Betina Terakhir Ditemukan Mati Terdampar, Spesies Kura-kura Air Tawar Terbesar Terancam Punah
loading...
A
A
A
BEIJING - Betina terakhir kura-kura air tawar terbesar di dunia ditemukan mati terdampar pada 21 April di tepi Danau Dong Mo, di distrik Son Tay Hanoi. Akibatnya, spesies yang dikenal sebagai kura-kura cangkang lunak raksasa Yangtze terancam punah .
Kura-kura betina, yang panjangnya sekitar 1,5 meter dan berat 93 kilogram, pertama kali dilaporkan mati oleh situs berita Vietnam VNExpress. Belum diketahui penyebab kematian kura-kura betina itu, diperkirakan sudah mati beberapa hari sebelum ditemukan terdampar.
Kura-kura cangkang lunak raksasa Yangtze (Rafetus swinhoei), merupakan salah satu spesies paling terancam punah di Bumi. Setelah betina terakhir ditemukan mati di Vietnam, secara teknis akan punah meskipun masih ada dua jantan yang hidup.
“Ini benar-benar pukulan. Jika betina itu selamat, dia bisa bertelur seratus telur atau lebih dalam setahun,” kata Tim McCormack, Direktur Program Penyu Asia untuk Konservasi Indo-Myanmar, kepada majalah TIME yang dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Jumat (5/5/2023).
Sekarang hanya tersisa dua kura-kura cangkang lunak raksasa Yangtze jantan yang tersisa. Satu di Kebun Binatang Suzhou dan satu lagi yang masih berada di Danau Dong Mo. Ada kemungkinan jantan dan betina lain dapat ditemukan di masa depan.
Namun, jika betina lain tidak dapat ditemukan di alam liar, maka kura-kura cangkang lunak raksasa Yangtze akan menjadi nama terbaru dalam daftar spesies yang telah musnah oleh manusia. Kura-kura cangkang lunak raksasa Yangtze, juga dikenal sebagai kura-kura Hoan Kiem dan kura-kura cangkang lunak Swinhoe, pernah melimpah di sepanjang Sungai Yangtze di China.
Bahkan ditemukan dalam ekosistem air tawar di sekitarnya, seperti Danau Dong Mo. Namun, secara historis, telah kehilangan sebagian besar habitat aslinya dan diburu secara besar-besaran oleh manusia untuk diambil dagingnya.
Kura-kura betina, yang panjangnya sekitar 1,5 meter dan berat 93 kilogram, pertama kali dilaporkan mati oleh situs berita Vietnam VNExpress. Belum diketahui penyebab kematian kura-kura betina itu, diperkirakan sudah mati beberapa hari sebelum ditemukan terdampar.
Kura-kura cangkang lunak raksasa Yangtze (Rafetus swinhoei), merupakan salah satu spesies paling terancam punah di Bumi. Setelah betina terakhir ditemukan mati di Vietnam, secara teknis akan punah meskipun masih ada dua jantan yang hidup.
“Ini benar-benar pukulan. Jika betina itu selamat, dia bisa bertelur seratus telur atau lebih dalam setahun,” kata Tim McCormack, Direktur Program Penyu Asia untuk Konservasi Indo-Myanmar, kepada majalah TIME yang dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Jumat (5/5/2023).
Sekarang hanya tersisa dua kura-kura cangkang lunak raksasa Yangtze jantan yang tersisa. Satu di Kebun Binatang Suzhou dan satu lagi yang masih berada di Danau Dong Mo. Ada kemungkinan jantan dan betina lain dapat ditemukan di masa depan.
Namun, jika betina lain tidak dapat ditemukan di alam liar, maka kura-kura cangkang lunak raksasa Yangtze akan menjadi nama terbaru dalam daftar spesies yang telah musnah oleh manusia. Kura-kura cangkang lunak raksasa Yangtze, juga dikenal sebagai kura-kura Hoan Kiem dan kura-kura cangkang lunak Swinhoe, pernah melimpah di sepanjang Sungai Yangtze di China.
Bahkan ditemukan dalam ekosistem air tawar di sekitarnya, seperti Danau Dong Mo. Namun, secara historis, telah kehilangan sebagian besar habitat aslinya dan diburu secara besar-besaran oleh manusia untuk diambil dagingnya.
(wib)