Sistem Pendeteksi Asteroid China Memasuki Tahap Konstruksi Baru, Ditarget Selesai 2025

Senin, 20 Februari 2023 - 19:57 WIB
loading...
Sistem Pendeteksi Asteroid...
Pembangunan sistem pendeteksi asteroid China memasuki tahap konstruksi baru setelah fase pertama selesai pada Desember 2022. Foto/Live Science/ecns
A A A
BEIJING - Pembangunan sistem pendeteksi asteroid China memasuki tahap konstruksi baru setelah fase pertama selesai pada Desember 2022. Fase pertama terdiri dari empat radar berdiameter 16 meter di dekat Chongqing di barat daya China .

Proyek "China Compound Eye" atau Fuyan akan membuat jaringan antena radar yang akan memantulkan sinyal radar dari objek yang jauh untuk mencitrakan dan melacak asteroid. Fuyan juga menentukan apakah asteroid dapat mengancam Bumi atau tidak.

Para ilmuwan kemudian mem-ping sinyal dari bulan untuk memverifikasi kelayakan sistem dan teknologi utamanya. “Setelah konstruksi tahap kedua selesai, kami akan dapat mengamati asteroid dengan diameter hanya puluhan meter sejauh 10 juta kilometer,” kata Zeng Tao, Wakil Direktur Institut Riset Teknologi Radar di bawah Institut Teknologi Beijing dikutip dari laman Space, Senin (20/2/2023).



Fase baru sekarang sedang dibangun untuk membangun 25 antena radar, masing-masing dengan diameter 30 meter. Pekerjaan tersebut diharapkan selesai pada tahun 2025.

Fase ketiga kemudian akan dimulai untuk memperluas jangkauan deteksi Fuyan hingga 150 juta km. Proyek ini menggunakan beberapa larik yang lebih kecil untuk mensimulasikan sistem apertur yang lebih besar untuk memungkinkan deteksi ruang dalam.
Sistem Pendeteksi Asteroid China Memasuki Tahap Konstruksi Baru, Ditarget Selesai 2025


Administrasi Luar Angkasa Nasional China mengumumkan April 2022, bahwa mereka sedang mengerjakan rencana pertahanan planet. Program ini mencakup pelacakan objek dekat Bumi dan meluncurkan uji defleksi asteroid yang mirip dengan misi DART NASA dalam beberapa tahun mendatang.



Proposal lain untuk kemampuan pelacakan asteroid China termasuk mengirimkan konstelasi satelit ke orbit mirip Venus. “Ini dapat diamati dengan fase kedua dalam kondisi tertentu,” ujar Zeng Tao.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1969 seconds (0.1#10.140)