Keberatan Beban Gedung Pencakar Langit, Kota New York Perlahan Mulai Tenggelam

Kamis, 18 Mei 2023 - 23:07 WIB
loading...
Keberatan Beban Gedung...
Kota New York perlahan mulai tenggelam dengan kecepatan 1-2 milimeter per tahun akibat beban berat gedung-gedung pencakar langit. Foto/Dezeen
A A A
NEW YORK - Kota New York perlahan mulai tenggelam dengan kecepatan 1-2 milimeter per tahun akibat beban berat gedung-gedung pencakar langit. Beberapa milimeter mungkin kedengarannya tidak banyak, namun bagi kota berpenghuni 8 juta jiwa yang berada di dataran rendah tak bisa dianggap remeh.

Data ini diperoleh berdasarkan studi terbaru dan hasil penelitian ini telah dipublikasikan di Earth's Future. Dalam studi baru ini, ahli geologi Tom Parsons dari Survei Geologi Amerika Serikat dan rekan-rekannya di Universitas Pulau Rhode menghitung massa kumulatif lebih dari 1 juta bangunan di New York City.

Diperkirakan beban gedung-gedung pencakar langit itu mencapai 764.000.000.000 kilogram atau 1,68 triliun pound. Kemudian mereka membagi kota menjadi kotak berukuran 100 kali 100 meter persegi dan mengubah massa bangunan menjadi tekanan ke bawah dengan memperhitungkan tarikan gravitasi.



Kemudian para peneliti membandingkan model ini dengan data satelit yang mengukur ketinggian permukaan tanah, untuk memetakan perkiraan penurunan muka tanah di seluruh kota. Meningkatnya urbanisasi, termasuk pengurasan dan pemompaan air tanah, semakin menambah penurunan muka tanah di New York.

“Tujuan dari makalah ini adalah untuk meningkatkan kesadaran bahwa setiap bangunan tinggi tambahan yang dibangun di pesisir, sungai, atau tepi danau dapat berkontribusi terhadap risiko banjir di masa depan,” tulis Tom Parsons dikutip SINDOnews dari laman ScienceAlert, Kamis (18/5/2023).

Secara teknis kasus ini disebut subsidensi, yaitu penurunan permukaan bumi secara bertahap atau tiba-tiba ini terjadi ketika sedimen lunak bergeser atau beban yang menahan tanah mendorongnya lebih dalam lagi. Memang ada banyak faktor penyebab, tetapi memasukan beban gedung bertingkat di atas kota masih jarang dipelajari.

Kota New York tentu saja tidak sendirian yang mengalami penurunan permukaan bumi. Sebuah studi tahun 2022 terhadap 99 kota pesisir di seluruh dunia menemukan bahwa penurunan muka tanah sebenarnya dapat menimbulkan masalah yang lebih besar.



Namun, masalah ini kadang diabaikan, dibandingkan dengan masalah kenaikan permukaan laut. Misalnya, seperempat ibu kota Indonesia, Jakarta, diperkirakan bisa berada di bawah air pada tahun 2050, dengan sebagian kota tenggelam hampir 11 sentimeter per tahun karena ekstraksi air tanah.
Keberatan Beban Gedung Pencakar Langit, Kota New York Perlahan Mulai Tenggelam


Lebih dari 30 juta penduduk Jakarta kini mempertimbangkan prospek relokasi kota atau menggandakan aksi iklim, seperti memilih bus listrik. New York, sebagai perbandingan, menempati urutan ketiga dalam keterpaparannya terhadap banjir di masa mendatang.

Sebagian besar Manhattan yang lebih rendah terletak hanya 1 dan 2 meter di atas permukaan laut saat ini. Badai pada tahun 2012 (Sandy) dan 2021 (Ida) juga menunjukkan seberapa cepat kota yang sebagian besar beraspal itu dapat dibanjiri air.

"New York adalah lambang pertumbuhan kota-kota pesisir di seluruh dunia yang diamati akan mereda. Ini berarti ada tantangan global bersama untuk mitigasi terhadap bahaya genangan yang meningkat,” ujar para peneliti menyimpulkan
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1997 seconds (0.1#10.140)