolisian, tapi pencarian polisi nihil. Keesokan harinya, warga meminta bantuan dukun.
Baca Juga: Bocah Terjatuh ke Sungai di Kaltara, Jasadnya Diantar Pulang Buaya
Setelah dukun melakukan ritual, BBC melaporkan, buaya membawa jasa manusia dan mengantarnya ke tepi sungai. Tapi, tidak diketahui apakah buaya yang mengantar jasad Syarifuddin itu merupakan buaya yang sama dengan yang membunuhnya.
“Jasad korban relatif utuh. Logikanya jika itu buaya liar, pasti jasad korban tercabik-cabik,” ungkap Kapolsek Talisayan Iptu Faisal Hamid saat itu.
Menurut riset, ada sekitar 1.000 serangan buaya per tahun yang berakibatkematian.
“Itu ada buaya. Bawa apa itu ya? Oh...itu manusia, kelihatan kepala dan tangannya. Itu anak-anak yang dibawa. Iya benar itu anak kecil,” suara dalam video yang diunggah akun Facebook Herman Eman.
Dalam video tersebut terlihat jasad balita berada di atas mulut buaya yang muncul di Sungai Mahakam, lantas bergerak ke tepian sungai.
Sebelumnya, balita tersebut dilaporkan hilang tercebur sungai di belakang rumahnya di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur.
“Buaya tersebut hanya membawa jasad balita itu semakin ke tepi daratan. Setelah berita ada seekor buaya membawa jenazah ini, keluarga datang menggunakan Klotok, dan satu speed boat milik perusahaan,” tulis akun Facebook Herman Eman.
Ternyata kejadian ini bukan kali pertama di Kalimantan Timur. Pada 2017, Warga Berau, Kalimantan Timur dibikin heboh saat tiga buaya mengantar jasad Syarifuddin, 40, ke tepi sungai. Peristiwa tersebut juga sempat direkam oleh warga. Kejadian tersebut juga kental dengan aroma mistis.
Sebab, sungai-sungai di pedalaman Kalimantan, termasuk di Kalimantan Timur dihuni oleh buaya muara yang terkenal ganas. Warga percaya buaya-buaya itu tidak sekadar hidup di alam liar, melainkan juga menjadi peliharaan warga.
Sebelumnya, Syarifuddin dilaporkan sedang mandi di sungai ketika buaya berukuran 2 meter menangkapnya dan membawanya ke dalam sungai.
Serangan buaya berakibat fatal bagi manusia. Foto: ShutterStock
Teman Syarifuddin sempat melaporkan kejadian tersebut ke kepolisian, tapi pencarian polisi nihil. Keesokan harinya, warga meminta bantuan dukun.
Baca Juga: Bocah Terjatuh ke Sungai di Kaltara, Jasadnya Diantar Pulang Buaya
Setelah dukun melakukan ritual, BBC melaporkan, buaya membawa jasa manusia dan mengantarnya ke tepi sungai. Tapi, tidak diketahui apakah buaya yang mengantar jasad Syarifuddin itu merupakan buaya yang sama dengan yang membunuhnya.
“Jasad korban relatif utuh. Logikanya jika itu buaya liar, pasti jasad korban tercabik-cabik,” ungkap Kapolsek Talisayan Iptu Faisal Hamid saat itu.
Menurut riset, ada sekitar 1.000 serangan buaya per tahun yang berakibatkematian.
(dan)