Waspada, Satelit NASA Seberat 270 Kg Jatuh ke Bumi

Selasa, 18 April 2023 - 12:09 WIB
loading...
Waspada, Satelit NASA Seberat 270 Kg Jatuh ke Bumi
Satelit NASA seberat 270 Kg yang dikenal sebagai RHESSI atau Reuven Ramaty High Energy Solar Spectroscopic Imager, jatuh ke Bumi. Foto/NASA/Space
A A A
FLORIDA - Satelit NASA seberat 270 Kg yang dikenal sebagai RHESSI atau Reuven Ramaty High Energy Solar Spectroscopic Imager, jatuh ke Bumi. Satelit RHESSI diperkirakan akan memasuki lapisan atmosfer Bumi pada Rabu 19 April 2023 pukul 01.30 GMT.

Para ahli memperkirakan satelit RHESSI akan tiba di Bumi dalam beberapa hari ke depan. Namun, NASA mengatakan, satelit RHESSI ukurannya tidak besar sehingga akan mudah hancur menjadi abu dan uap saat melintasi lapisan atmosfer.

“Hanya beberapa komponen diperkirakan akan tetap utuh saat masuk kembali ke Bumi. Risiko bahaya yang ditimbulkan sangat rendah, kira-kira 1 dari 2.467,” keterangan resmi NASA dikutip dari laman Space, Selasa (18/4/2023).



Satelit RHESSI milik NASA diluncurkan ke orbit rendah Bumi dengan roket Pegasus XL pada Februari 2002. Satelit RHESSI bertujuan mempelajari semburan matahari dan lontaran massa koronal menggunakan instrumen sains tunggal, spektrometer pencitraan yang merekam sinar-X dan sinar gamma.

“Selama masa misinya, RHESSI mencatat lebih dari 100.000 peristiwa sinar-X. Pencitra membantu para peneliti menentukan frekuensi, lokasi, dan pergerakan partikel, yang membantu mereka memahami tentang partikel matahari,” kata pejabat NASA.

Satelit RHESSI dinonaktifkan pada tahun 2018 dan jatuh kembali ke Bumi pada April 2023. Kejatuhan satelit RHESSI ke Bumi menjadi pengingat bahwa orbit Bumi adalah tempat yang semakin padat dan berbahaya. Lebih dari 30.000 keping puing berada orbit yang bisa sewaktu-waktu jatuh kembali ke Bumi.

Badan Antariksa Eropa memperkirakan bahwa sekitar 1 juta objek dengan lebar antara 1 hingga 10 sentimeter sedang berkeliaran di sekitar Bumi saat ini. Dan perkiraan jumlah potongan antara 0,04 inci dan 0,4 inci mencapai sekitar 130 juta.



Bahkan pecahan kecil ini dapat menyebabkan kerusakan serius jika menabrak satelit atau pesawat ruang angkasa berawak karena kecepatannya yang luar biasa. Apalagi di orbit rendah Bumi, terdapat Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) dan banyak pesawat luar angkasa lainnya, yang bergerak dengan kecepatan sekitar 28.160 km/jam.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2423 seconds (0.1#10.140)