Virgin Galactic Siap Buka Penerbangan Komersial ke Luar Angkasa
loading...
A
A
A
CALIFORNIA - Virgin Galactic Holding, perusahaan wisata luar angkasa yang berbasis di California, akan melakukan uji coba terakhir penerbangan komersial ke luar angkasa pada Mei 2023. Dalam uji coba itu akan mengirimkan empat orang ke suborbital bumi melalui penerbangan yang dinamakan Unity 25.
Keempat orang itu adalah Jamila Gilbert, Christopher Hue, Luke Mays, dan Beth Moses. Mereka merupakan instruktur dan astronot yang bekerja di Virgin Galactic.
Setelah uji coba tersebut Virgin Galactic akan melakukan langkah besar. Pasalnya pada Juni 2023 mereka berencana membuka penerbangan komersial ke luar angkasa.
"Kembali ke luar angkasa adalah kerja keras yang kami lakukan selama ini. Setelah penerbangan uji coba ini kami akan mulai menerbangkan pelanggan kami ke luar angkasa," ujar Mike Moses, President of Spaceline Missions and Safety Virgin Galactic dikutip dari Reuters, Selasa (9/5/2023).
Keinginan itu nantinya akan dilanjutkan dengan membuka kembali pemesanan tiket penerbangan ke luar angkasa. Disebutkan Reuters harga tiket yang diberikan Virgin Galactic adalah USD450.000 atau setara Rp6,5 miliar.
Setiap orang yang ingin terbang terlebih dulu harus menyetorkan deposit sebesar USD150.000 atau sama dengan Rp2,1 miliar. Situs Space menyebutkan penerbangan wisata ke luar angkasa yang ditawarkan Virgin Galactic adalah perjalanan ke ruang suborbital bumi.
Di wilayah itu nantinya kustomer Virgin Galactic akan merasakan sensasi berada di luar angkasa seperti melayang di gravitasi nol dan melihat bumi dari jarak yang sangat tinggi. Untuk penerbangan itu Virgin Galactic menggunakan dua pesawat ruang angkasa, yaitu VSS Unity dan VMS Eve.
Saat terbang, VMS Eve akan membawa VSS Unity ke ketinggian sekitar 15.000 meter. Setelahnya VMS Eve akan melepas VMS Unity guna menuju ke ruang suborbital.
Di saat itulah penumpang yang ada di VSS Unity akan mengalami beberapa menit keadaan tanpa bobot dan melihat bumi di balik kegelapan angkasa. Kemudian, pesawat kembali ke bumi untuk mendarat di landasan pacu.
Jika rencana penerbangan komersial ke luar angkasa ini berhasil, maka Virgin Galactic jadi perusahaan swasta pertama yang membuka bisnis ini secara komersial. Kompetitor terdekat mereka, Blue Origin, yang dimiliki oleh Jeff Bezos hingga saat ini masih terus melakukan pengembangan guna menuju penerbangan komersial pertama.
SpaceX, yang dimiliki oleh Elon Musk, justru punya rencana yang berbeda. Mereka justru lebih tertarik membawa manusia ke planet Mars ketimbang berwisata di ruang suborbital bumi.
Keempat orang itu adalah Jamila Gilbert, Christopher Hue, Luke Mays, dan Beth Moses. Mereka merupakan instruktur dan astronot yang bekerja di Virgin Galactic.
Setelah uji coba tersebut Virgin Galactic akan melakukan langkah besar. Pasalnya pada Juni 2023 mereka berencana membuka penerbangan komersial ke luar angkasa.
"Kembali ke luar angkasa adalah kerja keras yang kami lakukan selama ini. Setelah penerbangan uji coba ini kami akan mulai menerbangkan pelanggan kami ke luar angkasa," ujar Mike Moses, President of Spaceline Missions and Safety Virgin Galactic dikutip dari Reuters, Selasa (9/5/2023).
Keinginan itu nantinya akan dilanjutkan dengan membuka kembali pemesanan tiket penerbangan ke luar angkasa. Disebutkan Reuters harga tiket yang diberikan Virgin Galactic adalah USD450.000 atau setara Rp6,5 miliar.
Setiap orang yang ingin terbang terlebih dulu harus menyetorkan deposit sebesar USD150.000 atau sama dengan Rp2,1 miliar. Situs Space menyebutkan penerbangan wisata ke luar angkasa yang ditawarkan Virgin Galactic adalah perjalanan ke ruang suborbital bumi.
Di wilayah itu nantinya kustomer Virgin Galactic akan merasakan sensasi berada di luar angkasa seperti melayang di gravitasi nol dan melihat bumi dari jarak yang sangat tinggi. Untuk penerbangan itu Virgin Galactic menggunakan dua pesawat ruang angkasa, yaitu VSS Unity dan VMS Eve.
Saat terbang, VMS Eve akan membawa VSS Unity ke ketinggian sekitar 15.000 meter. Setelahnya VMS Eve akan melepas VMS Unity guna menuju ke ruang suborbital.
Di saat itulah penumpang yang ada di VSS Unity akan mengalami beberapa menit keadaan tanpa bobot dan melihat bumi di balik kegelapan angkasa. Kemudian, pesawat kembali ke bumi untuk mendarat di landasan pacu.
Jika rencana penerbangan komersial ke luar angkasa ini berhasil, maka Virgin Galactic jadi perusahaan swasta pertama yang membuka bisnis ini secara komersial. Kompetitor terdekat mereka, Blue Origin, yang dimiliki oleh Jeff Bezos hingga saat ini masih terus melakukan pengembangan guna menuju penerbangan komersial pertama.
SpaceX, yang dimiliki oleh Elon Musk, justru punya rencana yang berbeda. Mereka justru lebih tertarik membawa manusia ke planet Mars ketimbang berwisata di ruang suborbital bumi.
(wib)