Ilmuwan Ungkap Misteri Kuning Telur di Lukisan Leonardo da Vinci
loading...
A
A
A
NEW YORK - Sebuah studi baru mengklaim bahwa seniman terkenal seperti Leonardo da Vinci , Sandro Botticelli dan Rembrandt mungkin menggunakan protein, terutama kuning telur, dalam lukisan cat minyak mereka.
Seperti dilansir dari Daily Start, deberapa jejak residu protein telah lama diidentifikasi dalam lukisan cat minyak klasik, tetapi sering dikaitkan dengan polusi.
Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Nature Communication menemukan bahwa efek tersebut mungkin disengaja dan menjelaskan pengetahuan teknis yang dimiliki oleh pelukis terampil Eropa pada abad ke-16, 17, atau awal abad ke-18 dan bagaimana cat disiapkan.
Penulis studi dari Institut Teknologi Karlsruhe di Jerman, Ophélie Ranquet, mengatakan hanya ada sedikit sumber tertulis mengenai masalah ini.
Padahal, kata dia, belum ada karya ilmiah yang dilakukan sebelumnya untuk menyelidiki subjek secara mendalam.
"Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa meskipun jumlah kuning telur sangat kecil, Anda dapat mencapai perubahan yang menakjubkan pada sifat cat minyak. Itu juga mengungkapkan bagaimana hal itu bisa bermanfaat bagi artis," katanya.
Laporan menyatakan bahwa dengan hanya menambahkan sedikit kuning telur ke lukisan, itu dapat memiliki efek abadi yang melampaui nilai estetika.
Kabarnya, lukisan terkenal Leonardo da Vinci, Madonna of the Carnation diamati dalam penelitian tersebut.
Bukti kuning telur dalam cat minyak atau kekurangannya bisa dilihat di lukisan itu.
Lukisan yang dipajang di Alte Pinakothek di Munich, Jerman, memperlihatkan kerutan di wajah Maria dan sang anak.
“Cat minyak mulai mengering dari permukaan ke bawah, makanya mengerut,” ujarnya.
Dia menjelaskan bahwa salah satu alasan munculnya kerutan mungkin karena jumlah pigmen yang tidak mencukupi pada cat.
Padahal, kata dia, penelitian menunjukkan bahwa efek tersebut bisa dihindari dengan menambahkan kuning telur.
Seperti dilansir dari Daily Start, deberapa jejak residu protein telah lama diidentifikasi dalam lukisan cat minyak klasik, tetapi sering dikaitkan dengan polusi.
Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Nature Communication menemukan bahwa efek tersebut mungkin disengaja dan menjelaskan pengetahuan teknis yang dimiliki oleh pelukis terampil Eropa pada abad ke-16, 17, atau awal abad ke-18 dan bagaimana cat disiapkan.
Penulis studi dari Institut Teknologi Karlsruhe di Jerman, Ophélie Ranquet, mengatakan hanya ada sedikit sumber tertulis mengenai masalah ini.
Padahal, kata dia, belum ada karya ilmiah yang dilakukan sebelumnya untuk menyelidiki subjek secara mendalam.
"Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa meskipun jumlah kuning telur sangat kecil, Anda dapat mencapai perubahan yang menakjubkan pada sifat cat minyak. Itu juga mengungkapkan bagaimana hal itu bisa bermanfaat bagi artis," katanya.
Laporan menyatakan bahwa dengan hanya menambahkan sedikit kuning telur ke lukisan, itu dapat memiliki efek abadi yang melampaui nilai estetika.
Kabarnya, lukisan terkenal Leonardo da Vinci, Madonna of the Carnation diamati dalam penelitian tersebut.
Bukti kuning telur dalam cat minyak atau kekurangannya bisa dilihat di lukisan itu.
Lukisan yang dipajang di Alte Pinakothek di Munich, Jerman, memperlihatkan kerutan di wajah Maria dan sang anak.
“Cat minyak mulai mengering dari permukaan ke bawah, makanya mengerut,” ujarnya.
Dia menjelaskan bahwa salah satu alasan munculnya kerutan mungkin karena jumlah pigmen yang tidak mencukupi pada cat.
Padahal, kata dia, penelitian menunjukkan bahwa efek tersebut bisa dihindari dengan menambahkan kuning telur.
(wbs)