Satelit NASA yang Jatuh di Gunung Sahara Berusia Satu Dekade
loading...
A
A
A
JAKARTA - Satelit NASA jatuh di Gunung Sahara, Sudan. Satelit itu telah digunakan NASA untuk mempelajari matahari selama lebih dari satu dekade.
Dilansir dari ABC News, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, pejabat NASA mengatakan, mereka tidak menerima laporan kerusakan atau cedera pada satelit itu.
"Sebagian besar satelit 660-pound (300 kilogram), yang disebut Rhessi, terbakar sambil jatuh melalui atmosfer," tulis laman itu, dikutip Jumat (21/4/2023).
Pihak NASA mengatakan, satelit tidak hancur seluruhnya. Masih ada bagian satelit yang utuh meski membentur tanah.
"Satelit itu diluncurkan pada tahun 2002, Rhessi dimatikan pada tahun 2018, setelah bermasalah dengan komunikasi. Sebelum jatuh, satelit ini mempelajari suar surya dan ejeksi massa koronal dari matahari," tukasnya.
Rhessi adalah singkatan dari Reuven Ramaty High Energy Solar Spectroscopic Imager.
Dilansir dari ABC News, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, pejabat NASA mengatakan, mereka tidak menerima laporan kerusakan atau cedera pada satelit itu.
"Sebagian besar satelit 660-pound (300 kilogram), yang disebut Rhessi, terbakar sambil jatuh melalui atmosfer," tulis laman itu, dikutip Jumat (21/4/2023).
Pihak NASA mengatakan, satelit tidak hancur seluruhnya. Masih ada bagian satelit yang utuh meski membentur tanah.
"Satelit itu diluncurkan pada tahun 2002, Rhessi dimatikan pada tahun 2018, setelah bermasalah dengan komunikasi. Sebelum jatuh, satelit ini mempelajari suar surya dan ejeksi massa koronal dari matahari," tukasnya.
Rhessi adalah singkatan dari Reuven Ramaty High Energy Solar Spectroscopic Imager.
(san)