Bentuk Cangkang Kerang saat Ini Mempertegas Kondisi Bumi Sekarat

Jum'at, 02 Juni 2023 - 20:23 WIB
loading...
Bentuk Cangkang Kerang saat Ini Mempertegas Kondisi Bumi Sekarat
Bentuk Cangkang Kerang yang ada di laut. FOTO/ Pexels
A A A
LONDON - Para ilmuwan menggunakan kerang memprediksi kapan perubahan iklim menuju wilayah yang membahayakan.
Imuwan yakin garis-garis pertumbuhan pada cangkang kerang dapat merekam bagainana perubahan kondisi lingkungan.

BACA JUGA - Bumi Sekarat, Jutaan Spesies Hadapi Bencana Kepunahan

Seperti dilansir dari Nature Communications, Fakta, nenek moyang kerang telah meletakkan bagian-bagian dalam mineral kalsit selama lebih dari lima ratus juta tahun.

Itu hampir tiga ratus juta tahun sebelum dinosaurus muncul, memberikan wawasan tentang iklim masa lalu dengan cara baru.

Hasil pembacaan dari cangkang kerang tersebut bukanlah kabar yang menggembirakan. Tiga catatan dari bivalvia (kerang-kerangan) di Islandia Utara telah mengungkapkan titik kritis yang berpotensi berbahaya bagi iklim Bumi.

Temuan menunjukkan perubahan iklim global kita sekitar delapan abad yang lalu adalah hasil dari siklus umpan balik yang melemahkan stabilitas sistem iklim di Samudra Atlantik Utara, mendorongnya ke keadaan normal baru yang lebih dingin.

‘Zaman Es Kecil’ pertama kali dimulai pada abad ke-13 di Atlantik Utara dan baru berhenti ketika pemanasan antropogenik membalikkan tren alami.

Para ilmuwan masih tidak yakin apa yang secara spesifik memicu zaman es kecil ini, tetapi menurut cangkang kerang, itu mungkin ada hubungannya dengan melemahnya pola arus laut subpolar di Atlantik Utara, secara tiba-tiba.

Para peneliti menduga suhu di Atlantik Utara mencapai titik di mana es laut semakin mencair ke Samudra Arktik, menipiskan air laut dengan air tawar dan melemahkan arus laut.

Ini, pada gilirannya, mungkin telah menyebabkan pengurangan seberapa banyak panas yang dibawa arus menuju kutub, “yang pada akhirnya memperkuat ekspansi es laut melalui umpan balik positif”, tulis para penulis .

Hari ini, kita menuju ke arah yang berlawanan, tetapi seperti yang ditunjukkan oleh penelitian terbaru lainnya, Atlantik Utara mungkin mendekati titik kritis lain yang mengkhawatirkan.

“Jika hilangnya es laut Arktik dengan cepat, percepatan pencairan lapisan es Greenland, dan ekspor air tawar yang terkait ke daerah konvektif utama di Atlantik Utara terus berlanjut, titik puncak pilin subkutub lagi-lagi dapat menyebabkan perubahan iklim regional yang cepat dan tahan lama, ” para penulis memperingatkan .

Kerang quahog (Arctica islandica), di mana menjadi model dalam penelitan ini, adalah salah satu organisme yang memilki usia terpanjang di planet Bumi. Pada tahun 2013, kerang quahog laut-dalam ditemukan hidup berusia 507 tahun, menjadikannya hewan tertua yang pernah ditemukan.

Karena kerang menarik oksigen dan isotop karbon keluar dari air untuk meletakkan cangkang kalsitnya, komposisi kimia dari garis pertumbuhannya dapat mengkodekan fluktuasi tahunan di lingkungan laut, seperti suhu air laut, kandungan salinitas, dan karbon terlarut.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2012 seconds (0.1#10.140)