Kerahkan TOS-1A Buratino, Rusia Panggang Tentara Ukraina Hidup-hidup
loading...
A
A
A
KIEV - Tak mau berlama-lama lagi, Rusia menggempur Ukraina secara besar-besaran. Rusia menggunakan TOS-1A Buratino, yang dilengkapi dengan hulu ledak termobarik, menyerang Ukraina di dekat Vuhledar di timur Ukraina.
Seperti dilansir dari Daily Mail, Kamis (16/2/2023), dalam video yang beredar terlihat banyak tentara dan kendaraan tempur yang terbakar dalam serangan brutal tersebut.
TOS-1 adalah sistem penyembur api kelas berat, yang diciptakan khusus untuk menghabisi sasaran dengan membakar area dan seisinya, termasuk musuh yang mungkin ada di dalamnya.
TOS-1 yang mulai digunakan di Afghanistan begitu efektif, sehingga terus jadi andalan termasuk dalam konflik Chechnya.
Rusia memang menggunakan pendekatan yang berbeda dalam membuat senjata penyembur api yang dipasang pada kendaraan. Jika AS menggunakan bahan bakar cair yang disemprotkan dan kemudian dipantik seperti pada MBT M67 Zippo, Rusia memilih kemasan yang jauh lebih rapi, efisien, dan jauh jangkauannya dengan menggunakan roket.
Racikan FAE (Fuel-Air Explosive) dipilih sebagai senjata pembakar luar biasa yang dikemas dari mulai senjata panggul RPO-A Shmel sampai artileri roket yang digunakan oleh TOS-1 Buratino.
Kemampuan menakutkan senjata Buratino berhasil dibungkus dalam sosok tabung roket FHS-1 berkaliber 220m, sehingga kendaraan pengangkutnya tidak perlu membawa-bawa tabung campuran bahan bakar penyembur, mengurangi resiko kerawanan saat tertembak senjata ringan.
Hulu-ledak dari roket yang berbahan bakar padat ini terdiri dari campuran zat cair yang mudah terbakar (senyawa prophyl-nitrate) dan logam ringan magnesium yang mudah bereaksi dan terbakar. Pada saat roket pembawa meluncur di udara, campuran keduanya mulai bersenyawa membentuk cairan yang mudah terbakar.
Pada saat roket mencapai sasaran, kontainer campuran senyawa magnesium nitrat tersebut terbuka, menyebarkannya sehingga membentuk awan aerosol. Beberapa detik kemudian, peledak kecil di tubuh roket memantik aerosol tersebut, menghasilkan bola api raksasa secara kilat, dilanjutkan dengan gelombang kejut masif bertekanan tinggi .
Sebagai akibatnya, tekanan di sekitar lokasi yang terpengaruh, turun drastis (kurang lebih 160mm mercury column). Perbedaan tekanan ini cukup untuk memecahkan gendang telinga, paru-paru, mata-seluruh organ yang memiliki selaput dan terisi udara. Tidak ada yang bisa menangkis efek maha dahsyat dari Fuel Air Explosive karena keberadaan oksigen yang ada di sekitar kita- selama ada udara, maka FAE akan mengejar kemanapun kita berada.
Dengan 30 roket ditembakkan ke satu titik, efek ledakannya mampu mencakup area seluas 2-3 km2, dengan killzone pada area 200x400m dari titik impak. sehingga efek penghancur Buratino boleh dibilang jauh melebihi senjata artileri roket konvensional. Nilai plus lainnya, akurasi tidak begitu berpengaruh bagi Buratino.
Seperti dilansir dari Daily Mail, Kamis (16/2/2023), dalam video yang beredar terlihat banyak tentara dan kendaraan tempur yang terbakar dalam serangan brutal tersebut.
TOS-1 adalah sistem penyembur api kelas berat, yang diciptakan khusus untuk menghabisi sasaran dengan membakar area dan seisinya, termasuk musuh yang mungkin ada di dalamnya.
TOS-1 yang mulai digunakan di Afghanistan begitu efektif, sehingga terus jadi andalan termasuk dalam konflik Chechnya.
Rusia memang menggunakan pendekatan yang berbeda dalam membuat senjata penyembur api yang dipasang pada kendaraan. Jika AS menggunakan bahan bakar cair yang disemprotkan dan kemudian dipantik seperti pada MBT M67 Zippo, Rusia memilih kemasan yang jauh lebih rapi, efisien, dan jauh jangkauannya dengan menggunakan roket.
Racikan FAE (Fuel-Air Explosive) dipilih sebagai senjata pembakar luar biasa yang dikemas dari mulai senjata panggul RPO-A Shmel sampai artileri roket yang digunakan oleh TOS-1 Buratino.
Kemampuan menakutkan senjata Buratino berhasil dibungkus dalam sosok tabung roket FHS-1 berkaliber 220m, sehingga kendaraan pengangkutnya tidak perlu membawa-bawa tabung campuran bahan bakar penyembur, mengurangi resiko kerawanan saat tertembak senjata ringan.
Hulu-ledak dari roket yang berbahan bakar padat ini terdiri dari campuran zat cair yang mudah terbakar (senyawa prophyl-nitrate) dan logam ringan magnesium yang mudah bereaksi dan terbakar. Pada saat roket pembawa meluncur di udara, campuran keduanya mulai bersenyawa membentuk cairan yang mudah terbakar.
Pada saat roket mencapai sasaran, kontainer campuran senyawa magnesium nitrat tersebut terbuka, menyebarkannya sehingga membentuk awan aerosol. Beberapa detik kemudian, peledak kecil di tubuh roket memantik aerosol tersebut, menghasilkan bola api raksasa secara kilat, dilanjutkan dengan gelombang kejut masif bertekanan tinggi .
Sebagai akibatnya, tekanan di sekitar lokasi yang terpengaruh, turun drastis (kurang lebih 160mm mercury column). Perbedaan tekanan ini cukup untuk memecahkan gendang telinga, paru-paru, mata-seluruh organ yang memiliki selaput dan terisi udara. Tidak ada yang bisa menangkis efek maha dahsyat dari Fuel Air Explosive karena keberadaan oksigen yang ada di sekitar kita- selama ada udara, maka FAE akan mengejar kemanapun kita berada.
Dengan 30 roket ditembakkan ke satu titik, efek ledakannya mampu mencakup area seluas 2-3 km2, dengan killzone pada area 200x400m dari titik impak. sehingga efek penghancur Buratino boleh dibilang jauh melebihi senjata artileri roket konvensional. Nilai plus lainnya, akurasi tidak begitu berpengaruh bagi Buratino.
(wbs)