Pria Australia Temukan Bongkahan Emas Seberat 4,6 Kg, Harganya Setara Rp2,4 Miliar
loading...
Seorang pria Australia menemukan bongkahan emas seberat 10 pound atau sekitar 4,6 kilogram yang nilainya mencapai USD160.000 atau setara Rp2,4 miliar. Foto/Live Science/Lucky Strike Gold via Facebook
A
A
A
MELBOURNE - Seorang pria Australia menemukan bongkahan emas seberat 10 pound atau sekitar 4,6 kilogram. Bongkahan emas yang nilainya USD160.000 atau setara Rp2,4 miliar ini terkubur di sebuah lapangan di Victoria, Australia.
Pria yang meminta identitasnya dirahasiakan, menggunakan detektor logam murah ketika menemukan bongkahan emas di daerah negara bagian yang dikenal sebagai "Segitiga Emas,". Wilayah ini selama tahun 1800-an, merupakan pusat demam emas Australia.
Kemudian dia membawa temuan bongkahan emas itu untuk dinilai di Lucky Strike Gold, sebuah toko calon emas di kota terdekat Geelong. “Rahang kami menyentuh lantai saat pertama kali melihatnya,” tulis Darren Camp, pemilik Lucky Strike Gold, menuliskan rasa tidak percaya dengan penemuan ini di halaman Facebook bisnis tersebut pada 27 Maret.
Menurut laporan BBC News, bongkahan emas itu beratnya lebih dari 10 pound atau 4,6 kilogram dan mengandung 5,2 pound atau 2,6 kg emas senilai USD160.000 atau Rp2,4 miliar. Meskipun tidak jarang menemukan emas di bagian Australia ini, Camp mengatakan bahwa dalam 40 tahun pencariannya ini adalah yang terbesar.
“Dia (pria penemu bongkahan emas) membawa spesimen nugget emas ke saya untuk menanyakan apakah dalam batu itu ada emas senilai USD6.700 di dalamnya. Karena bongkahan emas ini sangat berat, saya langsung tahu bahwa itu akan bernilai tinggi,” kata Camp kepada Live Science, Rabu (5/4/2023).
Masih menurut Camp, kemudian pria itu mengatakan, bongkahan emas yang dibawanya hanya setengah dari yang ditemukannya. Sedangkan setengahnya lagi masih disimpan di rumahnya.
Camp pun mengaku semakin terkejut karena nilai ema situ akan semakin tinggi. “Dia (pria penemu emas) menjawab bahwa dia telah membelah batu itu untuk mengecek apakah ada emas padat di dalamnya,” tuturnya.
Bongkahan emas terbesar yang pernah ditemukan di Australia dan di dunia, dikenal sebagai "Welcome Stranger". Ditemukan oleh para penambang pada tahun 1869, beratnya 145,5 pound atau 66 kg dan bernilai sekitar USD2,7 juta atau Rp40,3 miliar.
Pria yang meminta identitasnya dirahasiakan, menggunakan detektor logam murah ketika menemukan bongkahan emas di daerah negara bagian yang dikenal sebagai "Segitiga Emas,". Wilayah ini selama tahun 1800-an, merupakan pusat demam emas Australia.
Kemudian dia membawa temuan bongkahan emas itu untuk dinilai di Lucky Strike Gold, sebuah toko calon emas di kota terdekat Geelong. “Rahang kami menyentuh lantai saat pertama kali melihatnya,” tulis Darren Camp, pemilik Lucky Strike Gold, menuliskan rasa tidak percaya dengan penemuan ini di halaman Facebook bisnis tersebut pada 27 Maret.
Menurut laporan BBC News, bongkahan emas itu beratnya lebih dari 10 pound atau 4,6 kilogram dan mengandung 5,2 pound atau 2,6 kg emas senilai USD160.000 atau Rp2,4 miliar. Meskipun tidak jarang menemukan emas di bagian Australia ini, Camp mengatakan bahwa dalam 40 tahun pencariannya ini adalah yang terbesar.
“Dia (pria penemu bongkahan emas) membawa spesimen nugget emas ke saya untuk menanyakan apakah dalam batu itu ada emas senilai USD6.700 di dalamnya. Karena bongkahan emas ini sangat berat, saya langsung tahu bahwa itu akan bernilai tinggi,” kata Camp kepada Live Science, Rabu (5/4/2023).
Masih menurut Camp, kemudian pria itu mengatakan, bongkahan emas yang dibawanya hanya setengah dari yang ditemukannya. Sedangkan setengahnya lagi masih disimpan di rumahnya.
Camp pun mengaku semakin terkejut karena nilai ema situ akan semakin tinggi. “Dia (pria penemu emas) menjawab bahwa dia telah membelah batu itu untuk mengecek apakah ada emas padat di dalamnya,” tuturnya.
Bongkahan emas terbesar yang pernah ditemukan di Australia dan di dunia, dikenal sebagai "Welcome Stranger". Ditemukan oleh para penambang pada tahun 1869, beratnya 145,5 pound atau 66 kg dan bernilai sekitar USD2,7 juta atau Rp40,3 miliar.
(wib)
Explore More