Ilmuwan Temukan Bakteri Baru, Muncul dari Semburan Air Panas Bawah Laut

Senin, 20 Maret 2023 - 13:46 WIB
loading...
Ilmuwan Temukan Bakteri Baru, Muncul dari Semburan Air Panas Bawah Laut
Para ilmuwan telah menemukan spesies baru bakteri yang tumbuh subur di semburan air panas bawah laut. Foto/Popsci/IFE
A A A
BERLIN - Para ilmuwan telah menemukan spesies baru bakteri yang tumbuh subur di semburan air panas bawah laut. Bakteri yang baru ditemukan, Sulfurimonas pluma, merupakan keluarga organisme dari ventilasi vulkanik di dasar laut Bumi.

Bakteri ini tidak dapat mentolerir kadar oksigen yang tinggi dalam air di tempat lain. Jadi para ilmuwan terkejut menemukan anggota baru, lebih kecil dari kerabatnya, berkembang biak di air kaya oksigen yang berjarak ratusan meter.

“Sungguh kegembiraan melihat bahwa mikroorganisme ini tidak hanya berlimpah tetapi juga sangat aktif,” kata Massimiliano Molari, ilmuwan di Institut Max Planck untuk Mikrobiologi Kelautan di Jerman, kepada Space.com, Senin (20/3/2023).



Mata air panas seperti itu kemungkinan besar juga ada di dunia samudra seperti bulan Jupiter Europa dan satelit Saturnus Enceladus. Jadi pengamatan ini mempertajam pemahaman tentang bentuk kehidupan alien atau asing di bulan-bulan planet lain.

Molari menemukan bahwa bakteri Sulfurimonas pluma telah mengalami perubahan genetik unik. Ini memungkinkannya beradaptasi dan berkembang di berbagai lingkungan di lautan Bumi.

Salah satu perubahan genetik itu telah membuat bakteri mampu mendapatkan energi dari banyak sumber. Itulah sebabnya bakteri ini banyak terlihat di dekat lubang kaya hidrogen di dasar laut serta semburan kaya oksigen ribuan kilometer jauhnya.
Ilmuwan Temukan Bakteri Baru, Muncul dari Semburan Air Panas Bawah Laut


Para peneliti menemukan bahwa organisme terutama menggunakan hidrogen untuk berkembang biak dan tumbuh di mana-mana. “Ini belum pernah diamati sebelumnya di lingkungan seperti ini,” kata Molari.



Ini adalah penemuan yang menarik, karena misi Cassini NASA, yang mempelajari Saturnus dan bulan-bulannya dari tahun 2004 hingga 2017, menemukan hidrogen dalam jet yang meletus dari kutub selatan Enceladus. Ini menunjukkan ventilasi hidrotermal aktif kaya hidrogen di dasar Saturnus, seperti yang ada di Bumi.

Ventilasi hidrotermal terbentuk ketika air laut yang dingin dan kaya oksigen merembes ke dalam retakan di kerak bumi dan mendesis keluar setelah bertemu dengan magma panas di bawahnya. Panas memicu reaksi kimia yang menghilangkan oksigen dari air, sehingga kembali ke laut kehilangan oksigen tetapi mendapatkan mineral lain yang diperlukan untuk pertumbuhan mikroba.

Para ilmuwan berharap organisme tersebut akan terdeteksi oleh misi masa depan yang akan mencari kehidupan di luar Bumi. Termasuk NASA's Europa Clipper, yang akan diluncurkan pada 2024 untuk mempelajari kelayakhunian Europa, dan Enceladus Orbilander, untuk memburu tanda-tanda kehidupan di permukaan bulan tersebut.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1511 seconds (0.1#10.140)