Penemuan Koin Emas dan Perak Beraksara Arab, Harta Karun Zaman Fatimiyah dan Mamluk
loading...
A
A
A
KAIRO - Para Arkeolog Mesir menemukan harta karun dari zaman kekhalifahan Fatimiyah dan Kesultanan Mamluk. Harta karun berupa koin emas dan perak beraksara arab ditemukan di Kota Esna, 55 kilometer selatan Luxor, tepi barat Sungai Nil.
Tim arkeolog dari Dewan Tertinggi Barang Purbakala Mesir, juga menemukan bagian cetakan koin yang digunakan untuk membuat uang dari emas atau perak. Ditemukan juga sebuah timbangan besar yang diyakini digunakan untuk mengukur berat atau kadar koin emas dan perak.
“Hasil penemuan itu sangat penting karena menunjukkan bahwa ada bengkel pencetakan koin di daerah itu. Tim arkeolog masih melakukan penelitian lebih detail lagi,” kata Sekretaris Jenderal Dewan Tinggi Purbakala Mesir Mostafa Waziri dikutip SINDOnews dari laman thenationalnews, Senin (12/9/2022).
Ratusan koin itu berasal dari masa pemerintahan beberapa penguasa Islam. Termasuk satu koin emas yang berasal dari masa pemerintahan Al Muizz li-Din Allah Al Fatimi, seorang penguasa zaman kekhalifahan Fatimiyah yang namanya diberikan ke salah satu jalan paling terkenal di Kairo Islam.
Selain itu, 286 koin perak yang ditemukan berasal dari 19 raja dan sultan yang berbeda dari periode Mamluk (1250-1517). Sejumlah koin asing ditemukan, termasuk koin Armenia yang dicetak pada masa pemerintahan Raja Levon II, yang pemerintahannya sezaman dengan periode Mamluk.
Sekelompok koin perunggu dan tembaga dari era Ottoman juga ditemukan. Di antara penemuan itu juga beberapa dinar dan setengah dinar, mata uang populer selama masa pemerintahan Islam di dunia Arab.
Mata uang dinar itu bertuliskan nama beberapa penguasa Mesir terkemuka, termasuk Al Aziz Billah, Najmuddin Aybak, Raja Badr Al Din Salamish dan Raja Mansour Seif Al Din Qalawun. Dewan Purbakala Mesir terus melakukan penggalian di belakang Kuil Esna yang ikonik, peninggalan kuno yang paling banyak dikunjungi turis, untuk menemukan apakah ada koin lainnya.
Tim arkeolog dari Dewan Tertinggi Barang Purbakala Mesir, juga menemukan bagian cetakan koin yang digunakan untuk membuat uang dari emas atau perak. Ditemukan juga sebuah timbangan besar yang diyakini digunakan untuk mengukur berat atau kadar koin emas dan perak.
“Hasil penemuan itu sangat penting karena menunjukkan bahwa ada bengkel pencetakan koin di daerah itu. Tim arkeolog masih melakukan penelitian lebih detail lagi,” kata Sekretaris Jenderal Dewan Tinggi Purbakala Mesir Mostafa Waziri dikutip SINDOnews dari laman thenationalnews, Senin (12/9/2022).
Ratusan koin itu berasal dari masa pemerintahan beberapa penguasa Islam. Termasuk satu koin emas yang berasal dari masa pemerintahan Al Muizz li-Din Allah Al Fatimi, seorang penguasa zaman kekhalifahan Fatimiyah yang namanya diberikan ke salah satu jalan paling terkenal di Kairo Islam.
Selain itu, 286 koin perak yang ditemukan berasal dari 19 raja dan sultan yang berbeda dari periode Mamluk (1250-1517). Sejumlah koin asing ditemukan, termasuk koin Armenia yang dicetak pada masa pemerintahan Raja Levon II, yang pemerintahannya sezaman dengan periode Mamluk.
Sekelompok koin perunggu dan tembaga dari era Ottoman juga ditemukan. Di antara penemuan itu juga beberapa dinar dan setengah dinar, mata uang populer selama masa pemerintahan Islam di dunia Arab.
Mata uang dinar itu bertuliskan nama beberapa penguasa Mesir terkemuka, termasuk Al Aziz Billah, Najmuddin Aybak, Raja Badr Al Din Salamish dan Raja Mansour Seif Al Din Qalawun. Dewan Purbakala Mesir terus melakukan penggalian di belakang Kuil Esna yang ikonik, peninggalan kuno yang paling banyak dikunjungi turis, untuk menemukan apakah ada koin lainnya.
(wib)