Ilmuwan Prediksi Hujan Ekstrem Akibat Perubahan Iklim Akan Melanda Seluruh Dunia
loading...
A
A
A
AUCKLAND - Hujan lebat ekstrem akan melanda semua negara, hal ini bukan karena siklus cuaca, namun efek dari perubahan iklim.
Ilmuwan Selandia Baru pada hari Selasa memperingatkan bahwa berdasarkan jumlah maksimum uap air di udara akan picu curah hujan ekstrem.
Auckland saat ini mencatat rekor bulan terbasah.
Lebih dari 769 persen curah hujan normal di bulan Januari telah tercatat sejauh ini, sekitar sepertiga dari rata-rata tahunan keseluruhan Auckland, hujan lebat kemungkinan akan terjadi lagi pada Rabu hingga Sabtu
"Tidak setiap badai membawa banjir, tetapi ketika iklim menghangat, peristiwa hujan akan lebih intens," menurut Prof James Renwick dari Victoria University of Wellington seperti dilansir Xinhua Rabu (1/2/2023).
Prof Renwick mengatakan banyak peristiwa curah hujan terberat di Selandia Baru dan di tempat lain terkait dengan "sungai atmosfer" yang berarti koridor kelembaban yang luas yang mencapai dari daerah tropis ke garis lintang yang lebih tinggi.
Hujan deras dari Jumat pagi hingga Sabtu pagi akan terjadi di Auckland dan menyebabkan banjir besar di seluruh kota terbesar di Selandia Baru.
Perdana Menteri Selandia Baru, Chris Hipkins, mengatakan bahwa cuaca buruk tersebut disebabkan oleh perubahan iklim.
Layanan meteorologi New Zealand MetService juga telah mengeluarkan Peringatan Hujan Lebat Tingkat Merah untuk wilayah Auckland yang mencatat curah hujan 249mm dalam 24 jam hingga pukul 01:00 pada hari Sabtu.
Rekor curah hujan 24 jam sebelumnya adalah 161,8 mm, sejak Februari 1985, menurut MetService. Peringatan merah hanya dikeluarkan untuk situasi cuaca paling parah.
Hujan menyebabkan banjir besar yang merenggut empat nyawa selain penutupan jalan raya negara bagian dan Bandara Auckland dan pemerintah mengumumkan keadaan darurat.
Prof Renwick mengatakan banyak peristiwa curah hujan terberat di Selandia Baru dan di tempat lain terkait dengan "sungai atmosfer" yang berarti koridor kelembaban yang luas yang mencapai dari daerah tropis ke garis lintang yang lebih tinggi.
Ilmuwan Selandia Baru pada hari Selasa memperingatkan bahwa berdasarkan jumlah maksimum uap air di udara akan picu curah hujan ekstrem.
Auckland saat ini mencatat rekor bulan terbasah.
Lebih dari 769 persen curah hujan normal di bulan Januari telah tercatat sejauh ini, sekitar sepertiga dari rata-rata tahunan keseluruhan Auckland, hujan lebat kemungkinan akan terjadi lagi pada Rabu hingga Sabtu
"Tidak setiap badai membawa banjir, tetapi ketika iklim menghangat, peristiwa hujan akan lebih intens," menurut Prof James Renwick dari Victoria University of Wellington seperti dilansir Xinhua Rabu (1/2/2023).
Prof Renwick mengatakan banyak peristiwa curah hujan terberat di Selandia Baru dan di tempat lain terkait dengan "sungai atmosfer" yang berarti koridor kelembaban yang luas yang mencapai dari daerah tropis ke garis lintang yang lebih tinggi.
Hujan deras dari Jumat pagi hingga Sabtu pagi akan terjadi di Auckland dan menyebabkan banjir besar di seluruh kota terbesar di Selandia Baru.
Perdana Menteri Selandia Baru, Chris Hipkins, mengatakan bahwa cuaca buruk tersebut disebabkan oleh perubahan iklim.
Layanan meteorologi New Zealand MetService juga telah mengeluarkan Peringatan Hujan Lebat Tingkat Merah untuk wilayah Auckland yang mencatat curah hujan 249mm dalam 24 jam hingga pukul 01:00 pada hari Sabtu.
Rekor curah hujan 24 jam sebelumnya adalah 161,8 mm, sejak Februari 1985, menurut MetService. Peringatan merah hanya dikeluarkan untuk situasi cuaca paling parah.
Hujan menyebabkan banjir besar yang merenggut empat nyawa selain penutupan jalan raya negara bagian dan Bandara Auckland dan pemerintah mengumumkan keadaan darurat.
Prof Renwick mengatakan banyak peristiwa curah hujan terberat di Selandia Baru dan di tempat lain terkait dengan "sungai atmosfer" yang berarti koridor kelembaban yang luas yang mencapai dari daerah tropis ke garis lintang yang lebih tinggi.
(wbs)