Kasus Langka, Dokter Keluarkan Janin dari Otak Anak Berusia 1 Tahun

Sabtu, 11 Maret 2023 - 07:08 WIB
loading...
Kasus Langka, Dokter Keluarkan Janin dari Otak Anak Berusia 1 Tahun
Dalam kasus yang sangat langka, dokter melakukan operasi pengangkatan janin dari otak anak berusia 1 tahun. Foto/Ilustrasi/Live Science
A A A
MIAMI - Dalam kasus yang sangat langka, dokter melakukan operasi pengangkatan janin dari otak anak berusia 1 tahun. Diperkirakan janin ini berasal dari sisa-sisa kembarannya yang diserap oleh kepalanya.

Dokter menemukan janin tersebut setelah anak tersebut menunjukkan perkembangan motorik yang tertunda. Selain itu, lingkar kepala yang membesar dan penumpukan cairan di otak.

Kasus ini dimuat dalam laporan yang diterbitkan 12 Desember 2022, dalam jurnal Neurology. Tim dokter mencatat bahwa massa yang berada di dalam kepala anak kecil itu adalah "kembar diamniotik monokorionik yang cacat."



Artinya di dalam rahim, janin pernah berbagi plasenta yang sama tetapi memiliki kantung ketuban yang terpisah. Ini merupakan kantung berisi cairan berdinding tipis yang mengelilingi janin saat mereka berkembang.

Jenis kembar ini berasal dari telur yang dibuahi yang sama, artinya mereka identik. Anomali di mana satu janin diselimuti oleh yang lain dikenal sebagai "fetus in fetu" atau "kembar parasit". “Kembaran yang terserap biasanya berhenti berkembang, sementara yang lain terus tumbuh,” laporan Miami Herald dikutip SINDOnews dari laman Live Sceince, Sabtu (11/3/2023).

Fenomena tersebut terjadi pada sekitar 1 dari 500.000 kelahiran hidup. Biasanya, janin yang cacat muncul sebagai massa di perut janin lain, terjepit di belakang jaringan yang melapisi dinding perut.

Namun, dalam kasus ini, massa muncul di kepala janin "inang", dan kemungkinan besar muncul sangat, sangat awal dalam perkembangannya. Mungkin, pada tahap ketika sel telur yang dibuahi membentuk sekelompok sel yang disebut blastokista.



“Fetus-in-fetu intrakranial diusulkan muncul dari blastokista yang tidak terpisahkan. Berarti kelompok sel yang ditakdirkan untuk tumbuh menjadi dua janin terpisah tetap bersatu,” tulis tim dokter.

Dari pemindaian otak kepala anak berusia 1 tahun mengungkapkan bahwa janin mengandung kolom tulang belakang dan dua tulang kaki (tulang paha dan tibia). Janin yang cacat ini memiliki spina bifida, suatu kondisi di mana bagian dari sumsum tulang belakang terbuka.

Setelah diangkat, massa janin juga ditentukan memiliki "tunas seperti jari dan ekstremitas atas". “Janin intrakranial dalam janin sangat langka dengan kurang dari 20 laporan yang diterbitkan di seluruh dunia,” demikian laporan kasus tahun 2020 dalam jurnal Bedah Saraf Dunia.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1234 seconds (0.1#10.140)