Sejajar Rusia dan AS, China Mampu Luncurkan Satelit Navigasi Independen
loading...
A
A
A
BEIJING - Setelah lebih dari 3 tahun, China akhirnya mampu meluncurkan satelit navigasi independen yang diberi nama BeiDou pada Selasa 16 Mei 2023. Kemampuan ini membuat China sejajar dengan kekuatan dunia lainnya, Rusia dan Amerika Serikat (AS) dalam teknologi luar angkasa.
Satelit BeiDou diluncurkan menggunakan roket Long March 3B dari Pusat Peluncuran Satelit Xichang, di Provinsi Sichuan, China barat daya, pada Selasa 16 Mei 2023 pukul 22:49 waktu setempat. Pesawat ruang angkasa ini meluncurkan satelit BeiDou ke-56 yang memiliki kecanggihan dari generasi sebelumnya.
Satelit yang baru diluncurkan menuju orbit geostasioner, sekitar 22.200 mil atau 35.700 kilometer di atas Bumi. Pesawat ruang angkasa generasi pertama BeiDou pertama kali diluncurkan pada Juni 2020.
Menurut kantor berita pemerintah China, Xinhua, pesawat ruang angkasa ini akan berfungsi sebagai cadangan pertama untuk Sistem Satelit Navigasi BeiDou-3 (BDS-3). “Satelit itu akan memperluas kapasitas komunikasi dari fungsi pengiriman pesan singkat regional sistem,” tulis Xinhua dikutip SINDOnews dari laman Space.
BDS-3 online pada Juli 2020, menjadikan China negara ketiga, setelah Amerika Serikat dan Rusia, yang memiliki sistem navigasi satelit independennya sendiri. China mulai meluncurkan satelit BeiDou pada tahun 2000, tetapi konstelasi tidak mencapai kemampuan operasional penuh.
“Satelit ini meningkatkan akurasi penentuan posisi dan meningkatkan ketersediaan dan stabilitas jaringan,” tambah Xinhua. Peluncuran ini adalah bagian dari tahun yang sibuk bagi China, yang telah meningkatkan aktivitas dan kemampuan penerbangan luar angkasanya selama sekitar satu dekade terakhir.
China berencana untuk meluncurkan lebih dari 200 pesawat ruang angkasa pada setidaknya 60 peluncuran selama tahun 2023. Termasuk perusahaan swasta yang berbasis di negara tersebut dapat menambahkan lebih dari 20 misi ke luar angkasa.
Satelit BeiDou diluncurkan menggunakan roket Long March 3B dari Pusat Peluncuran Satelit Xichang, di Provinsi Sichuan, China barat daya, pada Selasa 16 Mei 2023 pukul 22:49 waktu setempat. Pesawat ruang angkasa ini meluncurkan satelit BeiDou ke-56 yang memiliki kecanggihan dari generasi sebelumnya.
Satelit yang baru diluncurkan menuju orbit geostasioner, sekitar 22.200 mil atau 35.700 kilometer di atas Bumi. Pesawat ruang angkasa generasi pertama BeiDou pertama kali diluncurkan pada Juni 2020.
Menurut kantor berita pemerintah China, Xinhua, pesawat ruang angkasa ini akan berfungsi sebagai cadangan pertama untuk Sistem Satelit Navigasi BeiDou-3 (BDS-3). “Satelit itu akan memperluas kapasitas komunikasi dari fungsi pengiriman pesan singkat regional sistem,” tulis Xinhua dikutip SINDOnews dari laman Space.
BDS-3 online pada Juli 2020, menjadikan China negara ketiga, setelah Amerika Serikat dan Rusia, yang memiliki sistem navigasi satelit independennya sendiri. China mulai meluncurkan satelit BeiDou pada tahun 2000, tetapi konstelasi tidak mencapai kemampuan operasional penuh.
“Satelit ini meningkatkan akurasi penentuan posisi dan meningkatkan ketersediaan dan stabilitas jaringan,” tambah Xinhua. Peluncuran ini adalah bagian dari tahun yang sibuk bagi China, yang telah meningkatkan aktivitas dan kemampuan penerbangan luar angkasanya selama sekitar satu dekade terakhir.
China berencana untuk meluncurkan lebih dari 200 pesawat ruang angkasa pada setidaknya 60 peluncuran selama tahun 2023. Termasuk perusahaan swasta yang berbasis di negara tersebut dapat menambahkan lebih dari 20 misi ke luar angkasa.
(wib)