Geger Kontroversi Ibu Leonardo Da Vinci, Diduga Seorang Budak dan Bukan Orang Italia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Buku The Smile of Caterina bikin geger karena menceritakan ibu Leonardo Da Vinci yang bernama Caterina ternyata seorang budak dan bukan orang Italia. Buku yang ditulis oleh ilmuwan Renaissance dari University of Naples, Carlo Vecce itu menyebutkan Caterina adalah perempuan yang berasal dari Kaukasus.
Disebutkan CNN, Carlo Vecce menemukan sebuah dokumen penting tentang Leonardo Da Vinci saat menuliskan buku tersebut. Dokumen tersebut ternyata milik dari ayah Leonardo Da Vinci, Ser Piero.
Dalam dokumen itu Ser Piero menyebutkan telah membebaskan seorang budak perempuan dari pengusaha Italia, Monna Ginevra. Dalam dokumen yang sama juga disebutkan budak tersebut bernama Caterina dan telah bekerja dengan Monna Ginevra selama dua tahun.
Disebutkan juga dalam dokumen bahwa Caterina adalah budak yang dibawa dari wilayah Kaukusus di Asia Tengah untuk diperdagangkan ke Italia.
"Saya menemukan dokumen tentang seorang budak bernama Caterina lima tahun lalu dan itu menjadi obsesi bagi saya," kata Carlo Vecce.
“Saya kemudian mencari dan menemukan dokumen pendukung. Pada akhirnya, saya dapat menemukan bukti hipotesis yang paling mungkin. Kami tidak bisa mengatakan pasti, kami tidak mencari kebenaran absolut, kami mencari yang tertinggi," sambungnya.
Carlo Vecce berencana untuk melanjutkan penelitiannya di Moskow, di mana dia merasa yakin dia dapat menemukan lebih banyak lagi dokumentasi tentang perdagangan budak di Italia dan kehidupan Caterina. Namun pandemi Covid-19terpaksa menghentikan rencana riset tersebut.
“Semakin saya maju, semakin masuk akal ceritanya," terang Carlo Vecce.
Diketahui Leonardo Da Vinci diketahui lahir pada 15 April 1452, di Anchiano, sebuah dusun dekat kota Vinci di Tuscan, Italia. Nama lengkapnya adalah Leonardo di ser Piero da Vinci, yang berarti "Leonardo, putra Piero, dari Vinci".
Dalam anggapan semua orang ayah Leonardo Da Vinci, Ser Piero adalah seorang notaris kaya. Ibunya, Caterina, banyak digambarkan sebagai petani lokal.
Sebenarnya memang ada beberapa anggapan di kalangan akademisi bahwa Caterina sebenarnya adalah seorang budak. Tetapi tidak pernah ada bukti dokumenter yang mendukung teori ini -- sampai sekarang. Vecce mengatakan perdagangan budak di Italia jarang dibicarakan.
Paolo Galluzzi, sejarawan dan anggota akademi sains Lincei di Roma, mengatakan teori Carlo Vecce sangat masuk akal. Hal itu terjadi karena adanya dukungan dokumen yang sah.
Sejauh ini menurutnya gagasan yang diberikan oleh Carlo Vecce mengenai ibu Leonardo Da Vinci justru masuk akal. "Ini berdasarkan dokumen dan bukan hanya fantasi," katanya.
Namun, tidak semua orang setuju. Martin Kemp, seorang sarjana Leonardo terkemuka dan profesor sejarah seni emeritus di Universitas Oxford, mengatakan seharusnya semua orang hati-hati tentang teori yang diajukan Carlo Vecce.
"Sangat mengherankan karena dia menggunakan data faktual itu dalam karya fiksi," jelasnya.
Dia mengatakan saat ini memang beredar informasi yang mengatakan ibu Leonardo Da Vinci adaah seorang budak. Menurutnya nama Caterina adalah nama umum untuk budak yang telah masuk Kristen.
Disebutkan CNN, Carlo Vecce menemukan sebuah dokumen penting tentang Leonardo Da Vinci saat menuliskan buku tersebut. Dokumen tersebut ternyata milik dari ayah Leonardo Da Vinci, Ser Piero.
Dalam dokumen itu Ser Piero menyebutkan telah membebaskan seorang budak perempuan dari pengusaha Italia, Monna Ginevra. Dalam dokumen yang sama juga disebutkan budak tersebut bernama Caterina dan telah bekerja dengan Monna Ginevra selama dua tahun.
Disebutkan juga dalam dokumen bahwa Caterina adalah budak yang dibawa dari wilayah Kaukusus di Asia Tengah untuk diperdagangkan ke Italia.
"Saya menemukan dokumen tentang seorang budak bernama Caterina lima tahun lalu dan itu menjadi obsesi bagi saya," kata Carlo Vecce.
“Saya kemudian mencari dan menemukan dokumen pendukung. Pada akhirnya, saya dapat menemukan bukti hipotesis yang paling mungkin. Kami tidak bisa mengatakan pasti, kami tidak mencari kebenaran absolut, kami mencari yang tertinggi," sambungnya.
Carlo Vecce berencana untuk melanjutkan penelitiannya di Moskow, di mana dia merasa yakin dia dapat menemukan lebih banyak lagi dokumentasi tentang perdagangan budak di Italia dan kehidupan Caterina. Namun pandemi Covid-19terpaksa menghentikan rencana riset tersebut.
“Semakin saya maju, semakin masuk akal ceritanya," terang Carlo Vecce.
Diketahui Leonardo Da Vinci diketahui lahir pada 15 April 1452, di Anchiano, sebuah dusun dekat kota Vinci di Tuscan, Italia. Nama lengkapnya adalah Leonardo di ser Piero da Vinci, yang berarti "Leonardo, putra Piero, dari Vinci".
Dalam anggapan semua orang ayah Leonardo Da Vinci, Ser Piero adalah seorang notaris kaya. Ibunya, Caterina, banyak digambarkan sebagai petani lokal.
Sebenarnya memang ada beberapa anggapan di kalangan akademisi bahwa Caterina sebenarnya adalah seorang budak. Tetapi tidak pernah ada bukti dokumenter yang mendukung teori ini -- sampai sekarang. Vecce mengatakan perdagangan budak di Italia jarang dibicarakan.
Paolo Galluzzi, sejarawan dan anggota akademi sains Lincei di Roma, mengatakan teori Carlo Vecce sangat masuk akal. Hal itu terjadi karena adanya dukungan dokumen yang sah.
Sejauh ini menurutnya gagasan yang diberikan oleh Carlo Vecce mengenai ibu Leonardo Da Vinci justru masuk akal. "Ini berdasarkan dokumen dan bukan hanya fantasi," katanya.
Namun, tidak semua orang setuju. Martin Kemp, seorang sarjana Leonardo terkemuka dan profesor sejarah seni emeritus di Universitas Oxford, mengatakan seharusnya semua orang hati-hati tentang teori yang diajukan Carlo Vecce.
"Sangat mengherankan karena dia menggunakan data faktual itu dalam karya fiksi," jelasnya.
Dia mengatakan saat ini memang beredar informasi yang mengatakan ibu Leonardo Da Vinci adaah seorang budak. Menurutnya nama Caterina adalah nama umum untuk budak yang telah masuk Kristen.
(wsb)