Otzi, Mumi Eropa yang Lebih Menakutkan dari Firaun Tutankhamun
loading...
A
A
A
MILAN - Otzi the Iceman adalah mumi berusia 5.300 tahun yang terpelihara dengan baik di Pegunungan Alpen Italia pada tahun 1991. Mumi Otzi terkenal akan kutukan yang tak kalah menakutkan dari Mumi Firaun Tutankhamun.
Para arkeolog meyakini mumi itu meninggal pada tahun 3000 SM. Saat itulah, para arkeolog menyadari bahwa Otzi adalah salah satu penemuan arkeologi paling menakjubkan di abad modern ini.
Setelah melalui proses penelitian yang panjang, Otzi diketahui adalah seorang pria yang hidup antara tahun 3350 sampai 3100 SM pada era Chalcolithic. Tingginya sekitar 5 meter, ia meninggal pada usia 46 tahun. Juga diketahui Otzi menderita arthritis. Seperti dikutip dari History1900s.
Pakaian yang dikenakan Otzi juga sangat rinci. Otzi memakai topi bulu, jaket bulu domba yang ditutupi mantel rumput tahan cuaca, sepatu kulit setinggi lutut dilapis rumput sebagai penyekat.
Otzi juga membawa sejumlah peralatan ketika ia meninggal, diantaranya kapak yang terbuat dari tembaga, pisau batu, busur dan anak panah. Ia juga memiliki pemantik api yang berisi potongan-potongan tanaman berbeda, batu dan pirit untuk membuat percikan api.
Teka-teki kematiannya pun masih mejadi misteri. Awalnya ia diyakini meninggal karena kedinginan, namun hasil X-ray pada tahun 2001 menguak bahwa ada ada anak panah yang pernah bersarang di bahunya.
Hasil CT scan pada tahun 2005 menduga anak panah itu menembus salah satu arteri Otzi kemungkinan besar jadi penyebabnya kematiannya dimuat Huffington Post.
Yang menarik soal Otzi adalah desas-desus soal kutukan yang menyertainya. Konon, menurut desas-desus, manusia purba itu merasa marah karena ‘ketenangannya’ selama 53 abad diganggu manusia.
Rumor adanya kutukan dimulai ketika turis yang menemukan mumi itu, Helmut Simon, meninggal dunia dalam badai salju saat hiking di tempat yang sama di mana ia melihat Otzi yang menyembul di es.
Hanya dalam waktu beberapa jam setelah pemakaman Simon, kepala tim penyelamat gunung yang ditugaskan untuk menemukannya, Dieter Warnecke, 45, meninggal karena serangan jantung.
Kemudian, pada bulan April 2005, arkeolog Konrad Spindler, 55, yang pertama kali memeriksa mayat Otzi, meninggal karena komplikasi multiple sclerosis.
Lalu, kepala tim forensik yang memeriksa Otzi, Rainer Henn tewas dalam kecelakaan saat akan memberi kuliah soal manusia es itu. Pendaki gunung yang mengantar Henn ke mumi, Kurt Fritz tewas dalam insiden longsoran salju. Orang yang merekam evakuasi Otzi, Rainer Hoelzl, meninggal akibat tumor otak.
Yang ketujuh, arkeolog molekul kelahiran AS, Tom Loy ditemukan tewas di rumahnya di Brisbane saat menyelesaikan sebuah buku tentang Otzi.
Namun kerabat dan rekan Loy membantah, itu terkait kutukan Otzi. “Loy tak percaya kutukan,” kata salah satu kolega mendiang seperti dimuat situs Deutsche Welle. “Itu sekedar takhayul. Manusia pasti mati.”
Tak ada yang tahu pasti mengenai kebenaran kutukan tersebut. Sosok Otzi The Iceman akan tetap menjadi misteri hidup. Otzi kini dipamerkan di Museum Arkeologi di South Tyrol, Bolzano, Italia. Ia disimpan dalam ruangan bersuhu 12 derajat Fahrenheit dengan kelembaban 99 persen.
