China Lakukan Uji Coba Pendaratan Vertikal dengan Prototipe Roket Bertenaga Jet
loading...
A
A
A
BEIJING - China sukses melakukan uji coba peluncuran pendaratan vertikal prototipe roket bertenaga mesin jet, seperti roket milik SpaceX. Uji coba ini bagian dari upaya perusahaan peluncuran China untuk mengembangkan roket yang dapat digunakan kembali.
Sebuah video yang dirilis menunjukkan prototipe roket setinggi 2,1 meter dan berat 93 kilogram lepas landas dari sebuah kapal di laut lepas pantai Haiyang di Provinsi Shandong, China timur. Prototipe roket terbang mencapai ketinggian sekitar 3.280 kaki atau 1.000 meter dan mendarat kembali di platform laut.
“Penerbangan uji yang digambarkan dalam video memakan waktu sekitar 10 menit. Perusahaan telah melakukan tes tersebut selama beberapa bulan pertama tahun 2023,” menurut Akademi Ilmu Pengetahuan China (CAS) Space dikutip dari laman Space, Rabu (14/4/2023).
Mendaratkan tahap pertama roket di platform laut diharapkan dapat menghemat banyak bahan bakar. Sebab, sistem pendaratan ini mengurangi jumlah kapasitas pembawa muatan yang hilang oleh roket dalam konfigurasi yang dapat digunakan kembali.
SpaceX sudah menggunakan strategi ini, biasanya membawa roket Falcon 9 dan Falcon Heavy tahap pertama ke kapal drone yang ditempatkan di laut beberapa ratus mil dari lokasi peluncuran. CAS Space bertujuan untuk meluncurkan roket orbitnya yang dapat digunakan kembali di masa depan.
Termasuk roket suborbital untuk wisata luar angkasa, dengan cara yang mirip dengan perusahaan Amerika Serikat (AS) Blue Origin dan New Shepard-nya. Seorang insinyur CAS Space mengatakan kepada China Global Times bahwa perusahaan berencana mengadakan uji terbang pertama dari platform percobaan ilmiah dekat luar angkasa pada akhir tahun 2023.
CAS Space bukan satu-satunya perusahaan China yang bertujuan untuk mengembangkan roket yang dapat digunakan kembali. Kontraktor luar angkasa milik negara utama China, CASC, sedang mengembangkan roket Long March 8 yang dapat digunakan kembali.
Sementara perusahaan swasta lainnya termasuk Landspace dan iSpace sedang bekerja menuju tujuan yang sama. Pada Mei 2022, perusahaan lain bernama Deep Blue Aerospace melakukan uji peluncuran dan pendaratan setinggi kilometer dengan prototipe bertenaga mesin roket.
Sebuah video yang dirilis menunjukkan prototipe roket setinggi 2,1 meter dan berat 93 kilogram lepas landas dari sebuah kapal di laut lepas pantai Haiyang di Provinsi Shandong, China timur. Prototipe roket terbang mencapai ketinggian sekitar 3.280 kaki atau 1.000 meter dan mendarat kembali di platform laut.
“Penerbangan uji yang digambarkan dalam video memakan waktu sekitar 10 menit. Perusahaan telah melakukan tes tersebut selama beberapa bulan pertama tahun 2023,” menurut Akademi Ilmu Pengetahuan China (CAS) Space dikutip dari laman Space, Rabu (14/4/2023).
Mendaratkan tahap pertama roket di platform laut diharapkan dapat menghemat banyak bahan bakar. Sebab, sistem pendaratan ini mengurangi jumlah kapasitas pembawa muatan yang hilang oleh roket dalam konfigurasi yang dapat digunakan kembali.
SpaceX sudah menggunakan strategi ini, biasanya membawa roket Falcon 9 dan Falcon Heavy tahap pertama ke kapal drone yang ditempatkan di laut beberapa ratus mil dari lokasi peluncuran. CAS Space bertujuan untuk meluncurkan roket orbitnya yang dapat digunakan kembali di masa depan.
Termasuk roket suborbital untuk wisata luar angkasa, dengan cara yang mirip dengan perusahaan Amerika Serikat (AS) Blue Origin dan New Shepard-nya. Seorang insinyur CAS Space mengatakan kepada China Global Times bahwa perusahaan berencana mengadakan uji terbang pertama dari platform percobaan ilmiah dekat luar angkasa pada akhir tahun 2023.
CAS Space bukan satu-satunya perusahaan China yang bertujuan untuk mengembangkan roket yang dapat digunakan kembali. Kontraktor luar angkasa milik negara utama China, CASC, sedang mengembangkan roket Long March 8 yang dapat digunakan kembali.
Sementara perusahaan swasta lainnya termasuk Landspace dan iSpace sedang bekerja menuju tujuan yang sama. Pada Mei 2022, perusahaan lain bernama Deep Blue Aerospace melakukan uji peluncuran dan pendaratan setinggi kilometer dengan prototipe bertenaga mesin roket.
(wib)