AS Kembangkan Kamera Keamanan untuk Satelit Militer
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Perusahaan infrastruktur luar angkasa Amerika Serikat (AS) Redwire mengembangkan kamera keamanan yang dapat dipasang di satelit militer untuk memantau potensi bahaya. Perusahaan akan menginstal perangkat lunak pelacak ruang ExoAnalytic Solutions pada kamera navigasi di atas satelit di orbit
Redwire menawarkan teknologi ini kepada militer sebagai kamera keamanan yang dapat dipasang di satelit yang mampu bernavigasi dan bermanuver di dekat objek lain. Perusahaan akan memperbarui kamera dengan algoritme pelacakan luar angkasa sehingga dapat berfungsi sebagai kamera pengintai untuk satelit.
“Kami ingin mengunggah teknologi yang sama dengan yang digunakan ExoAnalytic untuk teleskop mereka di darat dan meletakkannya di kamera kami,” kata kepada Dean Bellamy, wakil presiden eksekutif perusahaan untuk ruang keamanan nasional kepada SpaceNews, Senin (3/4/2023).
ExoAnalytic adalah perusahaan pemantau ruang angkasa komersial yang mengoperasikan lebih dari 300 teleskop di seluruh dunia. Teknologi vision camera dikembangkan oleh Deep Space Systems, sebuah perusahaan yang pada tahun 2020 menjadi bagian dari Redwire.
Redwire segera mendemonstrasikan kamera keamanan ini dengan Starfish Space, sebuah startup layanan satelit. Kendaraan prototipe layanan Starfish, yang disebut Otter Pup, diluncurkan ke orbit rendah Bumi dengan Launcher Orbiter dalam misi rideshare SpaceX Falcon 9 yang dijadwalkan pada bulan Juni.
Otter Pup dibantu oleh kamera seukuran telapak tangan akan berusaha untuk bertemu dan berlabuh dengan Orbiter dalam latihan misi perpanjangan hidup satelit. Setelah tugas itu selesai, Redwire akan mengunggah algoritme pelacakan ruang ExoAnalytic ke kamera dan mencoba mengoperasikannya sebagai sensor kesadaran domain ruang.
“Sensor tersebut akan melakukan pelacakan bintang dan deteksi objek luar angkasa. Kamera memiliki pemrosesan dan penyimpanan on-board untuk dua katalog, satu untuk bintang dan satu lagi untuk objek luar angkasa,” kata Bellamy.
Kamera yang dipasangkan dengan perangkat lunak ExoAnalytic, sebuah produk Redwire bernama Cerebro, akan memberikan opsi kepada produsen satelit untuk mengganti pelacak bintang. Dengan menggunakan dua kamera akan memberikan kesadaran kedekatan lokal 360 derajat dan kontrol.
Bellamy tidak membeberkan harga sensor Cerebro tersebut. Dia mengatakan Redwire memperkirakan bahwa setiap kamera, bergantung pada konfigurasinya, harganya harus kurang dari 1% dari harga rata-rata satelit di konstelasi yang ada.
Data ephemeris yang dikumpulkan di orbit pada lintasan benda ruang angkasa, dapat diserap ke dalam gudang Angkatan Luar Angkasa AS yang dikenal sebagai perpustakaan data terpadu. Versi kamera navigasi Redwire, yang dikembangkan berdasarkan kontrak dengan Lockheed Martin, terbang mengelilingi bulan dengan pesawat ruang angkasa Orion milik NASA untuk misi Artemis 1.
Redwire menawarkan teknologi ini kepada militer sebagai kamera keamanan yang dapat dipasang di satelit yang mampu bernavigasi dan bermanuver di dekat objek lain. Perusahaan akan memperbarui kamera dengan algoritme pelacakan luar angkasa sehingga dapat berfungsi sebagai kamera pengintai untuk satelit.
“Kami ingin mengunggah teknologi yang sama dengan yang digunakan ExoAnalytic untuk teleskop mereka di darat dan meletakkannya di kamera kami,” kata kepada Dean Bellamy, wakil presiden eksekutif perusahaan untuk ruang keamanan nasional kepada SpaceNews, Senin (3/4/2023).
Baca Juga
ExoAnalytic adalah perusahaan pemantau ruang angkasa komersial yang mengoperasikan lebih dari 300 teleskop di seluruh dunia. Teknologi vision camera dikembangkan oleh Deep Space Systems, sebuah perusahaan yang pada tahun 2020 menjadi bagian dari Redwire.
Redwire segera mendemonstrasikan kamera keamanan ini dengan Starfish Space, sebuah startup layanan satelit. Kendaraan prototipe layanan Starfish, yang disebut Otter Pup, diluncurkan ke orbit rendah Bumi dengan Launcher Orbiter dalam misi rideshare SpaceX Falcon 9 yang dijadwalkan pada bulan Juni.
Otter Pup dibantu oleh kamera seukuran telapak tangan akan berusaha untuk bertemu dan berlabuh dengan Orbiter dalam latihan misi perpanjangan hidup satelit. Setelah tugas itu selesai, Redwire akan mengunggah algoritme pelacakan ruang ExoAnalytic ke kamera dan mencoba mengoperasikannya sebagai sensor kesadaran domain ruang.
“Sensor tersebut akan melakukan pelacakan bintang dan deteksi objek luar angkasa. Kamera memiliki pemrosesan dan penyimpanan on-board untuk dua katalog, satu untuk bintang dan satu lagi untuk objek luar angkasa,” kata Bellamy.
Kamera yang dipasangkan dengan perangkat lunak ExoAnalytic, sebuah produk Redwire bernama Cerebro, akan memberikan opsi kepada produsen satelit untuk mengganti pelacak bintang. Dengan menggunakan dua kamera akan memberikan kesadaran kedekatan lokal 360 derajat dan kontrol.
Bellamy tidak membeberkan harga sensor Cerebro tersebut. Dia mengatakan Redwire memperkirakan bahwa setiap kamera, bergantung pada konfigurasinya, harganya harus kurang dari 1% dari harga rata-rata satelit di konstelasi yang ada.
Data ephemeris yang dikumpulkan di orbit pada lintasan benda ruang angkasa, dapat diserap ke dalam gudang Angkatan Luar Angkasa AS yang dikenal sebagai perpustakaan data terpadu. Versi kamera navigasi Redwire, yang dikembangkan berdasarkan kontrak dengan Lockheed Martin, terbang mengelilingi bulan dengan pesawat ruang angkasa Orion milik NASA untuk misi Artemis 1.
(wib)