Tak hanya temuan Otzi, sejumlah kejadian menarik juga terjadi pada tanggal 19 September 1992, Giles Corey digencet sampai mati dengan batu berat, karena menolak menjawab tuduhan santet yang dialamatkan padanya. Dia adalah satu-satunya orang di Amerika Serikat yang dihukum dengan cara sadis itu.
Para arkeolog meyakini mumi itu meninggal pada tahun 3000 SM. Saat itulah, para arkeolog menyadari bahwa Otzi adalah salah satu penemuan arkeologi paling menakjubkan di abad modern ini.
Setelah melalui proses penelitian yang panjang, Otzi diketahui adalah seorang pria yang hidup antara tahun 3350 sampai 3100 SM pada era Chalcolithic. Tingginya sekitar 5 meter, ia meninggal pada usia 46 tahun. Juga diketahui Otzi menderita arthritis. Seperti dikutip dari History1900s.
Pakaian yang dikenakan Otzi juga sangat rinci. Otzi memakai topi bulu, jaket bulu domba yang ditutupi mantel rumput tahan cuaca, sepatu kulit setinggi lutut dilapis rumput sebagai penyekat.
Otzi juga membawa sejumlah peralatan ketika ia meninggal, diantaranya kapak yang terbuat dari tembaga, pisau batu, busur dan anak panah. Ia juga memiliki pemantik api yang berisi potongan-potongan tanaman berbeda, batu dan pirit untuk membuat percikan api.
Teka-teki kematiannya pun masih mejadi misteri. Awalnya ia diyakini meninggal karena kedinginan, namun hasil X-ray pada tahun 2001 menguak bahwa ada ada anak panah yang pernah bersarang di bahunya.
Hasil CT scan pada tahun 2005 menduga anak panah itu menembus salah satu arteri Otzi kemungkinan besar jadi penyebabnya kematiannya dimuat Huffington Post.
Yang menarik soal Otzi adalah desas-desus soal kutukan yang menyertainya. Konon, menurut desas-desus, manusia purba itu merasa marah karena ‘ketenangannya’ selama 53 abad diganggu manusia.
Rumor adanya kutukan dimulai ketika turis yang menemukan mumi itu, Helmut Simon, meninggal dunia dalam badai salju saat hiking di tempat yang sama di mana ia melihat Otzi yang menyembul di es.
Hanya dalam waktu beberapa jam setelah pemakaman Simon, kepala tim penyelamat gunung yang ditugaskan untuk menemukannya, Dieter Warnecke, 45, meninggal karena serangan jantung.
Kemudian, pada bulan April 2005, arkeolog Konrad Spindler, 55, yang pertama kali memeriksa mayat Otzi, meninggal karena komplikasi multiple sclerosis.
Lalu, kepala tim forensik yang memeriksa Otzi, Rainer Henn tewas dalam kecelakaan saat akan memberi kuliah soal manusia es itu. Pendaki gunung yang mengantar Henn ke mumi, Kurt Fritz tewas dalam insiden longsoran salju. Orang yang merekam evakuasi Otzi, Rainer Hoelzl, meninggal akibat tumor otak.
Yang ketujuh, arkeolog molekul kelahiran AS, Tom Loy ditemukan tewas di rumahnya di Brisbane saat menyelesaikan sebuah buku tentang Otzi.
Namun kerabat dan rekan Loy membantah, itu terkait kutukan Otzi. “Loy tak percaya kutukan,” kata salah satu kolega mendiang seperti dimuat situs Deutsche Welle. “Itu sekedar takhayul. Manusia pasti mati.”
Tak ada yang tahu pasti mengenai kebenaran kutukan tersebut. Sosok Otzi The Iceman akan tetap menjadi misteri hidup. Otzi kini dipamerkan di Museum Arkeologi di South Tyrol, Bolzano, Italia. Ia disimpan dalam ruangan bersuhu 12 derajat Fahrenheit dengan kelembaban 99 persen.
Tak hanya temuan Otzi, sejumlah kejadian menarik juga terjadi pada tanggal 19 September 1992, Giles Corey digencet sampai mati dengan batu berat, karena menolak menjawab tuduhan santet yang dialamatkan padanya. Dia adalah satu-satunya orang di Amerika Serikat yang dihukum dengan cara sadis itu.
(wbs)