Rahasia Kalender Maya Terungkap, Berisi 819 Hari dan Perputaran Planet
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tim antropolog dari Universitas Tulane mengklaim berhasil mengungkap rahasia baru kalender Maya. Termasuk di dalamnya, monumen dan mesin terbang yang digunakan oleh suku Maya
Dilansir dari Heritage Daily, diketahui bahwa kalender Maya mencatat jumlah 819 hari dalam kalendernya.
"Dengan masing-masing kelompok, 819 hari dikaitkan dengan satu dari empat warna, dan arah Kardinal," kata laman itu, dikutip Kamis (25/5/2023).
Sayangnya, dalam kalender itu tidak dijelaskan harinya, termasuk hubungannya dengan periode sinodik planet yang terlihat oleh mata telanjang. Para peneliti pun masih melakukan pendalaman atas temuannya itu.
"Terlepas dari upaya sebelumnya, untuk membangun asosiasi planet dengan jumlah 819 hari, sistem directional kardinal, dan warna empat bagian tidak memadai dalam mencocokkan periode sinodik dari planet," jelasnya.
Victoria Bricker, Profesor Emerita dari Sekolah Seni Liberal Universitas Tulane mengatakan, mereka menduga empat siklus 819 hari. Tetapi rentang waktu itu tidak disinkronkan dengan periode sinodik dari semua planet.
"Seperti Planet Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, dan Saturnus. Hanya saya, siklus dalam kalender Maya mencakup jangka waktu yang jauh lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya," ungkapnya.
Dalam 20 siklus, setiap planet melewati beberapa periode sinodik beberapa kali, Merkuri setiap siklus, Venus setiap 5 siklus, Saturnus setiap 6 siklus, Jupiter setiap 19 siklus, dan Mars setiap 20 siklus.
"Setiap periode sinodik kurang dari 819 hari, tetapi hanya Merkuri yang terjadi beberapa kali dalam satu siklus. Menggabungkan siklus memungkinkan prediksi penempatan planet-planet," pungkasnya.
Dilansir dari Heritage Daily, diketahui bahwa kalender Maya mencatat jumlah 819 hari dalam kalendernya.
"Dengan masing-masing kelompok, 819 hari dikaitkan dengan satu dari empat warna, dan arah Kardinal," kata laman itu, dikutip Kamis (25/5/2023).
Sayangnya, dalam kalender itu tidak dijelaskan harinya, termasuk hubungannya dengan periode sinodik planet yang terlihat oleh mata telanjang. Para peneliti pun masih melakukan pendalaman atas temuannya itu.
"Terlepas dari upaya sebelumnya, untuk membangun asosiasi planet dengan jumlah 819 hari, sistem directional kardinal, dan warna empat bagian tidak memadai dalam mencocokkan periode sinodik dari planet," jelasnya.
Victoria Bricker, Profesor Emerita dari Sekolah Seni Liberal Universitas Tulane mengatakan, mereka menduga empat siklus 819 hari. Tetapi rentang waktu itu tidak disinkronkan dengan periode sinodik dari semua planet.
"Seperti Planet Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, dan Saturnus. Hanya saya, siklus dalam kalender Maya mencakup jangka waktu yang jauh lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya," ungkapnya.
Dalam 20 siklus, setiap planet melewati beberapa periode sinodik beberapa kali, Merkuri setiap siklus, Venus setiap 5 siklus, Saturnus setiap 6 siklus, Jupiter setiap 19 siklus, dan Mars setiap 20 siklus.
"Setiap periode sinodik kurang dari 819 hari, tetapi hanya Merkuri yang terjadi beberapa kali dalam satu siklus. Menggabungkan siklus memungkinkan prediksi penempatan planet-planet," pungkasnya.
(san)