Jepang dan AS Kembangkan Satelit Patroli SDA, Lincah Bermanuver di Luar Angkasa
loading...
A
A
A
TOKYO - Jepang dan Amerika Serikat (AS) bekerja sama mengembangkan satelit Space Domain Awareness (SDA) berukuran kecil dan sangat bermanuver. Satelit ini bertugas melindungi satelit komersial dan pesawat ruang angkasa Jepang yang berpotensi diganggu musuh.
Satelit ini dibangun oleh Northrop Grumman dan Ishikawajima-Harima Heavy Industries (IHI) yang berbasis di Tokyo. Perjanjian tersebut menyatakan bahwa satelit SDA akan didasarkan pada satelit Northrop Grumman dan menggunakan sistem propulsi ruang angkasa IHI.
“Baru-baru ini, kami melihat peningkatan upaya pengawasan militer dari negara lain yang menjadi ancaman keamanan nasional. Kita perlu mengkarakterisasi satelit yang mencurigakan untuk memahami ancamannya,” kata Fumiharu Namiki, Vice President, Aero Engine, Space & Defense Business Area, IHI Corporation dikutip dari laman NewAtlas, Senin (21/3/2023).
Menurut PBB, ada lebih dari 8.000 satelit yang mengorbit Bumi dan mungkin ada sebanyak 100.000 dalam 10 tahun. Sayangnya, satelit ini menjadi semakin rentan karena menjadi target yang semakin menarik.
Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak insiden pesawat luar angkasa mencurigakan yang mendekati satelit lain. Tujuannya untuk bermusuhan atau mungkin untuk pengumpulan intelijen, tapi tetap membuat operator gelisah.
Sejak Desember 2022, Strategi Keamanan Nasional dan Strategi Pertahanan Nasional Jepang telah mengamanatkan peningkatan SDA untuk melindungi satelit negara tersebut. “Pengalaman yang ditunjukkan Northrop Grumman di bidang ini dan kerja sama jangka panjang antara perusahaan kami menjadikannya mitra terbaik kami untuk mencari solusi atas masalah ini,” ujar Fumiharu Namiki.
Satelit ini dibangun oleh Northrop Grumman dan Ishikawajima-Harima Heavy Industries (IHI) yang berbasis di Tokyo. Perjanjian tersebut menyatakan bahwa satelit SDA akan didasarkan pada satelit Northrop Grumman dan menggunakan sistem propulsi ruang angkasa IHI.
“Baru-baru ini, kami melihat peningkatan upaya pengawasan militer dari negara lain yang menjadi ancaman keamanan nasional. Kita perlu mengkarakterisasi satelit yang mencurigakan untuk memahami ancamannya,” kata Fumiharu Namiki, Vice President, Aero Engine, Space & Defense Business Area, IHI Corporation dikutip dari laman NewAtlas, Senin (21/3/2023).
Menurut PBB, ada lebih dari 8.000 satelit yang mengorbit Bumi dan mungkin ada sebanyak 100.000 dalam 10 tahun. Sayangnya, satelit ini menjadi semakin rentan karena menjadi target yang semakin menarik.
Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak insiden pesawat luar angkasa mencurigakan yang mendekati satelit lain. Tujuannya untuk bermusuhan atau mungkin untuk pengumpulan intelijen, tapi tetap membuat operator gelisah.
Sejak Desember 2022, Strategi Keamanan Nasional dan Strategi Pertahanan Nasional Jepang telah mengamanatkan peningkatan SDA untuk melindungi satelit negara tersebut. “Pengalaman yang ditunjukkan Northrop Grumman di bidang ini dan kerja sama jangka panjang antara perusahaan kami menjadikannya mitra terbaik kami untuk mencari solusi atas masalah ini,” ujar Fumiharu Namiki.
(wib)