Ilmuwan Temukan Lubang Hitam Penghancur Bintang, Posisinya Dekat Bumi

Rabu, 03 Mei 2023 - 11:49 WIB
loading...
Ilmuwan Temukan Lubang...
Para ilmuwan menemukan peristiwa langka, ketika lubang hitam supermasif mencabik-cabik dan melahap bintang sebuah bintang di pusat galaksi NGC7392. Foto/NASA/JPL-Caltech
A A A
BOSTON - Para ilmuwan menemukan peristiwa langka, ketika lubang hitam supermasif mencabik-cabik dan melahap bintang sebuah bintang di pusat galaksi NGC7392. Lubang hitam lapar itu terlihat kira-kira 137 juta tahun cahaya dari Bumi atau sekitar 35 juta kali lebih jauh dari Proxima Centauri, bintang terdekat dengan matahari.

Kilatan cahaya dari peristiwa lubang hitam memakan bintang itu mencapai Bumi pada tahun 2014 dan ini adalah contoh paling dekat dari peristiwa gangguan pasang surut (tidal disruption event/TDE).

Peristiwa gangguan pasang surut (TDE) adalah fenomena astronomi yang terjadi ketika sebuah bintang mendekat cukup dekat dengan lubang hitam supermasif, kemudian ditarik terpisah oleh gaya pasang surut lubang hitam. Temuan ini dipublikasikan 28 April di The Astrophysical Journal Letters.



“Menemukan TDE yang jaraknya terdekat ini, berarti secara statistik, pasti ada populasi besar dari peristiwa ini yang tidak dapat dideteksi oleh metode tradisional," kata Christos Panagiotou, seorang astronom di Massachusetts Institute of Technology, dikutip dari laman Live Science, Rabu (3/5/2023).

Sebelumnya, para ilmuwan menemukan TDE dalam inframerah, panjang gelombang yang berbeda dari kebanyakan pendeteksian TDE konvensional, yang biasanya datang dalam sinar-X, ultraviolet, dan cahaya optik. Pertama kali menemukan TDE dalam pengamatan dari teleskop luar angkasa NEOWISE, Panagiotou dan kolaborator menyaring data dari banyak observatorium dan teleskop luar angkasa lain.
Ilmuwan Temukan Lubang Hitam Penghancur Bintang, Posisinya Dekat Bumi


TDE yang ditemukan sebelumnya sebagian besar muncul dari apa yang disebut galaksi hijau, yang tidak menciptakan bintang sebanyak galaksi biru yang lebih aktif. NGC 7392, bagaimanapun, adalah galaksi biru, yang menghasilkan banyak bintang baru dan menciptakan banyak debu dalam prosesnya.

Debu ini dapat mengaburkan pusat galaksi, tempat tinggal lubang hitam supermasif, dalam cahaya optik dan ultraviolet. Tapi cahaya inframerah memungkinkan para astronom mengintip melalui debu itu dan melihat apa yang terjadi.



Temuan ini menunjukkan bahwa para astronom juga harus mencari TDE dalam cahaya inframerah. Dengan mencari TDE dalam inframerah, para ilmuwan dapat selangkah lebih dekat untuk memahami bagaimana lubang hitam memakan bintang.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1649 seconds (0.1#10.140)