AS Akui Rusia Sulit Diserang dari Udara dengan Pesawat Secanggih Apapun
loading...
A
A
A
MOSCOW - Rudal Hipersonik anti jelajah Rusia seperti S-300, S-400, dan yang terbaru S-500 adalah senjata yang paling ditakuti negara barat. Sistem pertahanan ini tak bisa ditiru Amerika Serikat dan Sekutunya.
Hal inilah yang diakui Amerika Serikat bahwa Rusia sulit diserang dari Udara dengan pesawat tempur karena memiliki sistem rudal anti-balistik.
Rudal ini dibuat oleh pabrik senjata milik negara, Almaz-Antey, yang menjadi sasaran sanksi Uni Eropa dan AS atas tindakan Rusia di Ukraina.
S-400 dikembangkan untuk menghancurkan jet tempur, rudal jelajah, rudal balistik, dan pesawat nirawak atau drone. Media Rusia mengklaim kalau S-400 lebih unggul dari saingannya buatan Prancis atau AS.
"Rusia dan pendahulunya, Uni Soviet, selalu terdepan dalam teknologi rudal," kata pakar militer Inggris Richard Connolly di Universitas Birmingham seperti dilansir RT
Generasi pendahulu sebelum adanya perangkat mutakhir S-400, termasuk S-300 buatan Soviet, dirancang sebagai bagian dari sistem antipesawat terbang yang komprehensif.
Tak hanya itu, Rusia kini memiliki pertahanan udara jarak jauh dan sistem rudal anti-balistik S-500 Prometey (Prometheus) dikembangkan Rusia di tahun 2002.
Sistem S-500 dikembangkan oleh perusahaan Almaz-Antey yang dikenal sebagai Triumfator-M dan pertama kali ditampilkan pada tahun 2021.
Sistem S-500 pertama dikerahkan di sekitar Moskoc, untuk melindungi Ibu Kota Rusia dan daerah sekitarnya dari serangan rudal balistik.
Hal inilah yang diakui Amerika Serikat bahwa Rusia sulit diserang dari Udara dengan pesawat tempur karena memiliki sistem rudal anti-balistik.
Rudal ini dibuat oleh pabrik senjata milik negara, Almaz-Antey, yang menjadi sasaran sanksi Uni Eropa dan AS atas tindakan Rusia di Ukraina.
S-400 dikembangkan untuk menghancurkan jet tempur, rudal jelajah, rudal balistik, dan pesawat nirawak atau drone. Media Rusia mengklaim kalau S-400 lebih unggul dari saingannya buatan Prancis atau AS.
"Rusia dan pendahulunya, Uni Soviet, selalu terdepan dalam teknologi rudal," kata pakar militer Inggris Richard Connolly di Universitas Birmingham seperti dilansir RT
Generasi pendahulu sebelum adanya perangkat mutakhir S-400, termasuk S-300 buatan Soviet, dirancang sebagai bagian dari sistem antipesawat terbang yang komprehensif.
Tak hanya itu, Rusia kini memiliki pertahanan udara jarak jauh dan sistem rudal anti-balistik S-500 Prometey (Prometheus) dikembangkan Rusia di tahun 2002.
Sistem S-500 dikembangkan oleh perusahaan Almaz-Antey yang dikenal sebagai Triumfator-M dan pertama kali ditampilkan pada tahun 2021.
Sistem S-500 pertama dikerahkan di sekitar Moskoc, untuk melindungi Ibu Kota Rusia dan daerah sekitarnya dari serangan rudal balistik.