Populasi Rakyatnya Terus Menciut, Rusia Siapkan Tentara Anjing
loading...
A
A
A
MOSCOW - Tak hanya lumba-lumba, Rusia siap melatih anjing untuk menyerang serdadu Ukraina. Cara ini diklaim pernah digunakan Uni Soviet saat Perang Dunia II dan berhasil.
Hal ini juga guna mensiasati jumlah populasi rakyat Rusia yang terus anjlok sejak perang dengan Ukraina dan juga Covid-19.
Anggota parlemen senior pro-Putin Fedot Tumusov, 67, meminta agar anjing liar 'besar dan agresif' dilatih untuk berperang, dan tidak hanya mengendus ranjau
Rusia diketahui mengumpulkan anjing liar dan menggunakannya untuk pembersihan ranjau dalam "operasi militer khusus" di Ukraina.
“Kami memiliki banyak ahli anjing di negara kami yang dapat mengajarkan [keliaran] segala macam keterampilan yang berbeda,” kata politisi tersebut dilansir Daily Start, Kamis (18/5/2023).
Dia bertanya kepada pemerintah apakah "ahli anjing dapat melatih anjing besar dan agresif untuk diterjunkan ke zona [perang] SMO".
Sementara itu, Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS) menghitung bahwa tingkat rata-rata tentara Rusia yang terbunuh di Ukraina setiap bulan adalah "setidaknya 25 kali jumlah yang terbunuh per bulan di Chechnya dan 35 kali jumlah yang terbunuh di Afghanistan".
Ini menambah angka kematian, menyusul Rusia tercatat sebagai salah satu negara dengan tingkat kematian COVID-19 terburuk di dunia.
Ditambah eksodus massal pemuda dan keluarga mereka yang melarikan diri dari wajib militer, Rusia mungkin telah kehilangan dua juta orang dalam tiga tahun terakhir, menurut The Economist.
Hal ini juga guna mensiasati jumlah populasi rakyat Rusia yang terus anjlok sejak perang dengan Ukraina dan juga Covid-19.
Anggota parlemen senior pro-Putin Fedot Tumusov, 67, meminta agar anjing liar 'besar dan agresif' dilatih untuk berperang, dan tidak hanya mengendus ranjau
Rusia diketahui mengumpulkan anjing liar dan menggunakannya untuk pembersihan ranjau dalam "operasi militer khusus" di Ukraina.
“Kami memiliki banyak ahli anjing di negara kami yang dapat mengajarkan [keliaran] segala macam keterampilan yang berbeda,” kata politisi tersebut dilansir Daily Start, Kamis (18/5/2023).
Dia bertanya kepada pemerintah apakah "ahli anjing dapat melatih anjing besar dan agresif untuk diterjunkan ke zona [perang] SMO".
Sementara itu, Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS) menghitung bahwa tingkat rata-rata tentara Rusia yang terbunuh di Ukraina setiap bulan adalah "setidaknya 25 kali jumlah yang terbunuh per bulan di Chechnya dan 35 kali jumlah yang terbunuh di Afghanistan".
Ini menambah angka kematian, menyusul Rusia tercatat sebagai salah satu negara dengan tingkat kematian COVID-19 terburuk di dunia.
Ditambah eksodus massal pemuda dan keluarga mereka yang melarikan diri dari wajib militer, Rusia mungkin telah kehilangan dua juta orang dalam tiga tahun terakhir, menurut The Economist.